Senin, 19 September 2022

19 -20 SEPTEMBER 2022 (IXE DAN IXF)

𝙽𝙰𝙼𝙰 : πšƒπšπ™Έ π™΄πš‚πšƒπ™Έ πšπ™Έπ™°π™½πšƒπ™Έ
𝙼𝙰𝙿𝙴𝙻 : π™±π™°π™·π™°πš‚π™° π™Έπ™½π™³π™Ύπ™½π™΄πš‚π™Έπ™°
π™·π™°πšπ™Έ/πšƒπ™°π™½π™Άπ™Άπ™°π™»: πš‚π™΄π™½π™Έπ™½, 19 πš‚π™΄π™Ώπšƒ' 2022 (π™Έπš‡π™΅) 
πš‚π™΄π™»π™°πš‚π™°, 20 πš‚π™΄π™Ώπšƒ' 2022 (π™Έπš‡π™΄) 
π™Όπ™°πšƒπ™΄πšπ™Έ : πšƒπ™΄π™Ίπš‚ π™²π™΄πšπ™Ώπ™΄π™½
𝙺𝙳 : KD 3.5 Mengidentifikasi unsur pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar
πšƒπš„π™Ήπš„π™°π™½ :πš™πšŽπšœπšŽπš›πšπšŠ πšπš’πšπš’πš” πš–πšŠπš–πš™πšž πš–engidentifikasi unsur pembangun karya sastra teks cerpen dan menyimpulkan Unsur-unsur pembangun denganbukti yang mendukungKEGIATAN PEMBELAJARANPE

π™°πšœπšœπšŠπš•πšŠπš–πš–πšžπšŠπš’πš”πšžπš–

A. Mengidentifikasi Teks Cerpen

1. Pengertian Teks Cerpen

Cerpen adalah sebuah karya sastra pendek yang bersifat fiktif dan mengisahkan tentang suatu permasalahan yang dialami oleh tokoh secara ringkas mulai dari pengenalan sampai akhir dari permasalahan yang dialami oleh tokoh. Pada umumnya cerpen hanya mengisahkan satu permasalahan yang dialami oleh satu tokoh. Selain itu, cerpen hanya terdiri tidak lebih dari 10.000 kata. Hal inilah yang membuat cerpen dapat selesai dibaca dalam sekali duduk.

a. Menurut KBBI

Cerpen berasal dari dua kata yakni cerita yang mengandung arti tuturan mengenai bagaimana sesuatu hal terjadi dan relatif pendek berarti kisah yang diceritakan pendek atau tidak lebih dari 10.000 kata yang memberikan sebuah kesan dominan serta memusatkan hanya pada satu tokoh saja dalam cerita pendek tersebut.

b. Menurut Susanto dalam Tarigan (1984:176)

Cerita pendek adalah cerita yang panjangnya sekitar 5000 kata atau kira-kira 17 halaman kuarto spasi rangkap yang terpusat dan lengkap pada dirinya sendiri.

c. Menurut Lubis dalam Tarigan (1985:177)

Cerita Pendek harus mengandung interprestasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam sebuah cerita pendek sebuah insiden yang terutama menguasai jalan cerita. Cerita pendek harus mempunyai seorang yang menjadi pelaku atau tokoh utama. Cerita pendek harus satu efek atau kesan yang menarik.

d. Dalam Purba (2010: 48), H.B Jassin dalam bukunya Tifa Penyair dan Daerahnya

Mengemukakan bahwa cerita pendek ialah cerita yang pendek (1977: 69). Jassin lebih jauh mengungkapkan bahwa tentang cerita pendek ini orang boleh bertengkar, tetapi cerita yang seratus halaman panjangnya sudah tentu tidak disebut cerita pendek dan memang tidak ada cerita pendek yang demikian panjang. Cerita yang panjangnya sepuluh atau dua puluh halaman masih bisa disebut cerita pendek tetapi ada juga cerita pendek yang panjangnya hanya satu halaman. Pengertian yang sama dikemukakan oleh Sumardjo dan Saini di dalam buku mereka Apresiasi Kesusastraan. Mereka berpengertian bahwa cerita pendek (atau disingkat cerpen) adalah cerita yang pendek. Tetapi dengan hanya melihat fisiknya yang pendek orang belum dapat menetapkan sebuah cerita yang pendek adalah sebuah cerpen (1986: 36).

e. Menurut Sumardjo (1983: 69)

Cerita pendek adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil. Kependekan sebuah cerita pendek bukan karena bentuknya yang jauh lebih pendek dari novel, tetapi karena aspek masalahnya yang sangat dibatasi

f. Menurut Priyatni (2010: 126)

Cerita pendek adalah salah satu bentuk karya fiksi. Cerita pendek sesuai dengan namanya, memperlihatkan sifat yang serba pendek, baik peristiwa yang diungkapkan, isi cerita, jumlah pelaku, dan jumlah kata yang digunakan. Perbandingan ini jika dikaitkan dengan bentuk prosa yang lain, misalnya novel.

g. Menurut Allan Poe dalam Nurgiyantoro dalam Regina Bernadette

Cerita pendek diartikan sebagai bacaan singkat yang dapat dibaca sekali duduk dalam waktu setengah sampai dua jam, genrenya memiliki efek tunggal, karakter, plot dan setting yang terbatas, tidak beragam dan tidak kompleks “pengarang cerpen tidak melukiskan seluk beluk kehidupan tokohnya secara menyeluruh, melainkan hanya menampilkan bagian-bagian penting kehidupan tokoh yang berfungsi untuk mendukung cerita tersebut yang juga bertujuan untuk menghemat penulisan cerita karena terbatasnya ruang yang ada.

h. Jacob Sumardjo dan Saini K.M (1995:30) dalam Suyanto (2012:46)

Menilai ukuran pendek ini lebih didasarkan pada keterbatasan pengembangan unsur-unsurnya. Cerpen harus memiliki efek tunggal dan tidak kompleks.

i. Menurut A. Bakar Hamid

Menurutnya bahwa cerpen atau disebut juga dengan cerita pendek seharusnya dilihat dari jumlah, kuantitas kata yang digunakan antara 500 hingga 20.000 kata adanya plot, adanya satu karakter dan adanya kesan.

2. Ciri-Ciri Cerpen 

Cerpen berisi cerita kehidupan seseorang. Cerita tersebut ada yang bersifat khayalan dan ada yang benar-benar terjadi. Cerpen adalah cerita yang dapat dibaca sekali duduk tidak menyebabkan perubahan nasib pelaku. Cerpen mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.

  • Panjang karangan lebih kurang sepuluh halaman
  • Habis dibaca sekali duduk
  • Dalam cerpen hanya ada satu peristiwa yang mengusai jalan cerita
  • Terdapat konflik, tetapi tidak menimbulkan perubahan nasib pelaku.
  • Hanya mempunyai satu alur
  • Perwatakan tokoh dilukiskan secara singkat

3. Unsur-Unsur Teks Cerpen

Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur intrinsik teks cerpen sebagai berikut.

1.Tema
Tema adalah pokok atau gagasan utama sebuah cerpen.
2. Tokoh dan penokohan
Dalam penokohan dituliskan tokoh dan watak dari tokoh. Tokoh merupakan pelaku dalam sebuah cerita. Tokoh terbagi atas tokoh utama dan tokoh tambahan.
Tokoh utama merupakan tokoh yang melakukan interaksi secara langsung atau terlibat dalam konflik.
Tokoh tambahan merupakan tokoh yang hanya diungkapkan dalam cerpen tanpa adanya interaksi yang dilakukan tokoh atau tokoh yang tidak terlibat dalam konflik. Penokohan merupakan watak atau karakter tokoh yang terdapat dalam sebuah cerita. Contoh : Tokoh Bandung Bondowoso dalam cerita Roro Jonggrang memiliki watak gigih.
3. Latar
Latar dibedakan menjadi latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Latar tempat menjelaskan di mana kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi. Latar waktu menjelaskan kapan kejadian atau peristiwa dalam cerpen terjadi. Latar suasana menjelaskan gambaran suasana dalam sebuah cerpen.
4. Alur atau Plot
Alur atau plot adalah rangkaian kronologi peristiwa. Alur dibedakan menjadi alur maju, alur mundur, dan alur campuran. Alur maju adalah cerpen dengan peristiwa yang dimulai dari awal sampai akhir. Alur mundur adalah cerpen dengan peristiwa yang dimulai dari akhir cerita ke awal cerita. Alur mundur disebut juga dengan istilah kilas balik. Alur campuran adalah alur cerpen yang merupakan gabungan antara alur maju dan alur mundur
5. Sudut Pandang
Sudut pandang berisi pandangan pengarang terhadap cerpen, bisa saja pengarang menjadi orang pertama atau orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama adalah pengarang terlibat langsung atau orang pertama dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang aku, saya, dan sebagainya.
Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang tidak terlibat langsung dalam cerita yang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang seperti dia, mereka, dan sebagainya atau menggunakan nama tokoh. Sudut pandang orang ketiga terbagi atas orang ketiga terarah dan orang ketiga serba tahu.
6. Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang disampaikan oleh penulis kepada pembaca melalui cerpen.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa berfungsi untuk memberikan kesan yang lebih menarik dengan menggunakan majas.

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang ada diluar cerpen, dimana secara tidak langsung unsur ekstrinsik mempengaruhi proses pembuatan sebuah cerpen. Untuk lebih jelasnya berikut unsur-unsur ekstrinsik dalam cerpen.

1. Latar belakang masyarakat

Latar belakang masyarakat adalah hal yang mendasari seorang penulis membuat sebuah cerpen yang mana menyangkut kondisi lingkungan masyarakat. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penulis antara lain:

  1. Ideologi negara
  2. Kondisi politik
  3. Kondisi sosial
  4. Kondisi ekonomi

2. Latar belakang penulis

Latar belakang penulis adalah faktor yang ada dalam diri penulis sehingga mendorong penulis dalam membuat cerpen. Ada beberapa faktor latar belakang penulis antara lain: Riwayat hidup penulis Kondisi psikologis Aliran sastra penulis

3. Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen

Nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen meliputi
  • Nilai agama
  • Nilai sosial
  • Nilai moral
  • Nilai budaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar