Kamis, 30 Januari 2020

30 JANUARI 2020 (8A)


Teks Persuasi: Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, dan ContohBy 



Teks Persuasi: Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri, dan Contoh – Kata persuasi atau persuasif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti. Pertama, kata persuasi diartikan sebagai ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus. Selain itu juga diartikan sebagai karangan yang bertujuan membuktikan pendapat. Ada dua kemiripan dari dua pengertian kata persuasi tersebut, yaitu adanya unsur meyakinkan pendapat. Lalu apa yang dimaksud dengan teks persuasi? Melalui halaman ini sobat idschool akan mempelajari lebih jauh tentang teks persuasi. Pembahasan yang diberikan meliputi pengertian teks persuasi, struktur teks persuasi, ciri-ciri teks persuasi, dan contoh teks persuasi.
Arti kata persuasi telah disampaikan pada pembahasan di atas. Untuk pengertian teks persuasi pastinya tidak jauh berbeda dengan arti kata persuasi. Hanya saja bahasannya tektu akan lebih luas. Teks persuasi dapat dimaknai sebagai kumpulan paragraf yang inti dari bacaan yang disuguhkan adalah untuk mengajak, membujuk, atau menyuruh.

Teks Persuasi
Teks persuasi dapat digolongkan menjadi empat jenis. Keempat jenis teks eksplanasi tersebut adalah teks persuasi politik, pendidikan, advertising, dan propaganda. Penggolongan jenis teks persuasi tersebut didasarkan pada tema bacaan atau teks yang diangkat.
Ulasan detail tentang teks eksplanasi dapat disimak melalui uraian-uraian materi di bawah. Ulasan pertama yang akan disampaikan adalah pengertian teks eksplanasi.

Pengertian Teks Persuasi

Pada bagian pengantar telah disinggung sedikit tentang pengertian teks persuasi. Selanjutnya pada bagian ini akan diberikan pengertian lebih lanjut lagi tentang teks persuasi.
Teks persuasi merupakan bacaan yang terdiri atas kumpulan paragraf berisi bujukan atau ajakan untuk pembacanya. Penulis membuat teks persuasi untuk meyakinkan pembaca agar terpengaruh bacaan sehingga memiliki pemikiran yang sama. Harapannya, pembaca akan mengikuti dan melakukan apa yang sudah dituliskan oleh penulis didalam teks persuasi.
Dalam kalimat yang lebih ringkas, perngertian teks persuasi adalah bacaan atau teks yg isinya berupa ajakan atau bujukan kepada pembacanya agar melakukan atau mengikuti isi dalam teks persuasi yang telah dibuat.
Biasanya, isi tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif. Isi bacaan dibuat dari sudut pandang pribadi penulisnya. Untuk meyakinkan pembaca, bisanya di dalam bacaan juga disertakan data-data pendukung lain. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan pembaca akan kebenaran isi tulisan teks persuasi yang dibuat.
Dalam membuat teks eksplanasi, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan. Ketentuan tersebut meliputi pemilihan kata, kemampuan mengolah emosi, dan data/bukti.
Pemilihan kata: kata-kata yang digunakan untuk menyusun paragraf dalam teks persuasi haruslah menarik. Kalimat yang disusun dengan menarik akan lebih meninggalkan kesan yang baik untuk pembacanya.
Kemampuan mengolah emosi: pemilihan kata yang menarik pada poin di atas dapat digunakan . Rangkaian kata untuk menyusun teks persuasi sebaiknya dibuat dengan baik sehingga emosi dapat tersampaikan kepada pembaca.
Sertakan data, bukti, dan fakta: Menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang kalian tulis dalam teks persuasi.
Itulah tadi pengertian teks persuasi. Selanjutnya akan diulas materi tentang struktur teks persuasi.

Struktur Teks Persuasi

Di luar judu, ada 3 (tida) struktur teks persuasi yang harus diikuti dalam menyusun jenis teks ini. Ketiga bagian ini bukan mewakili banyaknya paragraf dalam teks persuasi. Namun, ketiganya mewakili bagian atau struktur bacaaan. Ketiga bagian struktur teks persuasi meliputi lead, batang tubuh, dan ending. Berikut ini adalah struktur teks persuasi.

Struktur Teks Persuasi
Panduan dalam membuat teks persuasi bukan hanya struktur di atas. Ada beberapa langkah yang dapat digunakan untuk membantu sobat idschool dalam membuat teks persuasi. Langkah-langkah tersebut adalah menentukan topik, menentukan tujuan, membuat kerangka paragraf, mengumpulkan data/bukti/fakta, dan menyusun paragraf.
Tentukan Topik: hal pertama yang perlu dilakukan adalah menetukan topik atau bahasan yang akan dibuat. Topik dapat membuat fokus sobat idschool sehingga tidak terpecah memikirkan hal-hal lain.
Tentukan Tujuan: secara umum, teks persuasi memiliki tujuan utama untuk meyakinkan pembaca. Hal ini terlalu luas, sehingga tujuan bacaan perlu dikerucutkan lagi sesuai dengan topik bacaan yang akan diangkat.
Membuat kerangka paragraf: tujuan membuat kerangka paragraf adalah agar paragraf lebih sistematis dan logis. Kerangka paragraf untuk teks persuasi terdiri atas sebab – akibat. Paragraf bagian sebab berada di awal yang kemudian diikuti akibat.
Mengumpulkan data: seperti tujuan utama teks persuasi yang digunakan untuk meyakinkan pembaca, maka bukti atau data yang benar perlu disertakan. Data yang tepat dan akurat dapat menambah kepercayaan pembaca akan informasi yang disampaikan penulis.
Menyusun Paragraf: langkah yang terakhir adalah menyusun paragraf berdasarkan kerangka paragraf yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Ciri-Ciri Teks Persuasi

Sebuah paragraf biasanya disusun berdasarkan tujuan pembuatan teks dan keinginan penulis. Sehingga, pembaca akan mengenali jenis teks yang sedang dibaca melalui bacaan yang sedang dibaca. Begitu juga dengan teks pesuasi. Terdapat ciri khusus yang membedakan teks persuasi dengan jenis teks lainnya. Hal umum yang sering dikenali dari teks persuasi adalah adanya kalimat bujukan, pengaruh, atau himbauan dalam paragraf yang disusun.
Dalam paragraf persuai terdapat kata yang sering muncul di dalamnya. Contoh kata yang sering digunakan untuk menyusun paragraf persuasi adalah ayo, mari, lakukanlah, dan lain sebagainya. Kata tersebut mengindikasikan ajakan untuk mengikuti apa yang tercantum dalam bacaan.
Selain beberapa ciri-ciri umum yang telah diulas sedikit pada dua paragraf di atas, ada ciri-ciri lain yang dapat digunakan untuk mengenali jenis teks persuasi. Setidaknya ada 5 (ciri-ciri) teks persuasi yang dapat digunakan untuk menggolongkan sebuah bacaan ke dalam teks persuasi. Berikut ini adalah ciri-ciri teks persuasi.

Ciri- Ciri Teks Persuasi

Contoh Teks Persuasi

Cara membuat teks persuasi diawali dengan mengetahui struktur teks persuasi terlebih dahulu. Struktur teks persuasi telah diberikan pada ulasan yang lebih awal di halaman ini. Sekarang idschool dapat menggunakan struktur teks persuasi tersebut untuk merangkai paragraf dalam membuat teks peruasi. Sebelumnya perlu juga mengetahui ciri-ciri teks persuasi agar paragraf yang disusun sesuai dengan ciri-ciri teks persuasi pada umumnya.
Berikut ini adalah contoh teks persuasi dari idschool. Sobat idschool dapat membuat teks persuasi sendiri sesuai dengan kreatifitas sobat idschool.
Contoh Teks Persuasi 1 (Judul): Marilah Saling Tolong Menolong
Alinea Pembuka:
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan individu yang lain dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Tidak ada individu yang mampu melakukan semua kegiatannya sendiri. Hal ini sudah menjadi kondisi alamiah dari setiap individu.
Alinea Penjelas:
Individu ditakdirkan hidup saling berdampingan antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya masyarakat kota yang membutuhkan berbagai kebutuhan pokok dari masyarakat desa. Contoh kebutuhan pokok yang masyarakat kota butuhkan adalah beras dan berbagai jenis bahan makanan. Begitu juga masyarakat desa yang membutuhkan banyak produk yang dihasilkan masyarakat kota seperti perabot rumah tangga, barang-barang elektronik, dan lain sebagainya.
Alinea Penutup:
Jelas terlihat bahwa antara satu individu akan membutuhkan individu yang lain dalam memenuhi kebutuhan mereka masing-masing. Oleh karena itu, marilah kita saling tolong menolong antar sesama agar tercipta kehidupan yang harmonis.
Contoh Teks Persuasi 2 (Judul): Sayangi Tubuh Anda dengan Tidak Merokok!
Alinea Pembuka:
Rokok mengandung zat kimia yang berbahaya bagi sistem pernafasan. Di dalam sebatang rokok terdapat lebih dari 4000 bahan kimia. Di antara bahan kimia yang terkandung dalam sebuah rokok, 200 diantaranya merupakan zat beracun. Contoh zat kimia yang sangat berbahaya dalam sebatang rokok adalah tar dan nikotin. Semakin besar isi kandungan tar dan nikotin dalam sebatang rokok, maka semakin besar dampak negatif yang diterima oleh tubuh kita.
Alinea Penjelas:
Dampak buruk merokok tidak hanya akan diterima orang yang menghisap rokok, tetapi juga orang-orang di sekitar yang terpapar asap rokok. Bahkan orang yang terpapar asap rokok, atau yang biasa disebut perokok pasif, memiliki potensi terkena dampak buruk roko lebih tinggi daripada perokok aktif. Contoh bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh rokok adalah penyakit jantung, kanker, impoten, gangguan kehamilan dan janin, dan penyakit bahaya lainnya.
Alinea Penutup:
Banyak perokok yang telah mengalami sakit parah akibat perbuatannya yang sia-sia. Karena dampak negatifnya begitu besar, hindarilah merokok. Dengan menghindari diri dari merokok maka kita sedang menghindarkan diri sendiri dan orang-orang di sekitar dari bahaya.
Demikianlah ulasan materi teks persuasi yang meliputi pengertian teks persuasi, struktur teks persuasi, ciri-ciri teks persuai, dan contoh teks persuasi. Terimakasih sudah mengunjungi idschool(dot)net, semoga bermanfaat!
Contoh Teks Persuasi 3 (Judul): Mari Peduli Lingkungan!
Alinea Pembuka:
Limbah rumah tangga merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan. Banyak orang yang belum sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan. Sehingga masih banyak orang-orang dengan seenaknya membuang sampah limbah rumah tangga di sembarang tempat. Jumlah limbah rumah tangga yang jumlahnya selalu bertambah dari hari ke hari membuat kondisi menjadi semakin buruk jika tidak ada penanganan yang tepat.
Banyaknya limbah rumah tangga yang dibuang di sembarang tempat akan menimbulkan masalah serius. Contoh dampak buruk yang bisa ditimbulkan adalah pencemaran lingkungan, timbul berbagai penyakit, banjir, dan lain-lain. Sehingga perlu penanganan mengatasi masalah tersebut. Kesadaran dari setiap individu mengenai kebersihan lingkungan menjadi faktor penting untuk menjaga lingkungan.
Alinea Penjelas:
Contoh macam-macam limbah rumah tangga yang mengganggu adalah sisa air sabun, sampo, deterjen, sisa-sisa makanan, atau sisa sayuran, dan lain sebagainya. Selain itu, ada juga limbah rumah tangga berupa barang-barang bekas seperti perkakas rumah atau alat-alat elektronik yang sudah rusak atau sudah tidak terpakai. Limbah-limbah tersebut dapat mencemari lingkungan jika dibuang di sembarang tempat.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan. Untuk menghindari bahaya limbah rumah tangga yang berasal dari sisa sabun mandi, deterjen, sampo, sabun cuci piring, dan lain-lain dapat dilakukan dengan cara memakai produk yang lebih ramah lingkungan. Sedangkan untuk limbah yang dapat di daur ulang, dapat dimanfaatkan untuk sesuatu yang lebih bermanfaat. Misalnya sisa sayuran dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan tanah.
Alinea Penutup:
Dampak buruk limbah dan beberapa upaya menanggulangi telah disampaikan di atas. Upaya tersebut memang bukan cara-cara ajaib yang begitu saja dapat menyelematkan lingkungan. Namun setidaknya dapat meminimalisir dampak buruk dari limbah rumah tangga di lingkungan kita. Demi kesehatan lingkungan dan kesehatan diri sendiri, mari kita mulai memperhatikan lingkungan dengan memperhatikan sisa limbah rumah tangga yang kita hasilkan sendiri.
Demikianlah ulasan tentang teks persuasi. Bahasan yang diulas meliputi pengertian teks persuasi, struktur teks persuasi, ciri-ciri teks persuasi. dan contoh teks persuasi.

Rabu, 29 Januari 2020

29 JANUARI 2020 (7E,7F,7G)

Puisi rakyat merupakan warisan budaya bangsa yang wajib kita pelihara. Puisi rakyat berupa puisi, syair, dan gurindam. Pada unit ini kita akan belajar tentang puisi rakyat yang berupa pantun. Pantun adalah salah satu jenis puisi lama warisan nenek moyang kita yang kaya muatan nilai moral, agama, dan budi pekerti. Melalui pantun inilah para leluhur kita mewariskan nilai-nilai luhur dengan cara yang menghibur, segar, dan indah.

Pantun adalah puisi yang bercirikan bersajak a-b-a-b, tiap bait 4 baris, tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, 2 baris awal sebagai sampiran, 2 baris berikutnya sebagai isi. Pembagian pantun menurut isinya terdiri dari pantun anak, muda-mudi, agama/nasihat, teka-teki, jenaka. Gurindam adalah puisi yang berdirikan tiap bait 2 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat. Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri tiap bait 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau cerita.

Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran tentang puisi rakyat, pada bagian akhir diharapkan dapat menyajikan puisi rakyat secara lisan dan tulis. Untuk dapat menyajikan puisi rakyat tersebut dapat mengikuti langkah-langkah dalam peciptaan puisi tersebut.

1. Menulis Pantun dengan Berbagai Konteks
Sebelum menulis puisi rakyat perhatikan langkah menulis pantun berikut! Langkah membuat pantun antara lain sebagai berikut.
  1. Tentukan ide yang akan disampaikan ( kalau hidup bekerja keras kelak hidupnya menjadi sukses).
  2. Menata ide menjadi dua larik ( dengan bunyi akhir yang berbeda).
  3. Memilih kosakata yang diakhir dengan bunyi seperti dua larik.
  4. Membuat larik sampiran dari benda/ kondisi yang tidak berkaitan langsung dengan isi.
  5. Menata kembali kalimat/ larik dengan rima dari kosakata yang berima sama.
  6. Menata pantun secara logis.

Contoh Pantun
..............................................(baris 1)
..............................................(baris 2)
Kalau hidup bekerja keras (baris 3
Kelak hidupnya menjadi sukses (baris 4)

Memilih Kosakata
KosakataKata dengan bunyi akhir sama secara utuh
kerasberas, deras, keras, mengeras, peras, memeras, teras, waras
suksesakses, meises, reses, abses,
Mengaku sebagai pejabat teras
Menolak hadir saat reses
Kalau hidup bekerja keras
Kelak hidupnya menjadi sukses
2. Menulis Pantun, Gurindam dan Syair
Langkah membuat gurindam dan syair hampir sama dengan langkah membuat pantun hanya saja perlu disesuaikan dengan syarat gurindam dan syair.
Mari Berpantun
Kegiatan
Diskusikan dengan pasanganmu untuk membuat pantun, gurindam, dan syair dengan tujuan berikut!
Puisi RakyatTujuan
Menyemangati teman yang sedang mengalami penurunan semangat saat mengerjakan tugas.Mengajak teman-temanmu untuk berbuat jujur dan disiplin
PantunPergi ke laut dapat ikan buas
Jala ditebar sambil mengingat
Meski sekolah banyak tugas
Haruslah kita selalu semangat

Pergi ke paris membeli tas
Belinya saat harga meningkat
Semangat terus mengerjakan tugas
Jangan mengeluh tetap semangat

Lebar-lebar daun talas
Untuk membungkus nasi ketan.
Siapa selalu mengerjakan tugas
Pasti akan jadi teladan
Pergi ke toko membeli lilin
Pergi ke pasar membeli barang
Berbuatlah jujur dan disiplin
Agar selalu dipercaya orang

Masuk apotik membeli obat
Membeli pasta dan juga minyak
Jujur selalu membawa selamat
Karena dusta selalu terkuak

Sungguh malang situpai lapar
Hendak mencuri jatuh ke batu
Niatkan hati para pelajar
Rajin dan disiplin setiap waktu.
GurindamBelajarlah demi masa depan
agar tercapai semua harapan

Tugas dari guru bukanlah beban
Tapi bekal menghadapi ujian

Kerjakanlah tugas tepat waktu
Agar guru tidak menggerutu
Jika hendak mengenal orang mulia,
berlaku selalu jujur dan setia.

Jujur di awal perihnya bagai terjungkal, jujur diakhir sakitnya bagai di penggal.

Kepercayaan itu tak mampu di beli, Jika kejujuran engkau miliki.
SyairJika ingin hidup senang bahagia
Jangan melakukan perbuatan sia-sia
Jika ingin menggapai cita-cita
Belajarlah jangan ditunda-tunda

Wahai teman jangan menyerah
Meski sukar dan lelah
Jangan sedih maupun susah
Tetap semangat dan beribadah

Hidup bukan untuk menanti
Menanti berkah turun ke bumi
Semangat tidak boleh berhenti
Walau tugas banyak mengantri
Wahai kawan teman sebaya,
Hiduplah jujur jangan durhaka,
Jauhkan bohong haramkan dusta,
Supaya hidupmu tiada ternista.

Jangan terlalu banyak berbincang,
Jujur dan ikhlas wajib kau pegang,
Berkata lurus jangan bercabang,
Supaya hidup mu tiada terbuang

Disiplin menambah kemandirian
Memupuk tekad penuh kesadaran,
Demi menapak masa depan
Agar sukses di hari kemudian

Nilailah hasil akhir pantun yang kamu tulis dengan rubrik berikut!
Hal yang dinilai4321
  1. Tema berkaitan dengan hal-hal yang positif
  2. Tema sesuai dengan yang ditentukan
  3. Isi sampiran pantun tidak mencontoh yang pernah ada
  4. Pola pengembangan larik tidak mencontoh yang ada
(bobot 1)
----
Bagian sampiran pantun
  1. Rima silang pada larik 1 dan 2
  2. Isi kalimat dalam sampiran logis
  3. Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
  4. Tidak berkaitan langsung dengan isi pantun
(bobot 2)
----
Bagian isi pantun
  1. Rima silang pada larik 3 dan 4
  2. Isi kalimat logis
  3. Struktur kalimat sesuai dengan kaidah
  4. Tidak berkaitan langsung dengan isi sampiran
(bobot 2)

29 JANUARI 2020 (8A)

Buku Paket Halaman 170 Kelas 8
Pembahasan
Langsung ke intinya aja ya :)



A. Pasangkanlah!

Sebab termasuk konjungsi kausalitas karena memiliki persamaan arti dengan karena. Contoh kalimat; Kini ia dibenci orang sebab perbuatannya yang sering mengadu dombakan orang.
Hendaknya termasuk rekomendasi (saran) karena memiliki persamaan arti dengan sebaiknya. Contoh kalimat; Bapak baru saja tiba, hendaknya bapak minum teh dan berbincang-bincang santai bersama kami.
Semenjak termasuk kata depan penanda waktu karena memiliki persamaan arti dengan dari, sejak. Contoh kalimat; Semenjak menjadi ketua kelompok, Tian yang dulunya ramah kini bossy.
Kemudian termasuk konjungsi temporal (bersifat waktu), lebih rincinya temporal sederajat. Contoh kalimat; Kulihat sebuah mobil melaju kencang di jalan raya, kemudian berbelok ke arah gang kecil.
Yaitu termasuk konjungsi penerang. Contoh kalimat; Laptop Yani dipinjam oleh temannya yaitu Popo sejak kemarin siang.

B. Contohkanlah!

Akhirnya termasuk konjungsi (kata hubung) penegas. Contoh kata; Sekian lama aku berkorban untuknya, akhirnya ia mulai membuka hatinya untukku.
Bahwa termasuk konjungsi penjelas. Contoh kata; Ibu tergesa-gesa pulang dengan sepedanya, lalu ia menghampiriku dan berkata bahwa ayah akan segera pulang dari peperangan.
Hendaknya termasuk kata saran/rekomendasi. Hendaknya sama dengan sebaiknya. Contoh kata; Bapak baru saja tiba, hendaknya bapak minum teh dan berbincang-bincang santai bersama kami.
Lalu termasuk konjungsi temporal. Contoh kata; Anda pura-pura menjadi orang gila, alihkan perhatian mereka, lalu kami akan menyelinap masuk selama itu.
Karena termasuk konjungsi kausalitas (sebab-akibat). Contoh kata; Anak anda melakukan penyimpangan sosial, karena itu kami terpaksa mengeluarkannya dari sekolah.

C. Contohkanlah!

Sebab adalah hal yang membuat terjadinya sesuatu. Contoh kalimatnya ada di atas ya :)
Penyebab, kata dasarnya sebab. Berarti yang menyebabkan. Contoh kalimat; Rindu adalah penyebab seorang manusia galau.
Penyebabnya berarti yang menyebabkan. Sama seperti yang atas. Contoh kalimat; Diduga seorang anak meninggal, penyebabnya adalah stres berkepanjangan.
Penyebaban bukan kalimat baku, jadinya gak ada artinya yaa :)
Menyebabkan berarti sesuatu yang menjadi sebab. Contoh kalimat; Berlama-lama di depan layar komputer akan menyebabkan mata rusak.
Disebabkan sama artinya yang atas, tapi ini pasif alias lampau. Contoh kalimat; Stres pada anak sekolah disebabkan oleh jadwal sekolah yang terlalu padat.
Oleh sebab itu sama artinya dengan oleh karena itu, merupakan konjungsi antar kalimat. Contoh kalimat; Putra kami melakukan banyak sekali pelanggaran, oleh sebab itu, kami memohon sebesar-besarnya dan berusaha agar hal itu tidak terulang lagi.

29 JANUAI 2020 (7E, 7F, DAN 7G)

Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat

Struktur teks Bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Aspek kebahasaan merupakan sarana dalam berkomunikasi atau berinteraksi satu individu dengan individu lainnya atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya, untuk menyampaikan atau menerima suatu informasi

Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Puisi rakyat berisi nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Termasuk puisi rakyat adalah puisi lama yang berisi pesan-pesan dan nilai- nilai warisan leluhur bangsa Indonesia. Berikut ini adalah telaah struktur dan kebahasaan pada puisi rakyat.

1. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun
Pola 1Pola 2
Buanglah sampah pada tempatnya,
Jangan membuang di tengah jalan;
Kalau kita tidak mau bertanya,
Tidak bisa mencapai semua harapan.
Penghasil batik di Yogyakarta,
Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kamu memiliki cita-cita,
Hendaklah mau sedikit sengsara.
Pola 3Pola 4
Membeli buku di daerah pecinan
Membeli buku lebih dari satu
Janganlah menunda pekerjaan
Hindari menyia-nyiakan waktu
Beli masi ke tempat Mbak Lulu
Beli pensil ke toko Cak Mamat
Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat
Pola 5Pola 6
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia
Bunga unik tanpa duri
Alangkah indahnya alam Indonesia
Marilah kita jaga agar lestari
Fatamorgana ternyata semu
Namun indahnya tiada terkira
Patuhilah selalu nasihat ibumu
Agar hidupmu tidak sengsara

2. Menelaah Struktur Pantun
Ada beberapa aspek yang perlu dipahami untuk memudahkan kita dalam pemahaman struktur kebahasaan pada puisi rakyat tersebut. Aspek-aspek yang dimaksud seperti kalimat perintah,kalimat ajakan, kalimat seru,dan kalimat larangan.
  1. Kalimat Perintah. Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan. Contoh: Buanglah sampah pada tempatnya
  2. Kalimat saran. Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk kebaikan orang lain (sebaiknya, seyogyanya). Contoh: Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat
  3. Kalimat ajakan. Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu perbuatan (ayo dan mari). Contoh: Marilah kita jaga agar lestari
  4. Kalimat seru Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang, dan sedih (alangkah, betapa, dan bukan main). Contoh: Alangkah indahnya alam Indonesia ini. Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita.
  5. Kalimat larangan. Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan kegiatan (jangan, hidari). Contoh: Janganlah berprasangka buruk kepada sesama

Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk
  1. Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat. Contoh Pagi-pagi saya sarapan.
  2. Kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih.
  3. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat.
  4. Kalimat majemuk hubungan syarat. Ditandai dengan : jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan Contoh : Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah.
  5. Kalimat majemuk hubungan tujuan. Ditandai dengan : agar, supaya, biar. Contoh : Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar.
  6. Kalimat majemuk konsensip. Ditandai dengan : walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun Contoh : Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan.
  7. Kalimat majemuk hubungan penyebaban. Ditandai dengan : sebab, karena, oleh karena Contoh : Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat. Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih.
  8. Kalimat majemuk hubungan perbandingan. Ditandai dengan: ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik. Contoh : Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu.
  9. Kalimat majemuk hubungan akibat. Ditandai dengan : sehingga, sampai-sampai, maka Contoh : Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu.
  10. Kalimat majemuk hubungan cara. Contoh : Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa.

Bacalah pantun berikut!
Ambillah kapas menjadi benang
Ambillah benang menjadi kain
Kalau kamu ingin dikenang
Berbuat baiklah dengan orang lain

Contoh telaah
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat (kalau), pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk.
Pola 1Telaah
Buanglah sampah pada tempatnya,
Jangan membuang di tengah jalan;
Kalau kita tidak mau bertanya,
Tidak bisa mencapai semua harapan.
Struktur pantun diatas terdapat 2 larik sampiran dan 2 larik isi. Larik 1 dan 2 merupakan sampiran,sedangkan larik 3 dan 4 merupakan isi. Bersajak akhiran a-b-a-b. Pantun larik pertama (buanglah) merupakan kalimat perintah Pantun larik kedua merupakan kalimat larangan (jangan). Pantun larik ketiga merupakan kata penghubung syarat (kalau). Sedangkan pada larik keempat merupakan akibat /jawaban dari larik ketiga.
Pola 2Telaah
Penghasil batik di Yogyakarta,
Penghasil ulos Sumatera Utara;
Kalau kamu memiliki cita-cita,
Hendaklah mau sedikit sengsara
Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi. Larik 1 dan 2 merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Pantun tersebut bersajak a-a-a-a. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan hubungan syarat. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk
Pola 3Telaah
Membeli buku di daerah pecinan
Membeli buku lebih dari satu
Janganlah menunda pekerjaan
Hindari menyia-nyiakan waktu
Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1 dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat larangan dengan pola hubungan cara.
Pola 4Telaah
Beli nasi ke tempat Mbak Lulu
Beli pensil ke toko Cak Mamat
Sebaiknya kau pikir dahulu
Demi keputusan yang tepat
Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1 dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan hubungan akibat.
Pola 5Telaah
Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia
Bunga unik tanpa duri
Alangkah indahnya alam Indonesia
Marilah kita jaga agar lestari
Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1 dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat seru (alangkah) dan kalimat ajakan (marilah).
Pola 6Telaah
Fatamorgana ternyata semu
Namun indahnya tiada terkira
Patuhilah selalu nasihat ibumu
Agar hidupmu tidak sengsara
Penyajian pantun dengan dua larik sampiran ( 1 dan 2) dan dua larik isi ( 3 dan 4 ). Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat perintah (patuhilah) dengan hubungan akibat. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk

3. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam
Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat
  1. Kata penghubung tujuan. Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud
  2. dan tujuan suatu acara atau tindakan (supaya, untuk, agar, dan guna).
  3. Kata penghubung sebab (kausal). Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu (sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu).
  4. Kata penghubung akibat. Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya.
  5. Kata penghubung syarat. Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana.

Bacalah gurindam berikut!
Apabila kelakuan baik berbudi
Hidup menjadi indah tak akan merugi
Dengan orang tua jangan pernah melawan
Kalau tidak mau hidup berantakan
Jagalah hati jagalah lisan
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan
Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati
Itulah cara menunjukan bakti
Belajar janganlah ditunda-tunda
Karena kamu tidak akan kembali muda
Jika kamu terus menunda
Hilanglah sudah kesempatan berharga
Masa lalu biarlah berlalu
Masa depan teruslah kau pacu
Lestarikan alam kita
sebelum alam menjadi murka
Belajarlah demi masa depan
Untuk mencapai semua harapan
Apabila mata terjaga
Hilanglah semua dahaga
Apabila mulut terkunci rapat
Hilanglah semua bentuk maksiat
Apabila tangan tidak terikat rapat
Hilanglah semua akal sehat
Jika hendak menggapai cita-cita
Bekerjalah lebih dari rata-rata
Jika hendak hidup bahagia
Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia
Barang siapa tidak takut tuhan
Hidupnya tidak akan bertahan
Apabila dengki sudah merasuki hati
Tak akan pernah hilang hingga nanti
Apabila hidup selalu berbuat baik
Tanda dirinya berhati cantik

Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian, jenis kalimat yang digunakan, dan hubungan isi antarlarik. Lakukan seperti contoh berikut! Contoh menelaah gurindam
Apabila kelakuan baik berbudi
Hidup menjadi indah tak akan merugi

Contoh Telaah
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (larik 1 apabila ...) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 2Telaah
Dengan orang tua jangan pernah melawan
Kalau tidak mau hidup berantakan
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat agar terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (kalau) dan pada larik 2 keadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 3Telaah
Jagalah hati jagalah lisan
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan tujuan dari keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan tujuan (agar) dan pada larik 2 adalah tujuan
Gurindam 4Telaah
Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati
Itulah cara menunjukan bakti
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 5Telaah
Belajar janganlah ditunda-tunda
Karena kamu tidak akan kembali muda
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan sebab terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sebab-akibat (karena) larik 1 adalah sebab dan larik 2 adalah akibat.
Gurindam 6Telaah
Jika kamu terus menunda
Hilanglah sudah kesempatan berharga
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (jika) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 7Telaah
Masa lalu biarlah berlalu
Masa depan teruslah kau pacu
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 8Telaah
Lestarikan alam kita
sebelum alam menjadi murka
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan sebab terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sebab-akibat larik 1 adalah sebab dan larik 2 adalah akibat.
Gurindam 9Telaah
Belajarlah demi masa depan
Untuk mencapai semua harapan
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 2 merupakan sasaran terjadinya dari larik 1. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sasaran (untuk) larik 2 adalah sasaran dari larik 1.
Gurindam 10Telaah
Apabila mata terjaga
Hilanglah semua dahaga
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (apabila) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 11Telaah
Apabila mulut terkunci rapat
Hilanglah semua bentuk maksiat
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (apabila) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 12Telaah
Apabila tangan tidak terikat rapat
Hilanglah semua akal sehat
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (apabila) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 13Telaah
Jika hendak menggapai cita-cita
Bekerjalah lebih dari rata-rata
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (jika) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 14Telaah
Jika hendak hidup bahagia
Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (jika) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 15Telaah
Barang siapa tidak takut tuhan
Hidupnya tidak akan bertahan
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan sebab terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sebab-akibat larik 1 adalah sebab dan larik 2 adalah akibat
Gurindam 16Telaah
Apabila dengki sudah merasuki hati
Tak akan pernah hilang hingga nanti
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (apabila) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.
Gurindam 17Telaah
Apabila hidup selalu berbuat baik
Tanda dirinya berhati cantik
Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat (apabila) dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan.

4. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair
Syair

Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu

Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu

Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan
Syair Perahu
Contoh
Hai muda arif budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulah jalan membetuli insan

Contoh Telaah
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa ( menggunakan kata seru Hai ....) Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
Bait 1Telaah
Perteguh jua alat perahumu
Hasilkan bekal air dan kayu
Dayung pengayuh taruh di situ
Supaya laju perahumu itu
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1, 2, dan 3 menggunakan kalimat perintah ( Perteguh....). Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan tujuan yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 1, 2 dan 3. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.
Bait 2Telaah
Wahai muda, kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama (a-a-a-a). Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa ( menggunakan kata seru Wahai ....) Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan tujusn yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.

Selasa, 28 Januari 2020

28 Januari 2020 (7E ,7G dan, 7 F)

Menyimpulkan isi puisi rakyat, yaitu
Carilah makna sulit pada pantun tersebut!

Pantun 1

Air surut memungut bayam

Sayur diisi kedalam kantung

Jangan diikuti tabiat ayam

Bertelur sebiji riuh sekampung

Makna sulit:

Surut: berkurang
Tabiat: kelakuan, perangai, tingkah laku
Sebiji: satu biji Riuh: sangat ramai
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Tidak mengikuti perilaku ayam yang bertelur satu tetapi sangat ramai.

Nasihat: tidak perlu membesar-besarkan suatu hal yang telah diperoleh

Ajakan: bersikap sederhanalah atas segala kebaikan atau keburukan yang diperoleh

Pantun 2

Baik bergalas baik tidak

Buli buli bertali tenang

Baik berbalas baik tidak

Asal budi sama di kenang

Makna sulit:

Galas: pikulan
Buli: tempat air
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: budi baik baik dibalas atau tidak, asal budi pasti akan diingat

Nasihat: tidak perlu menghitung kebaikan seseorang, karena segala kebaikan akan berbalik kepada diri kita.

Ajakan: sebaiknya tidak melupakan kebaikan yang dilakukan oleh orang lain meski kita tidak bisa membalasnya.

Pantun 3

Ikan nila dimakan berang-berang

Katak hijau melompat ke kiri

Jika berada di rantau orang

Baik-baik membawa diri

Makna sulit:

Rantau: negeri asing
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Jika kita berada di tempat lain yang jauh, kita harus bisa menjaga diri.

Nasihat: kita harus bisa membawa diri ketika berada di tempat orang lain.

Ajakan: jagalah sopan santun di mana pun kita berada.

Pantun 4

Akar keladi melilit selasih

Selasih tumbuh di hujung taman

Kalungan budi junjungan kasih

Mesra kenangan sepanjang zaman

Makna sulit

Selasih: nama sebuah tanaman
Hujung: ujung
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Untaian budi oleh orang yang kita kasihi, akan selalu dikenang sampai akhir zaman

Nasihat: kita harus menjaga hubungan baik dengan orang-orang yang telah mengasihi kita

Ajakan: selalu berbuat baik dengan orang-orang yang mengasihi kita agar selalu terkenang selama hidup

Pantun 5

Pergi melaut membawa jala,

Jala ditebar sambil mengingat;

Meski hidup banyak kendala,

Haruslah kita slalu semangat.

Makna sulit:

Kendala: masalah
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Meski hidup banyak masalah, kita harus tetap bersemangat.

Nasihat: meski banyak mengalami cobaan, kita harus menjalaninya dengan penuh semangat

Ajakan: mari kita menjalani hidup dengan penuh semangat

Pantun 6

Enak rasanya bubur yang hangat,

Enak dimakan bersama kerupuk;

Hidup memang harus semangat,

Janganlah mudah kita terpuruk

Makna sulit:

Terpuruk: mundur, merosot, menyerah
Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: Hidup harus penuh semangat dan jangan mudah menyerah

Nasihat: jangan mudah menyerah dalam menjalani kehidupan

Ajakan: Mari kita hidup dengan semangat dan tidak mudah menyerah

Pantun 7

Kota Sampit di Kalimantan,

Kota Makasar di Sulawesi;

Teruslah berusaha jadi teladan,

Raihlah cita raih prestasi

Makna sulit: Tidak ada kata sulit

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha menjadi contoh yang baik dengan meraih cita-cita dan prestasi

Nasihat: kita harus berusaha melakukan yang terbaik dalam meraih prestasi

Ajakan: Mari kita berusaha menjadi contoh yang baik dan meraih cita-cita

Pantun 8

Penghasil batik di Yogyakarta,

Kalaulah Brebes penghasil beras;

Berusaha terus mengajar cita,

Sambil berdoa dan kerja keras

Makna sulit: tidak ada kata sulit

Isi pantun menurut bahasa saya sendiri: berusaha mengejar cita-cita sambil berdoa dan bekerja keras

Nasihat: Kita harus berdoa dan kerja keras untuk mencapai cita-cita yang kita inginkan

Ajakan: mari kita mengejar cita-cita dengan berdoa dan bekerja keras

Bandingkan isi/nilai-nilai tindakan baik yang terdapat pada pantun karya nenek moyang dan karya generasi sekarang.

Pantun karya nenek moyang

Nilai sosial
Keterangan:

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai sosial adalah menyarankan tata cara dalam hidup bermasyarakat, seperti saling menghargai, saling membantu.

nilai moral
Keterangan:

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya nenek moyang dalam nilai moral adalah menyarankan sikap dan tingkah laku seseorang agar sesuai dengan norma-norma kemasyarakatan, seperti sopan santun dan tata krama.

Pantun masa kini

nilai pendidikan
Keterangan

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai pendidikan adalah menyarankan agar belajar dengan sungguh-sungguh agar cita-cita dapat tercapai.

nilai agama
Keterangan:

Tindakan baik yang disarankan pada pantun karya masa kini dalam nilai agama adalah menyarankan agar selalu berdoa dalam setiap usaha yang dilakukan.

Pelajari lebih lanjut
Menyimpulkan isi gurindam, dapat dilihat di: brainly.co.id/tugas/9329459

Menyimpulkan isi syair, dapat dilihat di: brainly.co.id/tugas/9048601

----------------------------

Detil jawaban
Kelas: VII

Mapel: Bahasa Indonesia

Bab: Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat (Bab 5)

Kode: 7.1.5

Kata kunci: menyimpulkan isi puisi rakyat, menyimpulkan isi pantun, menyimpulkan isi gurindam, menyimpulkan isi syair

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/8931494#readmore

28 JANUARI 2020 (8A)

Buku Paket Halaman 170 Kelas 8
Pembahasan
Langsung ke intinya aja ya :)



A. Pasangkanlah!

Sebab termasuk konjungsi kausalitas karena memiliki persamaan arti dengan karena. Contoh kalimat; Kini ia dibenci orang sebab perbuatannya yang sering mengadu dombakan orang.
Hendaknya termasuk rekomendasi (saran) karena memiliki persamaan arti dengan sebaiknya. Contoh kalimat; Bapak baru saja tiba, hendaknya bapak minum teh dan berbincang-bincang santai bersama kami.
Semenjak termasuk kata depan penanda waktu karena memiliki persamaan arti dengan dari, sejak. Contoh kalimat; Semenjak menjadi ketua kelompok, Tian yang dulunya ramah kini bossy.
Kemudian termasuk konjungsi temporal (bersifat waktu), lebih rincinya temporal sederajat. Contoh kalimat; Kulihat sebuah mobil melaju kencang di jalan raya, kemudian berbelok ke arah gang kecil.
Yaitu termasuk konjungsi penerang. Contoh kalimat; Laptop Yani dipinjam oleh temannya yaitu Popo sejak kemarin siang.

B. Contohkanlah!

Akhirnya termasuk konjungsi (kata hubung) penegas. Contoh kata; Sekian lama aku berkorban untuknya, akhirnya ia mulai membuka hatinya untukku.
Bahwa termasuk konjungsi penjelas. Contoh kata; Ibu tergesa-gesa pulang dengan sepedanya, lalu ia menghampiriku dan berkata bahwa ayah akan segera pulang dari peperangan.
Hendaknya termasuk kata saran/rekomendasi. Hendaknya sama dengan sebaiknya. Contoh kata; Bapak baru saja tiba, hendaknya bapak minum teh dan berbincang-bincang santai bersama kami.
Lalu termasuk konjungsi temporal. Contoh kata; Anda pura-pura menjadi orang gila, alihkan perhatian mereka, lalu kami akan menyelinap masuk selama itu.
Karena termasuk konjungsi kausalitas (sebab-akibat). Contoh kata; Anak anda melakukan penyimpangan sosial, karena itu kami terpaksa mengeluarkannya dari sekolah.

C. Contohkanlah!

Sebab adalah hal yang membuat terjadinya sesuatu. Contoh kalimatnya ada di atas ya :)
Penyebab, kata dasarnya sebab. Berarti yang menyebabkan. Contoh kalimat; Rindu adalah penyebab seorang manusia galau.
Penyebabnya berarti yang menyebabkan. Sama seperti yang atas. Contoh kalimat; Diduga seorang anak meninggal, penyebabnya adalah stres berkepanjangan.
Penyebaban bukan kalimat baku, jadinya gak ada artinya yaa :)
Menyebabkan berarti sesuatu yang menjadi sebab. Contoh kalimat; Berlama-lama di depan layar komputer akan menyebabkan mata rusak.
Disebabkan sama artinya yang atas, tapi ini pasif alias lampau. Contoh kalimat; Stres pada anak sekolah disebabkan oleh jadwal sekolah yang terlalu padat.
Oleh sebab itu sama artinya dengan oleh karena itu, merupakan konjungsi antar kalimat. Contoh kalimat; Putra kami melakukan banyak sekali pelanggaran, oleh sebab itu, kami memohon sebesar-besarnya dan berusaha agar hal itu tidak terulang lagi.

Kamis, 23 Januari 2020

23 Januari 2020

Kelas : VIII
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : teks ulasan, konjungsi, konjungsi penerang, konjungsi penerang, konjugsi penyebab, kata saran
kategori :
Bab VI : Ulasan Karya Kita

Pembahasan:
1. Sebab ⇒ B. Konjungsi kausalitas
2. Hendaknya ⇒ A. Rekomendasi
3. Semenjak ⇒ D. Konjungsi temporal
4. Kemudian ⇒ D. Konjungsi temporal
5. Yaitu ⇒ c. Konjungsi penerang

Kaidah kebahasaan teks ulasan terdiri dari:
1. Menggunakan konjungsi penerang = bahwa, yakni, yaitu.
2. Menggunakan konjungsi temporal  = sejak, semenjak, kemudian, akhirnya
3. Menggunakan konjungsi penyebab = karena, sebab.
4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi = jangan, harus, hendaknya.

Dalam penggunaan bahasa Indonesia, konjungsi dan kata depan memiliki fungsi yang berbeda.
Kata depan adalah kata yang digunakan di depan kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan bagian kalimat lain.
Konjungsi adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan kata dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, dan bahkan paragraf dengan paragraf.

Dari soal di atas, untuk menentukan apakah kata 'kemudian' dan kata 'semenjak' termasuk dalam konjungsi temporal atau kata depan penanda keterangan waktu, hanya bisa dilihat dari kalimat. Karena soal di atas, tidak ada kalimat yang menjadi penentu, jawaban di atas berdasarkan penjelasan pada buku bahasa Indonesia kelas VIII halaman 168-169.

Rabu, 22 Januari 2020

22 Januari 2020

Kata berima pada Gurindam
kategori : Bahasa Indonesia - Mendaftar Kata Berima pada Gurindam, Syair, dan Pantun
kelas : SMP VII Semester 2

pembahasan:
Kata berima pada Gurindam:
1) kata berima pada larik 1
- peringai
- sahabat
- guru
- berbangsa
- berbahagia
- mulia

2) kata berima pada larik 2:
- ramai
- obat
- seteru
- bahasa
- sia-sia
- dia

Kata berima pada syair Perahu (Hamzah Fazuri)
kata berima pada larik 1
1) madah
2) dirimu
3) budiman
4) perahumu
5) ayar (pada soal yang diminta hanya bait pertama hingga keempat. sehingga no 5 ini hanya alternatif, karena rima bait kelima berbeda pada bait-bait sebelumnya yang berpola a-a-b-b)

kata berima pada larik 2, 3 dan 4
1) indah, berpindah, sudah
2) hidupmu, hidupmu, hidupmu
3) pedoman, kerjakan, insan
4) kayu, situ, itu
5) layar, taksir, kabir (pada bait kelima, bait ini berpola yang berbentuk a-a-b-b)

22 Januari 2020 (VIII A)

dentitas karya, orientasi, sinopsis, analisis, dan evaluasi adalah lima struktur yang terdapat dalam sebuah teks ulasan. Teks ulasan sendiri dapat dimaknai sebagai teks yang menyajikan penilaian terhadap sebuah karya, baik karya sastra maupun pertunjukan dengan tujuan menyajikan wawasan mendalam bagi masyarakat tentang kualitas sebuah karya.


Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menjawab kegiatan 6.5 dari buku Bahasa Indonesia kelas VIII revisi 2017. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tentang struktur teks ulasan novel Atheis. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.


IDENTITAS KARYA

Judul : Atheis

Pengarang : Achdiat K. Mihardja

Penerbit : Balai Pustaka

Tahun terbit : 1949 (cetakan pertama)

Tebal halaman : 232 halaman


ORIENTASI

Atheis merupakan salah satu novel terbaik yang memperoleh hadiah tahunan  Pemerintah RI tahun 1969. R.J. Maguire menerjemahkan novel ini ke bahasa  Inggris tahun 1972. Sementara itu, Sjuman Djaya mengangkatnya ke layar perak  tahun 1974 dengan judul yang sama.

SINOPSIS

Novel ini menceritakan perjalanan hidup tokoh Hasan. Dari kecil ia dididik  menjadi anak yang saleh. Ia begitu taat beribadah. Begitu juga dengan orang tuanya  adalah pemeluk Islam yang fanatik. Orang tua Hasan menyekolahkan di MULO.  Di sekolah itu dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang bernama Rukmini.  Hubungan keduanya semakin akrab. Mereka saling jatuh cinta. Rupanya kisah  cinta mereka tidak bisa berlangsung lama. Oleh orang tuanya, Rukmini disuruh  kembali ke Jakarta. Ia akan dipinang oleh seorang saudagar kaya. Ia menuruti  nasihat orang tuanya dengan menerima pinangan saudagar kaya tersebut meski  pernikahan itu tidak disertai rasa cinta.

Kejadian itu membuat hati Hasan hancur. Ia menjadi frustrasi. Untuk  menghilangkan bayangan Rukmini dari hidupnya, ia mengikuti aliran tarekat  seperti yang telah lama dianut orang tuanya. Ia semakin taat beribadah. Akan  tetapi, kehidupannya berubah ketika dia bertemu teman lamanya, yaitu Rusli.

Temannya itu datang bersama seorang wanita cantik bernama Kartini. Ia adalah  perempuan modern dan pergaulannya bebas. Ia juga seorang janda. Ternyata  sejak perjumpaan itu, Hasan menaruh hati pada Kartini. Alasannya, Kartini memiliki karakter yang hampir sama dengan Rukmini.

Semenjak Hasan mencintai Kartini, dia pun juga bergaul dengan temanteman  Kartini. Hasan mencoba untuk menyadarkan Kartini dan Rusli dengan  memberikan ceramah-ceramahnya. Akan tetapi, karena Rusli juga pandai bicara,  kemudian dialah yang berbalik memengaruhi Hasan. Tanpa disadari, pemikiranpemikiran  Rusli melekat di kepala Hasan. Mulanya, Hasan tidak terpengaruh.  Namun, keyakinannya mulai goyah ketika dia dikenalkan dengan seorang yang  tidak percaya Tuhan, yaitu Anwar. Pengetahuan Anwar tentang ketuhanan begitu  luas.

...


ANALISIS

Novel ini banyak memberikan pelajaran kepada pembacanya. Kita harus  pandai bergaul dengan orang lain. Jangan sampai salah pergaulan hingga pada  akhirnya kita malah tersesat, bahkan sampai mengingkari ajaran agama. Kita  harus senantiasa berpegang teguh pada agama dan selalu meyakini keberadaan  Tuhan.

Nilai moral yang kedua adalah hendaknya kita mau memaakan kesalahan  orang lain yang sudah bertobat. Jangan seperti tokoh ayah Hasan yang tidak mau  memaakan kesalahan anaknya bahkan sampai ajal menjemputnya. Manusia  adalah tempat salah dan lupa. Setiap manusia pasti mempunyai kesalahan, tetapi  suatu saat juga akan kembali ke jalan yang benar. Jika Tuhan Maha Pengampun,

Pengasih, dan Penyayang, mengapa manusia tidak bisa, apalagi demi memaakan  anaknya sendiri. Bahasa novel ini lugas dan mudah dipahami.

EVALUASI

Sayangnya, novel  ini sudah sangat langka sehinga sulit diperoleh.


Selasa, 21 Januari 2020

21 Januari 2020

Kelas : VIII
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : teks ulasan, unsur-unsur teks, konjungsi penerang, konjungsi temporal, kesalahan pemilihan kata
Kategori :
Bab VI : Ulasan Karya Kita

Pembahasan:
Kegiatan 6.4 A
Resensi "Surat-Surat Aubrey" dimuat pada koran Jakarta, 15 Januari 2011. Isi resensi sy lampirkan di bawah.

Pertanyaan:
a. Apakah unsur-unsur pada struktur teks itu sudah lengkap?
TIDAK.
Dalam teks ini identitas karya yang diulasnya lengkap. Sinopsis tentang isi flm itu jelas, tetapi teks ini hanya terdiri dari oientasi, sinopsis, dan evaluasi. Tidak ada analisis yang memaparkan tentang keberadaaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur.

b. Apakah unsur-unsur pada struktur teks itu sudah tersusun secara sistematis?
YA.
Unsur-unsur pada struktur teks ini sudah tersusun secara sistematis, yaitu, identitas karya, orientasi, sinopsis, dan evaluasi

c. Apakah ada kata konjungsi penerang di dalam teks itu?
TIDAK ADA.
Konjungsi penerang yang digunakan dalam teks ulasan adalah bahwa, yakni, yaitu. Tetapi pada teks ini tidak ada konjungsi penerang.

d. Apakah ada konjungsi temporal di dalam teks itu?
ADA.
Konjungsi temporal yang digunakan dalam teks ulasan adalah sejak, semenjak, kemudian, akhirnya. Contoh pada paragraf 2: "Semenjak kecelakaan itu, Aubrey tinggal bersama ibunya di Virginia."

e. Apakah ada kesalahan pemilihan kata di dalamnya?
ADA.
- Pemenggalan kata pada paragraf tiga
Surat yang tidak pernah dikirim, hanya ditulis Aubrey dan dis-
impannya.
Seharusnya :
Surat yang tidak pernah dikirim, hanya ditulis Aubrey dan disim-
pannya.
- Penulisan kata 'memunyai' pada paragraf 5.

Kegiatan 6.4 B
1. Shinta nyaris tanpa cacat.
Shinta nyaris tanpa cela.
Shinta nyaris sempurna.

2. Sosoknya begitu memikat sampai suatu hari seorang pemuda jatuh cinta kepadanya.
Sosoknya begitu menyenangkan sampai suatu hari seorang pemuda jatuh cinta kepadanya.

3. Shinta adalah anak yang tidak mempunyai ayah.
Shinta adalah anak yang yatim.

4. Pementasan itu pun menarik walaupun hanya diperankan oleh empat orang.
Pementasan itu pun memikat walaupun hanya diperankan oleh empat orang.

5. Para penonton kurang nyaman ketika pergantian setting, terlalu lama sehingga penonton merasa jenuh.
5. Para penonton kurang nyaman ketika pergantian setting, tidak ada habis-habisnya sehingga penonton merasa jenuh.


C. KALIMAT DAN PERBAIKAN

1. Dari waktu berjam-jam hingga mampu menyelesaikannya di bawah dua puluh detik, bahkan dengan mata tertutup

LETAK KESALAHAN: MENYELESAIKANNYA

PENJELASAN: KATA GANTI -NYA TIDAK JELAS MERUJUK PADA NOMINA TERTENTU.


2. Satu per satu kompetisi lokal diadakan untuk berlomba menyelesaikan rubrik

LETAK KESALAHAN: BERLOMBA

PENJELASAN: KATA 'BERLOMBA' TIDAK MERUJUK PADA SUBYEK 'SATU PER SATU KOMPETISI LOKAL', TETAPI PARA PESERTA KOMPETISI TERSEBUT YANG TIDAK DISEBUTKAN DALAM KALIMAT.


3. Kejuaraan ini dimenangi oleh seorang pelajar Vietnam berumur 16 tahun, Minh Thai, dengan catatan waktu 22,95 detik.

LETAK KESALAHAN: DIMENANGI

PENJELASAN: KATA 'DIMENANGI' BERMAKNA BERULANG KALI, SEHARUSNYA DIGUNAKAN KATA 'DIMENANGKAN'


4. Sebagian lebih tertarik dengan kehadiran video game elektronik yang lebih modern

LETAK KESALAHAN: ELEKTRONIK

PENJELASAN: SETIAP VIDEO GAME MERUPAKAN PERALATAN ELEKTRONIK, SEHINGGA TIDAK PERLU LAGI MENGGUNAKAN KATA 'ELEKTRONIK'


5. Demam rubrik pun melanda untuk ke dua kalinya.

LETAK KESALAHAN: KE DUA

PENJELASAN: KATA 'KE DUA' TIDAK DITULIS DENGAN TEPAT, SEHARUSNYA DITULIS DENGAN 'KEDUA'.




Jumat, 17 Januari 2020

17 Januari 2020 (VII E, VII F, VII G)

Teks Puisi Rakyat: Pengertian, Jenis & Contoh


Teks Puisi Rakyat








Puisi adalah karya sastra yang didalamnya terdapat beberapa jenis bait dan baris. Dengan menggunakan kata-kata yang indah yang diambil dari suatu tema yang dibahas oleh penilis puisi. Dan salah satu contoh puisi tersebut adalah teks puisi rakyat.
Kata-kata dari teks puisi rakyat tersebut mempunyai makna yang kuat. Teks puisi rakyat juga mempunyai suatu perasaan dan emosi yang ingin disampaikan oleh penilis terhadap suatu teks puisi rakyat.

Pengertian Teks Puisi Rakyat

Pengertian teks puisi rakyat merupakan kesusatraan rakyat yang sudah tertentu dari segi bentuknya.
Pada umumnya puisi rakyat terdiri dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan panjang pendeknya suku kata, ada yang berdasarkan dari mantra, lemah tekanan suara, atau juga hanya berdasarkan dari irama.
Jenis dari puisi rakyat yaitu berbentuk penyataan tradisional, ungkapan tradisional, dan kategorinya adalah wawangsalan dan paparikan. Lalu paparikan dibedakan menjadi dua yaitu kepercayaan rakyat yang berupa mantra dan rarakitan cerita rakyat.
Puisi rakyat mempunyai nilai-nilai yang berkembang didalam kehidupan masyaratakat. Termasuk juga dari puisi rakyat yaitu puisi lama yang berisi nilai-nilai dan pesan-pesan warisan leluhur bangsa Indonesia.

Jenis-Jenis Puisi Rakyat

Jenis-jenis puisi rakyat antaranya yaitu pantun, gurindam, syair atau juga puisi rakyat yang sudah berkembang disuatu daerah tertentu.
Didalam acara televisi biasanya membuat pantun sudah menjadi andalan yang bertujuan untuk melucu, dan pantunn juga kadang terdapat dalam lagu-lagu.  Sementara itu syair, gurindam dan juga sastra lama kini sudah jarang didengar.
Didalam dunia kesastraan mempunyai warisan tutun-temurun yang berupa tentang cerita rakyat atau puisi rakyat yang tidak diketahui siapa pengarangnya karena cerita atau puisi tersebut sudah ada sejak dulu kala.
Karena puisi lama hasil turun temurun dan tidak diketahui siapa pengarangnya, biasanya puisi lama disampikan dengan cara mulut-kemulut.
Puisi lama biasanya terlihat kaku karena terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris dan jumlah kata, pengulangan kata dan juga jumlah baris dalam setiap bait bisa diawal atau di akhir sajak atau yang disebut dengan rima.
Baca selengkapnya tentang Pengertian Puisi: Unsur, Struktur, Jenis, Ciri yang sudah kami bahas secara lengkap di Yuksinau

Gurindam

Teks Puisi Rakyat Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama yang berasal dari negara India. Istilah gurindam berasal dari bahasa Indiayaitu kirindam yang berarti “mulamula” atau “perumpamaan”.
Gurindam merupakan sarat dari moral dan nilai agama, oleh karena itu bagi orang dulu gurindam sangatlah penting untuk dijadikan norma didalam kehidupan.
Gurindam merupakan salah satu puisi lama atau melayu yang sangatlah penting sebagai warisan budaya bangsa.
Ciri-ciri Gurindam
  1. Terdapat dari dua baris dalam satu bait.
  2. Setiap baris mempunyai jumlah kata sekitar 10-14 kata.
  3. Setiap baris mempunyai rima atau bersajak A-A, B-B, C-C dan lain sebagainya.
  4. Merupakan satu kesatuan yang utuh.
  5. Pada baris pertama berisikan masalah, soal, atau perjanjian.
  6. Pada baris kedua berisikan jawaban akibat dari masalah atau perjanjian yang terdapat pada baris pertama. Maksud atau isi dari gurindam yaitu terdapat pada baris kedua.
  7. Isi dri gurindam biasanya berisikan nasihat, kata-kata mutiara atau bisa juga tentang filosofi hidup.
Contoh Gurindam
1. Barang siapa mencari ilmu
Maka carilah ke para guru
2. Ketika engkau tengah belajar
Haruslah tekun dan juga sabar
3. Barang siapa tidak berilmu
Bagaikan kursi tidak bertumpu
4. Ilmu jangan hanya dihafalkan
Namun juga harus diamalkan
5. Kalau engaku tidak tahu
Maka harus cari ilmu

Pantun

Teks Puisi Rakyat Pantun
Pantun yaitu puisi lama yang membudaya dan memngakar didalam masyarakat, pantun mempunyai banyak nama diberbagai bahasa dalam bangsa ini. Pantun (bahasa toba), tonton bahasa (bahasa tagalog), tuntun (bahasa jawa) yang kurang lebih memiliki arti yang sama. Yaitu sesuatu arahan yang mendidik, ucapan yang teratur dan bentuk dari kesantunan.
Pantun sudah tersebar di seluruh nusantara, fungsi dari pantun di setiap daerah sama yaitu seperti didaerah Melayu, Jawa, Sunda, dan daerah yang lainya, yaitu mendidik juga sekaligus untuk menghibur. Lewat pantun kita bisa untuk menghiubur orang lain dengan permainan.
Bunyi bahasa dari pantun yaitu menyindir atau menegur orang lain. Bahwa suatu hal tersebut tidak baik saat dilakukan dengan cara tidak langsung atau bisa disebut dengan memberikan nasihat.
Hal tersebut bukan berarti orang yang menyampaikan dengan cara pantun tersebut tidak tegas saat mengatakan sesuatu. Tetapi lewat pantunlah bahwa seseorang mempunyai gaya tersendiri dalam mengungkapkan pesan atau suatu nasihat.
Melalui pantun maka leluhur akan lebih terkesan lebih santun dalam menasehati atau menegur orang lain. Yaitu  dengan cara tidak langsung hal tersebut bertujuan untuk orang yang diberi nasihat agar tidak merasa terpojokan dan malu.
Ciri-ciri dari pantun bisa dilihat dalam bentuknya. Ciri-ciri tersebut tidak boleh dirubah karena saat dirubah pantun akan berubah menjadi gurindam, seloka atau bentuk puisi lama yang lainnya.
Ciri-Ciri Pantun
  1. Setiap bait terdiri atas empat baris.
  2. Setiap baris terdiri atas 8 – 12 suku kata.
  3. Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
  4. Baris ketiga dan keempat adalah isi.
  5. Rima dari setiap akhir yaitu a-b-a-b.
Contoh Pantun
1. Jalan-jalan ke kota paris
Banyak rumah berbaris-baris
Biar mati diujung keri
Asal dapat dinda yang manis
2. Kalau keladi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas
3. Layangan putus nyangkut di paku
Pakunya nempel di jemuran baju
Cinta mu tulus hanya untuk ku
Tapi sayang mama ku ngga setuju
4. Sungguh bahaya ular berbisa
bila tergigit akan koma
sungguh bahagia kurasa
bila kita slalu bersama
5. Pokok pinang ditanam rapat
Puyuh kini berlari-lari
Samalah kita menjunjung adat
Tunggak budaya semai dihati

Syair

Teks Puisi Rakyat Syair
Syair merupakan salah satu dari puisi lama, syair berasal dari negara persia yang dibawa masuk kedalam negara ini bersama dengan masuknya agama islam ke Indonesia.
Istilah atau kata syair yaitu berasal dari negara Arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang mempunyai arti “perasaan yang menyadari”, lalu kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang mempunyai arti puisi didalam pengetahuan umum.
Didalam perkembanganya syair mengfalami modifikasi dan perubahan oleh karena itu menjadi khas Melayu, dan sudah tidak lagi mengacu kepada sastra syair dari negeri Arab.
Dalam hal tersebut yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah tokoh penyair semua seperti Hamzah Fansuri yaitu dengan karyanya seperti: Syair Perahu, Syair Dagang, Syair Burung Pingai, dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-Ciri Syair
Syair mempunyai ciri-ciri yang membedakan dengan teks puisi lama lainya yaitu:
  1. Dalam setiap bait terdiri dari 4 baris.
  2. Dalam setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata.
  3. Syair bersajak a-a-a-a.
  4. Dalam setiap baris adalah isi.
  5. Bahasa yang digunakan biasanya berupa bahasa kiasan.
Contoh Syair
1. Jangan risau dengan cobaan
Jangan bersedih karena kesulitan
Berdoa saja pada Tuhan
Insya Allah Dia kan kabulkan
2. Tak perlulah kau menabur cinta
Ini hanya akan membuat luka
Jika akhirnya kita tak bersama
Tak seperti janji kita saat kala
3. Ke sekolah luruskan niatmu
Tekadkan hati mencari ilmu
Tak ada rugi belajar tiap waktu
Supaya baik masa depanmu
4. Walau kamu sudah besar
Jangan bertutur kata dengan kasar
Jadilah pribadi yang sabar
Agar tetangga tak jadi gusar
5. Mungkin begini harusnya cinta
Jalan berliku berdamping cerita
Pastilah terkenang sepanjang masa
Mungkin kan abadi selamanya
Sekian penjelasan tentang teks puisi rakyat yang sudah kami bahas secara lengkap dan juga contohnya, semoga menambah pengetahuan dan menabah ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.