Rabu, 31 Maret 2021

RABU, 31 MARET 2021 (VIII A DAN VIII B)


PENUGASAN

BAB 7

BERBAHASA PERSUASIF


Assalamu'alaikum Wr.Wb. 

Selamat pagi anak-anakku yang sholeh sholeha...

Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. 

Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu.
Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita akan melakukan penugasan mengenai Bab 7 dengan materi Berbahasa Persuasif. Untuk bisa menjawab tugas di bawah ini silahkan kalian pahami terlebih dahulu Teks Persuasi di buku cetak kalian halaman 187. Yang berjudul "Internet dan HAKI".

Struktur Teks Persuasi

Paragraf

Alasan

a. Pengenalan Isu

 

 

1, 2, dan 3

Pada paragraf pertama, terdapat pengenalan isu tentang seks dan kesehatan reproduksi. Pada paragraf kedua, pengenalan isu tentang sepuluh hak reproduksi. Sementara itu pada paragraf ketiga terdapat pengenalan isu tentang reproduksi remaja.

b. Rangkaian Argumen

 

 

c. Ajakan-ajakan

 

 

d. Penegasan Kembali

 

 

Baiklah, itulah penugasan kalian di pertemuan kali ini pada Teks Persuasi.
Setelah kalian kerjakan silahkan kalian dokumentasikan lalu kirimkan tugas kalian via Whatsapp ibu. Dan silahkan berikan komentar di bagian kolom komentar blogger ibu sebagai pengganti absen kalian serta kirimkan juga foto kegiatan belajar kalian ke wa ibu yaa 🙂
Semangat ya sholeh sholeha ibu.
Wassalamualaikum wr.wb.

 

Selasa, 30 Maret 2021

SELASA, 30 MARET 2021 (7E DAN 7F)


PENUGASAN

BAB 6

 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel


Assalamu'alaikum Wr.Wb. 

Selamat pagi anak-anakku yang sholeh sholeha...

Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. 

Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu.
Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita masih akan melakukan penugasan mengenai Bab 6 dengan materi Mengapresiasiasi dan Mengkreasikan Fabel. Untuk menjawab pertanyaan di bawah ini, sebelumnya silahkan kalian pahami Teks Fabel yang ada di buku cetak kalian di halaman 220 yang berjudul "Kuda Berkulit Harimau".


   A) Urutkanlah peristiwa fabel di atas ke dalam tabel struktur beikut ini!

Struktur

Kalimat

Orientasi

?

Komplikasi

?

Resolusi

?

Koda

Kuda berkulit harimau itu melambangkan bahwa sepandai-pandainya orang berpura-pura, suatu saat akan terbongkar juga kepura-puraannya itu. Kejujuran merupakan sikap yang paling indah di dunia ini.

 B) Tentukan tokoh dan penokohan tokoh fabel yang telah kalian baca beserta alasan dan

       pembuktiannya dalam fabel berikut ini!

Tokoh

Watak

Cara pengembangan
watak

Bukti

Kuda

Suka berpura-pura dan jahil

Tingkah laku tokoh

·        Kulit harimau ditinggalkan oleh para pemburu harimau dipakai oleh kuda untuk menakuti binatang-binatang hutan.

·        Kuda itu menggumam bahwa domba-domba itu cocok dijadikan sasaran empuk kejahilannya.

Domba

?

?

?

Tapir

?

?

?

Kucing Hutan

?

?

?

 

Baiklah, itulah penugasan kalian di pertemuan kali ini pada Teks Fabel.
Setelah kalian kerjakan silahkan kalian dokumentasikan lalu kirimkan tugas kalian via Whatsapp ibu. Dan silahkan berikan komentar di bagian kolom komentar blogger ibu sebagai pengganti absen kalian serta kirimkan juga foto kegiatan belajar kalian ke wa ibu yaa 🙂
semangat ya sholeh sholeha ibu.
Wassalamualaikum wr.wb.

Kamis, 25 Maret 2021

KAMIS, 25 MARET 2021 (7C DAN 7D)


RINGKASAN MATERI

BAB 6

 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel


Assalamu'alaikum Wr.Wb. 

Selamat pagi anak-anakku yang sholeh sholeha...

Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. 

Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu.
Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita masih akan mempelajari Bab 6 dengan materi Mengapresiasiasi dan Mengkreasikan Fabel. Baiklah silakan baca dan pahami materi berikut ini.
Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter binatangnya. Struktur teks adalah bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Bagian-bagian itu menjabarkan ciri bagain awal, inti, dan penutup teks dalam fungsi komunikasi tertentu

1. Menelaah Struktur Fabel
Fabel merupakan cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral dan budi pekerti). Fabel ini memiliki empat bagian dalam strukturnya. Keempat bagian tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Orientasi merupakan bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan waktu.
  2. Komplikasi merupakan konflik atau permasalahan antara satu dengan tokoh yang lain. Komplikasi menuju klimaks.
  3. Resolusi merupakan bagian fabel yang berisi pemecahan masalah.
  4. Koda (boleh ada boleh tidak) adalah bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

Perhatikan contoh dan pengidentifikasian struktur fabel di bawah ini!
Gajah yang Baik Hati
StrukturKalimat
OrientasiSiang hari itu suasana di hutan sangat terik. Tempat tinggal si Kancil, Gajah, dan lainnya seakan terbakar. Kancil kehausan. Dia berjalanjalan mencari air.
KomplikasiDi tengah perjalanan dia melihat kolam dengan air yang sangat jernih. Tanpa pikir panjang dia langsung terjun ke dalam kolam. Tindakan Kancil sangat ceroboh, dia tidak berpikir bagaimana cara ia naik ke atas. Beberapa kali Kancil mencoba untuk memanjat tetapi ia tidak bisa sampai ke atas.

Si Kancil tidak bisa berbuat apa-apa. Ia hanya berteriak meminta tolong. Teriakan si Kancil ternyata terdengar oleh Si Gajah yang kebetulan melewati tempat itu. ‘’Hai, siapa yang ada di kolam itu?’’
Gajah Yang Baik Hati

‘’Aku.. si Kancil sahabatmu.’’

Kancil terdiam sesaat mencari akal agar Gajah mau menolongnya.

‘’Tolong aku mengangkat ikan ini.’’

“Yang benar kau mendapat ikan?’’

‘’Bener..benar! Aku mendapatkan ikan yang sangat besar.’’

Gajah berpikir sejenak. Bisa saja ia turun ke bawah dengan mudah tetapi bagaimana jika naiknya nanti.

‘’Kau mau memanfaatkanku, ya Cil?’’ Kau akan menipuku untuk kepentingan dan keselamatanmu sendiri?’’ Tanya Gajah. Kancil hanya terdiam.

‘’Sekali-kali kamu harus diberi pelajaran,’’ kata Gajah sambil meninggalkan tempat itu. Gajah tidak mendengarkan teriakan Kancil. Kancil mulai putus asa. Semakin lama berada di tempat itu Kancil mulai merasa kedinginan. Hingga menjelang sore tidak ada seekor binatang yang mendengar teriakannya.

‘’Aduh gawat! Aku benar-benar akan kaku di tempat ini.’’ Dia berpikir apa ini karma karena dia sering menjaili teman-temannya.
ResolusiTidak lama, tiba-tiba Gajah muncul lagi. Kancil meminta tolong kembali.

“Bagaimana Cil?”

“Tolong aku, aku berjanji tidak akan iseng lagi”

“Janji?” gajah menekankan.

‘’Sekarang apakah kamu sudah sadar? Dan akan berjanji tidak akan menipu, jahil, iseng dan perbuatan yang merugikan binatang lain?’’

‘’Benar Pak Gajah, saya benar-benar berjanji.’’ Gajah menjulurkan belalainya yang panjang untuk menangkap Kancil dan mengangkatnya ke atas. Begitu sampai di atas Kancil berkata.

‘’Terima kasih Pak Gajah! Saya tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini.’’
KodaSejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik. Ia tidak lagi berbuat iseng seperti yang pernah ia lakukan pada beruang dan binatangbinatang yang lainya.

Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak. Jika tidak hati-hati akan celaka. Jika kita hari-hati kita akan selamat. Bahkan bisa menyelamatkan orang lain

StrukturCiri
OrientasiCiri isi :
Pengenalan tokoh, latar, watak tokoh, dan konflik
KomplikasiCiri isi
  1. Hubungan sebab akibat sehingga muncul masalah hingga masalah itu memuncak.
  2. Komplikasi dimulai dari munculnya masalah sehingga masalah mencapai komplikasi/ klimak (masalah memuncak)
ResolusiCiri isi
Penyelesaian masalah
KodaCiri isi
Nilai moral yang diungkapkan pengarang secara impisit pada akhir cerita

2. Menelaah Variasi Pengungkapan Struktur Fabel
StrukturCiri
OrientasiDiawali dengan deskripsi latar :
Pagi itu sang mentari menampakkan diri dengan senyum terindahnya. Nuri bersama sahabat-sahabatnya bernyanyi riang. Sementara Katak Putih bertepuk tangan dengan ceria. Sudah terkenal di seluruh hutan bahwa si Nuri dan si Katak Putih bersahabat karib. Saling menopang dan saling menolong dalam suka dan duka.

Suatu saat terjadilah keadaan yang sangat mengejutkan. Tiba-tiba .....

Diawali dengan latar dan kegiatan tokoh :
Di keheningan malam Kura-kura nampak tidur pulas bersama Katak sahabat baiknya. Sudah dua bulan ini Kura-kura sakit dan sahabatnya dengan setia mendampinginya.

Diawali dengan latar di masa lalu :
Pada zaman dahulu, hiduplah sekelompok gajah raksasa. Pada siang terik itu Gajah bersama teman-temannya berjalan tegap ke arah perkampungan Semut. Panas terik tak dihiraukan. Mereka tetap berjalan sambil bercanda ria.
Bagian Orientasi :
Ciri isi :
Berisi pengenalan tempat terjadinya cerita, pengenalan tokoh

Ciri bahasa :
Berisikata keterangan tempat/ waktu di sebuah hutan, pada suatu hari, di sebuah kerajaan.
    KomplikasiDiawali dengan konflik batin
    Semakin lama Kura-kura merasa hidupnya tidak berguna lagi. Dia merasa hanya bisa merepotkan teman-temannya.

    Diawali dengan konflik fisik
    Ketika Gajah memasuki areal perkampungan Semut Merah, tanpa diduga pasukan Semut Merah tiba-tiba menyerangnya. Semut menuduh Gajah melakukan penghancuran perkampungannya. Gajah mengelak dan mencoba menjelaskan. Akan tetapi Semut terus menyerang telinga Gajah.

    Diawali dengan perubahan latar dan peristiwa tidak mengenakkan tokoh
    Bulan berganti bulan, tahun berganti tahun. Ternyata semua keadaan tak ada yang abadi. Persahabatan Gajah dan Semut dilanda perpecahan. Semut mulai mengkhianati persahabatan itu.
    Bagian Komplikasi :
    Ciri isi :
    Berisi  berisi awal terjadinya masalah atau konflik/ada perubahan/ada kejutan

    Ciri bahasa :
    Berisi kata seperti tiba-tiba, tanpa diduga
    ResolusiDiawali dengan meredanya konflik
    Akhirnya, masalah menjadi jelas. Tak ada salah paham lagi di antara kelompok Gajah dan Semut.

    Diawali dengan dialog yang menandakan amannya keadaan
    “Ayo cepat Ci…” dengan rasa kebersamaan mereka pun akhirnya selamat.

    Contoh 3
    Kesabarannya menghadapi Kasuari yang sombong itu sudah habis. Dipatahkanlah sayap Kasuari. Kasuari tetap mencoba terbang meski terasa lemas. Semakin dia mencoba, semakin sakit dan lemaslah tubuhnya. Dia sangat kesakitan ketika menggerakkan sayapnya.

    Contoh 4
    Ketegangan memuncak Keadaan tak dapat dikendalikan lagi. Pertengkaran semakin menjadi dan kondisi hutan terbakar habis.
    Bagian Resolusi :
    Ciri isi:
    1. Menyatakan pemecahan masalah atau kondisi akhir peristiwa
    2. Akibat dari semua perilaku tokoh
    3. Ganjaran yang diterima tokoh
    4. Perubahan watak tokoh menjadi baik
    Ciri bahasa :
    Berisi kata : dia menyadari , akhirnya,, dengan kejadian tersebut,
    KodaPernyataan penulis tentang pelajaran dari cerita fabel
    Kejahatan akan selalu dikalahkan oleh kebaikan. Apapun yang berbuat jahat akan dikalahkan oleh perbuatan baik

    Pelajaran yang dapat kita ambil dari cerita itu adalah mulut kita dilarang berbicara yang menyinggung kekurangan orang lain. Tuhan menciptakan mahluknya dengan keistimewaan sendiri-sendiri.
    Bagian Koda :
    Ciri isi:
    Berupa kesimpulan, pesan atau amanat dari penulis

    Ciri Bahasa :
    Sejak itu Kancil menjadi binatang yang sangat baik.
    Memang kita harus berhati-hati kalau bertindak.

    3. Mencermati Variasi Pengembangan Watak Tokoh
    Contoh 1: deskripsi fisik tokoh
    Farni adalah kelinci yang lucu. Bulunya putih bak mutiar. Matanya sebening air danau. Jika ia makan, bibir merahnya yang cantik akan bergerak indah. Kecantikan Farni tidak diragukan lagi di hutan Ambarata.

    Contoh 2: kegiatan tokoh
    Singa mengaum menunjukkan tarinya yang putih dan tajam. Ia menggarukgaruk tanah menandakan amarahnya sedang memuncak. Bulu yang ada di sekitar kepalanya bergoyang seram. Semua hewan di hutan bergidik ketakutan.

    Contoh 3: dialog tokoh dengan diri sendiri
    “Ah… kue ini pasti nikmat sekali apalagi jika ku makan sendiri tanpa berbagi dengan mereka”. Gumamnya dalam hati.

    Contoh 4: dialog dengan tokoh lain
    “Ah… kamu tidak bisa terbang karena kakimu kecil, kalau kakiku sempurna bisa mellompat kemana-mana, kata Katak pada Semut.

    “Jangan menghina Katak, Tuhan memberikan kita kelebihan masingmasing,” Burung bersuara dengan nada lembut.

    Tokoh merupakan individu rekaan yang mengalami berbagai peristiwa cerita dan berfungsi sebagai penggerak cerita. Tokoh adalah orang yang mengambil bagian dan mengalami peristiwa, sebagaimana peristiwa yang digambarkan dalam sebuah alur. Dari pengertian tersebut, peranan tokoh sangat berpengaruh dalam perjalanan peristiwa dalam karya fiksi. Ada beberapa pola pengembangan tokoh fabel yaitu :
    1. Deskripsi fisik tokoh
    2. Kegiatan yang dilakukan tokoh
    3. Dialog tokoh dengan diri sendiri
    4. Dialog tokoh dengan tokoh lainnya dalam fabel
    Baiklah, itulah materi pertama kita pada Teks Fabel.
    Setelah membaca dan memahami materi di atas, silakan buat kesimpulan yang kalian dapatkan dan tulis kesimpulan di bagian kolom komentar sebagai pengganti absen kalian serta kirimkan juga foto kegiatan belajar kalian ke wa ibu yaa 🙂
    semanga ya sholeh sholeha ibu.
    Wassalamualaikum wr.wb.

     


     

    Rabu, 24 Maret 2021

    RABU, 24 MARET 2021 (8A DAN 8B)



    RINGKASAN MATERI

    BAB 7

    BERBAHASA PERSUASIF


    Assalamu'alaikum Wr.Wb. 

    Selamat pagi anak-anakku yang sholeh sholeha...

    Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dan selalu dalam lindungan Allah Swt. 

    Alhamdulillah hari ini, kita bisa bertemu kembali dalam pelajaran Bahasa Indonesia. Sebelum kita mulai, marilah kita membaca doa terlebih dahulu.
    Anak-anakku, pada pertemuan kali ini, kita akan masih mempelajari Bab 7 dengan materi Berbahasa Persuasif. Baiklah silakan baca dan pahami materi berikut ini.

    Menelaah Struktur Teks Persuasi dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi

    Salah satu jenis teks yang diajarkan di sekolah Sekolah Menengah Pertama kelas VIII (8) pelajaran Bahasa Indonesia kurikulum 2013 edisi revisi ialah Teks Persuasi. Di samping jenis-jenis teks lain yang juga diajarkan di pada kurikulum 2013. Memang bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam Kurkulum 2013 ini berbasis pada teks.

    Teks yang kali ini kita telaah ialah jenis teks Persuasi. Sebelum menelaah Teks Persuasi yang berjudul 'Internet dan Haki' ada baiknya kita pahami dahulu Pengertian Teks Persuasi dan Struktur Teks Persuasi.

    Pengertian Teks Persuasi


    Secara sederhana, persuasi sanggup diMaknakan sebagai 'ajakan'. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata 'Persuasi' memiliki dua pengertian yaitu:
    1) n undangan kepada seseorang dengan cara menawarkan alasan dan prospek baik yang meyakinkannya; bujukan halus
    2) n karangan yang bertujuan mengambarkan pendapat

    Jadi, teks persuasi ialah teks atau karangan yang berisi undangan untuk melaksanakan sesuatu. Baik berupa tindakan fisik (pekerjaan) maupun pemahaman.

    Struktur Teks Persuasi


    Setelah mengetahui pengertian teks persuasi, patut kita ketahui pula struktur teksnya. Teks persuasi terdiri dari empat bagian. Keempat struktur teks persuasi tersebut adalah:

    1. Pengenalan Isu
    2. Rangkaian Argumen
    3. Pernyataan Ajakan
    4. Penegasan Kembali

    Penjelasan mengenai masing-masing struktur teks persuasi:

    Pengenalan Isu: ialah bab pembuka teks persuasi yang menawarkan citra perihal informasi (hal) yang sedang dibahas.

    Rangkaian Argumen: ialah bab teks  persuasi yang berupa pendapat penulis/pembicara berkaitan dengan hal yang dibahas. Pada bab ini sanggup diungkapkan fakta yang mendukung perihal informasi (topik) yang dibahas.

    Pernyataan Ajakan: ialah inti dalam teks persuasi. Pernyataan undangan ini merupakan hal yang bersama-sama ingin disampaikan, tapi terlebih dulu diberi pengantar berupa pengenalan informasi yang diikuti dengan argumen-argumennya.

    Penegasan Kembali: Maksud di sini ialah penegasa kembali bakal pentingnya sebuah undangan dan landasan berpikir (argumennya). Ciri-ciri bab ini, diawali dengan kata: Demikian, demikianlah, maka dari itu, 

    Kaidah Kebahasaan Teks Persuasi

    Kaidah kebahasaan teks persuasi:

    1. Terdapat pernyataan bujukan;
    2. Terdapat pendapat dan fakta;
    3. Menggunakan kata teknis;
    4. Menggunakan kata penghubung argumentatif;
    5. Menggunakan kata kerja mental.
    Adapun klarifikasi mengenai kaidah-kaidah kebahasaan teks persuasi sanggup diperinci dengan teladan sebagai berikut:

    1) Pernyataan Bujukan

    Pernyataan bujukan merupakan tanda utama dari sebuah teks persuasi. Namanya saja persuasi, niscaya bersifat persuasif, yaitu bersifat untuk mengajak. Untuk mengajak niscaya dipakai pernyataan permintaan atau bujukan. 

    Kalimat atau pernyataan yang berupa bujukan ditandai dengan penggunakan kata: penting; harus; sepantasnya; sebaiknya; seyogyanya; alangkah baiknya; dan kata-kata sejenis itu.

    Dalam teks persuasi 'Internet dan Haki' pernyataan bujukan terdapat dalam kalimat:

    Nah! sekali lagi kita harus hati-hati dan waspada dengan situs-situs yang bakal kita kunjungi.
    Kalimat di atas, merupakan kalimat ajakan  yang ditandai dengan adanya frase 'kita harus'.  Kalimat lain dalam teks persuasi Internet dan Haki antara lain:
    •  Jadikanlah wahana yang satu ini sebagai penambah wawasan. 
    • Bersyukurlah sekali kalau orang renta kita berbaik hati mau menyebarkan dan terbuka sama kita ihwal apa saja yang kita tanyakan sama mereka.

    2) Terdapat Pendapat (Opini) dan Fakta

    Adanya pendapat dan fakta dalam teks persuasi, merupakan data pendukung untuk menyatakan info dan memperkuat ajakan. Pendapat meruapakan belahan yang muncul sebagai ajakan, sementara fakta disajikan sebagai dasar untuk mengajak untuk melaksanakan sesuatu tersebut. 

    Maka dari itu, ciri kebahasaan (kaidah kebahasaan) teks persuasi mengandung kalimat yang berupa fakta dan kalimat opini atau pendapat.
    Adapun kalimat atau pernyataan fakta dalam teks persuasi Internet dan Haki adalah:
    • Nah, lewat situs-situs tertentu di internet, bermacam-macam informasi yang kita butuhkan sanggup kita dapatkan.
    • Akan tetapi, HAKI yang bakal saya bahas kini merupakan abreviasi dari hak-hak reproduksi. 
    • Dari sepuluh itu, salah satunya ialah mendapat informasi yang sempurna mengenai reproduksi remaja.
    Adapun kalimat opini atau pendapat dalam teks persuasi Internet dan Haki adalah:
    •  Wah, bosan ya, bolak-balik mengupas problem yang satu ini?
    • Agar kita sanggup tahu dan sanggup memilih pilihan atas diri dan kesehatan reproduksi kita. 

    3) Menggunakan Kata Teknis

    Maksud dengan kata teknis adalah, kata-kata yang berkaitan pribadi (terapan) dari tema yang sedang dibahas. Misalnya temanya ihwal menjaga lingkungan pertanian, maka bakal dipakai kata teknis ihwal pertanian contohnya: persemaian; irigasi; penyiangan; pupuk; unsur hara; dsb. Yang merupakan kata teknis di bidang pertanian.

    Masing-masing teks persuasi niscaya memiliki kata teknis yang berbeda sesuai dengan temanya. Jika dikembalikan pada teks persuai Internet dan Haki maka kata teknisnya berkaitan dengan kesehatan reproduksi remaja. 

    Beberapa kata teknis dalam teks persuasi Internet dan Haki adalah:
    • aborsi;
    • kesehatan seksual;
    • reproduksi;
    • internet;
    • situs;
    • teknologi;
    • kunjungi

    4) Menggunakan Kata Penghubung Argumentatif

    Kata pernghubung argumentatif ialah kata penghubung yang menunjukan hubungan alasan. Adapun beberapa kata penghubung argumentatif adalah: jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh lantaran itu dan penghubung sejenisnya.

    Adapun teladan kata penghubung argumentatif dalam teks persuasi Internet dan Haki antara lain terdapat dalam kalimat berikut ini:
    • Akibatnya, mereka menyesal, kemudian terpikir untuk aborsi.

    5) Menggunakan Kata Kerja Mental

    Kata kerja mental ialah kata kerja ajaib yang tidak sanggup dilakukan secara fisik yang sanggup dilihat. Kata kerja mental yang sanggup dan biasa dipakai dalam teks persuasi antara lain, diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, berpendapat, menduga, berasumsi, menyimpulkan, dan sebagainya.

    Adapun kaidah kebahasaan penggunaan kata kerja mental dalam teks persuasi Internet dan Haki antara lain:
    • Sekadar mengingatkan saja, sebagai dewasa kita punya sepuluh hak reproduksi yang sepantasnya kita pertahankan.
    Baiklah, itulah materi pertama kita pada Teks Fabel.
    Setelah membaca dan memahami materi di atas, silakan buat kesimpulan yang kalian dapatkan dan tulis kesimpulan di bagian kolom komentar sebagai pengganti absen kalian serta kirimkan juga foto kegiatan belajar kalian ke WA ibu yaa 🙂
    semanga ya sholeh sholeha ibu.
    Wassalamualaikum wr.wb.