Rabu, 30 April 2025

7C

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/  VIIC

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 3

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : RABU,30 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.


TUJUAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu membandingkan surat pribadi dan surat resmi dengan menemukenali perbedaan bentuk, unsur, tujuan, serta aspek kebahasaan dalam surat pribadi dan surat dinasdengan teliti.


MATERI PEMBELAJARAN :


Assalamualaikum Sholeh Sholeh apa kabar kalian semua? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya Sholeh Sholeha. Aamiin.

Baiklah pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari materi pengertian, ciri, dan langkah-langkah dalam menyimpulkan surat pribadi dan surat dinas.

Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan materi surat pribadi dan surat resmi yaitu unsur-unsur yang terdapat pada surat pribadi dan surat resmi, kaidah kebahasaan surat pribadi dan surat dinas, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas.


Bacalah materi surat pribadi dan surat dinas di bawah ini.

Unsur-Unsur Surat Pribadi dan Surat Dinas

Unsur-unsur surat pribadi dalam surat berikut.

1. Kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat.

2. Alamat surat berisi nama lengkap, identitas, dan alamat lengkap yang dituju atau penerima pesan.

3. Salam pembuka berupa kata atau kalimat pesan.

4. Pembuka surat, berisi hal-hal yang sifatnya membangkitkan rasa ingin tahu, penasaran, pembukaan percakapan menuju maksud dan tujuan yang akan disampaikan. paragraf pembuka dapat menanyakan dan menyampaikan kabar, serta ucapan syukur.

5. Isi surat berisi maksud dan tujuan, informasi, berita, dan lainnya yang ingin sisampaikan kepada penerima surat.

6. Penutup surat biasanya berisi ungkapan maaf, harapan, salam, dan lainnya.

7. Salam penutup berupa kata atau kalimat untuk memberi penghormatan atau sapaam kepada penerima surat.

8. Tanda tangan pengirim surat.

9. Nama terang pengirim surat.


Unsur-unsur surat dinas sebagai berikut.

1. Kepala surat atau kop. Memuat nama instansi, lambang atau logo instansi, dan alamat. Biasanya disertakan pula nomor telepon, nomor faksimile, atau e-mail. 

2. Tanggal surat memuat tanggal, bulan, dan tahun kepala surat yang memuat alamat maka nama kota tidak perlu dituliskan.

3. Nomor, lampiran, dan hal surat. Nomor berisi urutan nomor surat yang bersangkutan, kode surat, angka, dan tahun pembuatan surat. Lampiran untuk menerangkan bahwa dalam surat itu ada lembar tambahan yang disertakan. Adapun hal surat menyatakan masalah inti yang dikemukakan.

4. Alamat surat berisi nama lengkap dan identitas atau alamat penerima surat Alamat surat harus ditulis lengkap dan jelas.

5. Salam pembuka, berisi kata atau kalimat sapaan.

6. Pembuka surat, merupakan pembuka percakapan dengan penerima surat.

7. Isi surat, berisi maksud, tujuan, dan informasi yang ingin disampaikan.

8. Penutup surat, untuk mengakhiri komunikasi melalui surat

9. Salam penutup, berisi kata atau kalimat penghormatan kepada penerima surat.

10. Jabatan, stempel, tanda tangan, nama pengirim, dan nomor induk atau keterangan lain dari pengirim surat atau pihak yang bertanggung jawab terhadap surat.


Kaidah Kebahasaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Surat pribadi dan surat dinas menggunakan kaidah kebahasaan yang benar dan baik agar mudah dipahami. Kaidah tersebut antara lain penggunaan kata ganti, kata sapaan, singkatan, dan huruf kapital. Cermatilah kaidah kebahasaan berikut

a. Kata Ganti

Kata ganti atau pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang, benda, atau yang dibendakan. Berikut macam-macam kata ganti.

1) Kata Ganti Orang

Kata ganti orang pertama tunggal: aku, saya, daku, beta

Kata ganti orang pertama jamak : kami, kita

Kata ganti orang kedua tunggal: anda, kamu, engkau

Kata ganti orang kedua jamak: kalian

Kata ganti orang ketiga tunggal: beliau, dia, ia

Kata ganti orang ketiga jamak: mereka


2) Kata Gantı Penanya

Kata ganti penanya atau pronomina interogatif berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, jumlah, dan sebagainya. Kata ganti penanya digunakan untuk menggali informasi atas terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Kata ganti penanya, misalnya penanya orang (siapa atau apa); penanya tempat (di mana atau ke mana); penanya waktu (kapan), dan penanya keadaan (bagaimana atau mengapa)


3) Kata Ganti Penunjuk

Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstratif, digunakan sebagai penunjuk lokasi atau benda Kata jenis ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu penunjuk umum (ini atau itu), penunjuk tempat (sana, sini, ke sana, ke sini, di situ, dan sebagainya), dan penunjuk suatu hal (begini atau begitu).


b. Kata Sapaan

Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa orang. Surat pribadi dapat menggunakan kata sapaan nama diri, hubungan kekerabatan, sapaan diikuti nama, dan kata ganti. Adapun surat dinas dapat menggunakan kata sapaan gelar, sapaan diikuti nama, dan yang menunjukkan rasa hormat. Berikut ini beberapa contoh kata sapaan

1) Nama diri, misalnya Santi, Suastika, dan Susanti.

2) Kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan. Misalnya kakek, nenek bapak ini, paman, bibi ananda, kakak mas, abang, dan adik.

3) Gelar kepangkatan, pwolesi, atau jabatan Minalnya hetua, kapten, prodsor, camat kepala desa.

4) Kata sapsan yang dikun nama. Misalnya Tuan Banu, Nyonya Sukesi Saudara Tatang dan Nona Puspita.

5) Kata sapaan berbentuk kata ganti Misalivya Anda, kanni, engkau Saudara, tuan, dan nyonya.

6) Kata yang menunjukkan rasa hormat, misalnya Yang Terhormat.


c. Singkatan

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 

Berikut ini cara penulisan singkatan

1) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan Sanda titik. 

Contoh: Sukadi. M.Pd dan Des Moh Hatta 


2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama din ditulis dengan hurul kapital tanpa tanda titik. 

Contoh: 5MP (Sekolah Menengah Pertama) 


3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga hiuruf atau lebih dikuti satu tanda titik.

Contoh: jln. (jalan) dan yth. (yang terhormat)


4) Singkatan yang terdiri atas dua hurul masang masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Contoh: a.n. (atas nama) dan s.d. (sampai dengan)


d. Huruf Kapital

Perhatikan aturan penggunaan huruf kapital berikut.

1) Harsal kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat .

Contoh: Pramuka Kwarran Pringsewu akan mengadakan pelantikan pengurus pramuka periode 2022/2023.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan 

Contoh: Ardida, Waikambo

3) Hurut kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, katab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 

Contoh: Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 

Contoh: Jawa Barat, Bone 

5) haruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan. Misalnya bapak ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain vang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. 

Contoh: Atas perhatian Bapak dan Ibu kami ucapkan terima kasih.


e. Kata Baku

Surat pribadi biasanya ditulis menggunakan kata tidak baku. Adapun surat dinas atau resmi ditulis menggunakan kata baku. Kata baku merupakan kata yang sesun dengan kaidah bahasa yang telah ditentukan. Kata baku yakni kata yang sudah benar dengan aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesia

Sumber utama bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Sumber lain adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYE)) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas

1. Menulis Surat Pribadi

Lingkah-langkah menulis surat pribadi yaitu sebagai berikut. 

a. Mempersiapkan tujuan surat, meliputi penerima surat dan masalah yang akan disampaikan

b. Menulis surat dengan format surat pribadi. Bahasa yang digunakan tidak resmi, tapi tetap harus baik, santun, dan tidak menyinggung perasaan penerima surat.

c. Menuliskan surat dengan urutan sebagai berikut

1) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat

2) Nama dan alamat yang dituju

3) Salam pembuka

4) Isi surat ditulis dengan memperhatikan etika atau sopan santun berbahasa.

5) Salam penutup

6) Tanda tangan

7) Nama pengirim

d. Suntinglah isinya hingga menjadi surat yang santun.


2. Menulis Surat Dinas

Berikut ini langkah-langkah menulis surat dinas.

a. Menetapkan masalah yang akan dikemukakan

b. Menentukan pokok-pokok surat

c. Menggunakan bahan atau data untuk mendukung maksud surat

d Menetapkan pihak yang akan dikirimi surat

e. Menentukan pihak yang mengirim surat (apabila surat ditulis atas nama lembaga atau perusahaan)

f. Menulis pokok persoalan satu per satu dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

g. Menulis surat menggunakan kelengkapan struktur surat. 


Kelengkapan surat dinas meliputi berikut ini

1) Kepala Surat

2) Nomor

3) Lampiran

4) Hal surat

5) Tanggal surat

6) Alamat tujuan surat

7) Salam pembuka

8) Isi surat

9) Salam penutup

10) Tanda tangan dan nama terang pengirim surat

11) Stempel lembaga

12) Tembusan surat

13) Inisial pengetik surat.


h. Menyunting surat dinas dengan memastikan telah menggunakan bahasa efektif. Bahasa efektif yaitu bahasa yang jelas, lugas, dan komunikatif Bahasa efektif dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.


EVALUASI:

Buatlah surat pribadi berdasarkan unsur-unsur yang terdapat dalam surat pribadi dengan memperhatikan kaidah serta langkah-langkah yang digunakan dalam membuat surat pribadi yang baik dan benar. 

KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas yang baik dan benar.

Baik itulah materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.


Refrensi :

https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2023/01/19/unsur-unsur-surat-dinas-lengkap-dengan-ciri-kebahasaannya


Senin, 28 April 2025

 MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIA DAN VIIB

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 3

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : SENIN, 28 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.


TUJUAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu membandingkan surat pribadi dan surat resmi dengan menemukenali perbedaan bentuk, unsur, tujuan, serta aspek kebahasaan dalam surat pribadi dan surat dinasdengan teliti.


MATERI PEMBELAJARAN :


Assalamualaikum Sholeh Sholeh apa kabar kalian semua? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya Sholeh Sholeha. Aamiin.

Baiklah pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari materi pengertian, ciri, dan langkah-langkah dalam menyimpulkan surat pribadi dan surat dinas.

Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan materi surat pribadi dan surat resmi yaitu unsur-unsur yang terdapat pada surat pribadi dan surat resmi, kaidah kebahasaan surat pribadi dan surat dinas, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas.


Bacalah materi surat pribadi dan surat dinas di bawah ini.

Unsur-Unsur Surat Pribadi dan Surat Dinas

Unsur-unsur surat pribadi dalam surat berikut.

1. Kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat.

2. Alamat surat berisi nama lengkap, identitas, dan alamat lengkap yang dituju atau penerima pesan.

3. Salam pembuka berupa kata atau kalimat pesan.

4. Pembuka surat, berisi hal-hal yang sifatnya membangkitkan rasa ingin tahu, penasaran, pembukaan percakapan menuju maksud dan tujuan yang akan disampaikan. paragraf pembuka dapat menanyakan dan menyampaikan kabar, serta ucapan syukur.

5. Isi surat berisi maksud dan tujuan, informasi, berita, dan lainnya yang ingin sisampaikan kepada penerima surat.

6. Penutup surat biasanya berisi ungkapan maaf, harapan, salam, dan lainnya.

7. Salam penutup berupa kata atau kalimat untuk memberi penghormatan atau sapaam kepada penerima surat.

8. Tanda tangan pengirim surat.

9. Nama terang pengirim surat.


Unsur-unsur surat dinas sebagai berikut.

1. Kepala surat atau kop. Memuat nama instansi, lambang atau logo instansi, dan alamat. Biasanya disertakan pula nomor telepon, nomor faksimile, atau e-mail. 

2. Tanggal surat memuat tanggal, bulan, dan tahun kepala surat yang memuat alamat maka nama kota tidak perlu dituliskan.

3. Nomor, lampiran, dan hal surat. Nomor berisi urutan nomor surat yang bersangkutan, kode surat, angka, dan tahun pembuatan surat. Lampiran untuk menerangkan bahwa dalam surat itu ada lembar tambahan yang disertakan. Adapun hal surat menyatakan masalah inti yang dikemukakan.

4. Alamat surat berisi nama lengkap dan identitas atau alamat penerima surat Alamat surat harus ditulis lengkap dan jelas.

5. Salam pembuka, berisi kata atau kalimat sapaan.

6. Pembuka surat, merupakan pembuka percakapan dengan penerima surat.

7. Isi surat, berisi maksud, tujuan, dan informasi yang ingin disampaikan.

8. Penutup surat, untuk mengakhiri komunikasi melalui surat

9. Salam penutup, berisi kata atau kalimat penghormatan kepada penerima surat.

10. Jabatan, stempel, tanda tangan, nama pengirim, dan nomor induk atau keterangan lain dari pengirim surat atau pihak yang bertanggung jawab terhadap surat.


Kaidah Kebahasaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Surat pribadi dan surat dinas menggunakan kaidah kebahasaan yang benar dan baik agar mudah dipahami. Kaidah tersebut antara lain penggunaan kata ganti, kata sapaan, singkatan, dan huruf kapital. Cermatilah kaidah kebahasaan berikut

a. Kata Ganti

Kata ganti atau pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang, benda, atau yang dibendakan. Berikut macam-macam kata ganti.

1) Kata Ganti Orang

Kata ganti orang pertama tunggal: aku, saya, daku, beta

Kata ganti orang pertama jamak : kami, kita

Kata ganti orang kedua tunggal: anda, kamu, engkau

Kata ganti orang kedua jamak: kalian

Kata ganti orang ketiga tunggal: beliau, dia, ia

Kata ganti orang ketiga jamak: mereka


2) Kata Gantı Penanya

Kata ganti penanya atau pronomina interogatif berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, jumlah, dan sebagainya. Kata ganti penanya digunakan untuk menggali informasi atas terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Kata ganti penanya, misalnya penanya orang (siapa atau apa); penanya tempat (di mana atau ke mana); penanya waktu (kapan), dan penanya keadaan (bagaimana atau mengapa)


3) Kata Ganti Penunjuk

Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstratif, digunakan sebagai penunjuk lokasi atau benda Kata jenis ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu penunjuk umum (ini atau itu), penunjuk tempat (sana, sini, ke sana, ke sini, di situ, dan sebagainya), dan penunjuk suatu hal (begini atau begitu).


b. Kata Sapaan

Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa orang. Surat pribadi dapat menggunakan kata sapaan nama diri, hubungan kekerabatan, sapaan diikuti nama, dan kata ganti. Adapun surat dinas dapat menggunakan kata sapaan gelar, sapaan diikuti nama, dan yang menunjukkan rasa hormat. Berikut ini beberapa contoh kata sapaan

1) Nama diri, misalnya Santi, Suastika, dan Susanti.

2) Kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan. Misalnya kakek, nenek bapak ini, paman, bibi ananda, kakak mas, abang, dan adik.

3) Gelar kepangkatan, pwolesi, atau jabatan Minalnya hetua, kapten, prodsor, camat kepala desa.

4) Kata sapsan yang dikun nama. Misalnya Tuan Banu, Nyonya Sukesi Saudara Tatang dan Nona Puspita.

5) Kata sapaan berbentuk kata ganti Misalivya Anda, kanni, engkau Saudara, tuan, dan nyonya.

6) Kata yang menunjukkan rasa hormat, misalnya Yang Terhormat.


c. Singkatan

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 

Berikut ini cara penulisan singkatan

1) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan Sanda titik. 

Contoh: Sukadi. M.Pd dan Des Moh Hatta 


2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama din ditulis dengan hurul kapital tanpa tanda titik. 

Contoh: 5MP (Sekolah Menengah Pertama) 


3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga hiuruf atau lebih dikuti satu tanda titik.

Contoh: jln. (jalan) dan yth. (yang terhormat)


4) Singkatan yang terdiri atas dua hurul masang masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Contoh: a.n. (atas nama) dan s.d. (sampai dengan)


d. Huruf Kapital

Perhatikan aturan penggunaan huruf kapital berikut.

1) Harsal kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat .

Contoh: Pramuka Kwarran Pringsewu akan mengadakan pelantikan pengurus pramuka periode 2022/2023.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan 

Contoh: Ardida, Waikambo

3) Hurut kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, katab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 

Contoh: Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 

Contoh: Jawa Barat, Bone 

5) haruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan. Misalnya bapak ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain vang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. 

Contoh: Atas perhatian Bapak dan Ibu kami ucapkan terima kasih.


e. Kata Baku

Surat pribadi biasanya ditulis menggunakan kata tidak baku. Adapun surat dinas atau resmi ditulis menggunakan kata baku. Kata baku merupakan kata yang sesun dengan kaidah bahasa yang telah ditentukan. Kata baku yakni kata yang sudah benar dengan aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesia

Sumber utama bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Sumber lain adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYE)) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas

1. Menulis Surat Pribadi

Lingkah-langkah menulis surat pribadi yaitu sebagai berikut. 

a. Mempersiapkan tujuan surat, meliputi penerima surat dan masalah yang akan disampaikan

b. Menulis surat dengan format surat pribadi. Bahasa yang digunakan tidak resmi, tapi tetap harus baik, santun, dan tidak menyinggung perasaan penerima surat.

c. Menuliskan surat dengan urutan sebagai berikut

1) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat

2) Nama dan alamat yang dituju

3) Salam pembuka

4) Isi surat ditulis dengan memperhatikan etika atau sopan santun berbahasa.

5) Salam penutup

6) Tanda tangan

7) Nama pengirim

d. Suntinglah isinya hingga menjadi surat yang santun.


2. Menulis Surat Dinas

Berikut ini langkah-langkah menulis surat dinas.

a. Menetapkan masalah yang akan dikemukakan

b. Menentukan pokok-pokok surat

c. Menggunakan bahan atau data untuk mendukung maksud surat

d Menetapkan pihak yang akan dikirimi surat

e. Menentukan pihak yang mengirim surat (apabila surat ditulis atas nama lembaga atau perusahaan)

f. Menulis pokok persoalan satu per satu dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

g. Menulis surat menggunakan kelengkapan struktur surat. 


Kelengkapan surat dinas meliputi berikut ini

1) Kepala Surat

2) Nomor

3) Lampiran

4) Hal surat

5) Tanggal surat

6) Alamat tujuan surat

7) Salam pembuka

8) Isi surat

9) Salam penutup

10) Tanda tangan dan nama terang pengirim surat

11) Stempel lembaga

12) Tembusan surat

13) Inisial pengetik surat.


h. Menyunting surat dinas dengan memastikan telah menggunakan bahasa efektif. Bahasa efektif yaitu bahasa yang jelas, lugas, dan komunikatif Bahasa efektif dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.


EVALUASI:

Buatlah surat pribadi berdasarkan unsur-unsur yang terdapat dalam surat pribadi dengan memperhatikan kaidah serta langkah-langkah yang digunakan dalam membuat surat pribadi yang baik dan benar.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas yang baik dan benar.

Baik itulah materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.


Refrensi :

https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2023/01/19/unsur-unsur-surat-dinas-lengkap-dengan-ciri-kebahasaannya


Kamis, 24 April 2025

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA (P5)

FASE / KELAS                      : FASE D/ VIID dan VIIB

TEMA                                    : KEWIRAUSAHAAN

TOPIK                                    : KEWIRAUSAHAAN

PROJEK                                 : KEWIRAUSAHAAN

PERTEMUAN                        : ke 1 

GURU PENGAMPU              : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : KAMIS, 24

APRIL 2025

TUJUAN:

1. Membuka lapangan pekerjaan baru bagi orang lain dan  membantu mereka untuk menjadi pengusaha mandiri.

2. Menciptakan jaringan bisnis yang baru yang dapat menyerap  banyak tenaga kerja di sekitarnya.

3. Meningkatkan kesejahteraan hidupnya dan juga masyarakat  di sekitar usaha yang dijalankan dengan membuka lapangan  kerja.

4. Menularkan dan mengembangkan semangat berwirausaha  kepada orang lain.

5. Membantu para pengusaha muda untuk berkreasi dan  berinovasi.      


MATERI:

Assalamualaikum Sholeh Sholeha ibu

Apa kabar kalian semua nak? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walafiat ya nak. Aamiin. Bagaimana sholat shubuhnya tadi, jangan sampai ada yang tinggal ya Sholeh Sholeha ibu. Dhuha nya Insya Allah sudah kita kerjakan Berjamaah ya nak. Semoga kita semua selalu diberikan kesehatan serta rejeki ya melimpah. Aamiin.

Baiklah nak pada pertemuan hari ini kita akan melaksanakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yaitu kewirausahaan. Peserta didik belajar untuk berwirausaha dengan produk yang dihasilkan sendiri baik produk barang maupun produk makanan.

Adapun materi kewirausahaan yang akan kita bahas yaitu sebagai berikut:

PPT P5 KEWIRAUSAHAAN :

  

EVALUASI:

Peserta didik mulai merancang produk yang akan dihasilkan dalam berwirausaha.


Kesimpulan: 

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mulai belajar merancang produk yang akan kalian jual belikan. Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.

Rabu, 23 April 2025

SURAT

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIA DAN VIIC

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 3

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : RABU,23 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.


TUJUAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu membandingkan surat pribadi dan surat resmi dengan menemukenali perbedaan bentuk, unsur, tujuan, serta aspek kebahasaan dalam surat pribadi dan surat dinasdengan teliti.


MATERI PEMBELAJARAN :


Assalamualaikum Sholeh Sholeh apa kabar kalian semua? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya Sholeh Sholeha. Aamiin.

Baiklah pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari materi pengertian, ciri, dan langkah-langkah dalam menyimpulkan surat pribadi dan surat dinas.

Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan materi surat pribadi dan surat resmi yaitu unsur-unsur yang terdapat pada surat pribadi dan surat resmi, kaidah kebahasaan surat pribadi dan surat dinas, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas.


Bacalah materi surat pribadi dan surat dinas di bawah ini.

Unsur-Unsur Surat Pribadi dan Surat Dinas

Unsur-unsur surat pribadi dalam surat berikut.

1. Kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat.

2. Alamat surat berisi nama lengkap, identitas, dan alamat lengkap yang dituju atau penerima pesan.

3. Salam pembuka berupa kata atau kalimat pesan.

4. Pembuka surat, berisi hal-hal yang sifatnya membangkitkan rasa ingin tahu, penasaran, pembukaan percakapan menuju maksud dan tujuan yang akan disampaikan. paragraf pembuka dapat menanyakan dan menyampaikan kabar, serta ucapan syukur.

5. Isi surat berisi maksud dan tujuan, informasi, berita, dan lainnya yang ingin sisampaikan kepada penerima surat.

6. Penutup surat biasanya berisi ungkapan maaf, harapan, salam, dan lainnya.

7. Salam penutup berupa kata atau kalimat untuk memberi penghormatan atau sapaam kepada penerima surat.

8. Tanda tangan pengirim surat.

9. Nama terang pengirim surat.


Unsur-unsur surat dinas sebagai berikut.

1. Kepala surat atau kop. Memuat nama instansi, lambang atau logo instansi, dan alamat. Biasanya disertakan pula nomor telepon, nomor faksimile, atau e-mail. 

2. Tanggal surat memuat tanggal, bulan, dan tahun kepala surat yang memuat alamat maka nama kota tidak perlu dituliskan.

3. Nomor, lampiran, dan hal surat. Nomor berisi urutan nomor surat yang bersangkutan, kode surat, angka, dan tahun pembuatan surat. Lampiran untuk menerangkan bahwa dalam surat itu ada lembar tambahan yang disertakan. Adapun hal surat menyatakan masalah inti yang dikemukakan.

4. Alamat surat berisi nama lengkap dan identitas atau alamat penerima surat Alamat surat harus ditulis lengkap dan jelas.

5. Salam pembuka, berisi kata atau kalimat sapaan.

6. Pembuka surat, merupakan pembuka percakapan dengan penerima surat.

7. Isi surat, berisi maksud, tujuan, dan informasi yang ingin disampaikan.

8. Penutup surat, untuk mengakhiri komunikasi melalui surat

9. Salam penutup, berisi kata atau kalimat penghormatan kepada penerima surat.

10. Jabatan, stempel, tanda tangan, nama pengirim, dan nomor induk atau keterangan lain dari pengirim surat atau pihak yang bertanggung jawab terhadap surat.


Kaidah Kebahasaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Surat pribadi dan surat dinas menggunakan kaidah kebahasaan yang benar dan baik agar mudah dipahami. Kaidah tersebut antara lain penggunaan kata ganti, kata sapaan, singkatan, dan huruf kapital. Cermatilah kaidah kebahasaan berikut

a. Kata Ganti

Kata ganti atau pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang, benda, atau yang dibendakan. Berikut macam-macam kata ganti.

1) Kata Ganti Orang

Kata ganti orang pertama tunggal: aku, saya, daku, beta

Kata ganti orang pertama jamak : kami, kita

Kata ganti orang kedua tunggal: anda, kamu, engkau

Kata ganti orang kedua jamak: kalian

Kata ganti orang ketiga tunggal: beliau, dia, ia

Kata ganti orang ketiga jamak: mereka


2) Kata Gantı Penanya

Kata ganti penanya atau pronomina interogatif berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, jumlah, dan sebagainya. Kata ganti penanya digunakan untuk menggali informasi atas terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Kata ganti penanya, misalnya penanya orang (siapa atau apa); penanya tempat (di mana atau ke mana); penanya waktu (kapan), dan penanya keadaan (bagaimana atau mengapa)


3) Kata Ganti Penunjuk

Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstratif, digunakan sebagai penunjuk lokasi atau benda Kata jenis ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu penunjuk umum (ini atau itu), penunjuk tempat (sana, sini, ke sana, ke sini, di situ, dan sebagainya), dan penunjuk suatu hal (begini atau begitu).


b. Kata Sapaan

Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa orang. Surat pribadi dapat menggunakan kata sapaan nama diri, hubungan kekerabatan, sapaan diikuti nama, dan kata ganti. Adapun surat dinas dapat menggunakan kata sapaan gelar, sapaan diikuti nama, dan yang menunjukkan rasa hormat. Berikut ini beberapa contoh kata sapaan

1) Nama diri, misalnya Santi, Suastika, dan Susanti.

2) Kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan. Misalnya kakek, nenek bapak ini, paman, bibi ananda, kakak mas, abang, dan adik.

3) Gelar kepangkatan, pwolesi, atau jabatan Minalnya hetua, kapten, prodsor, camat kepala desa.

4) Kata sapsan yang dikun nama. Misalnya Tuan Banu, Nyonya Sukesi Saudara Tatang dan Nona Puspita.

5) Kata sapaan berbentuk kata ganti Misalivya Anda, kanni, engkau Saudara, tuan, dan nyonya.

6) Kata yang menunjukkan rasa hormat, misalnya Yang Terhormat.


c. Singkatan

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 

Berikut ini cara penulisan singkatan

1) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan Sanda titik. 

Contoh: Sukadi. M.Pd dan Des Moh Hatta 


2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama din ditulis dengan hurul kapital tanpa tanda titik. 

Contoh: 5MP (Sekolah Menengah Pertama) 


3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga hiuruf atau lebih dikuti satu tanda titik.

Contoh: jln. (jalan) dan yth. (yang terhormat)


4) Singkatan yang terdiri atas dua hurul masang masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Contoh: a.n. (atas nama) dan s.d. (sampai dengan)


d. Huruf Kapital

Perhatikan aturan penggunaan huruf kapital berikut.

1) Harsal kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat .

Contoh: Pramuka Kwarran Pringsewu akan mengadakan pelantikan pengurus pramuka periode 2022/2023.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan 

Contoh: Ardida, Waikambo

3) Hurut kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, katab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 

Contoh: Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 

Contoh: Jawa Barat, Bone 

5) haruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan. Misalnya bapak ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain vang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. 

Contoh: Atas perhatian Bapak dan Ibu kami ucapkan terima kasih.


e. Kata Baku

Surat pribadi biasanya ditulis menggunakan kata tidak baku. Adapun surat dinas atau resmi ditulis menggunakan kata baku. Kata baku merupakan kata yang sesun dengan kaidah bahasa yang telah ditentukan. Kata baku yakni kata yang sudah benar dengan aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesia

Sumber utama bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Sumber lain adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYE)) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas

1. Menulis Surat Pribadi

Lingkah-langkah menulis surat pribadi yaitu sebagai berikut. 

a. Mempersiapkan tujuan surat, meliputi penerima surat dan masalah yang akan disampaikan

b. Menulis surat dengan format surat pribadi. Bahasa yang digunakan tidak resmi, tapi tetap harus baik, santun, dan tidak menyinggung perasaan penerima surat.

c. Menuliskan surat dengan urutan sebagai berikut

1) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat

2) Nama dan alamat yang dituju

3) Salam pembuka

4) Isi surat ditulis dengan memperhatikan etika atau sopan santun berbahasa.

5) Salam penutup

6) Tanda tangan

7) Nama pengirim

d. Suntinglah isinya hingga menjadi surat yang santun.


2. Menulis Surat Dinas

Berikut ini langkah-langkah menulis surat dinas.

a. Menetapkan masalah yang akan dikemukakan

b. Menentukan pokok-pokok surat

c. Menggunakan bahan atau data untuk mendukung maksud surat

d Menetapkan pihak yang akan dikirimi surat

e. Menentukan pihak yang mengirim surat (apabila surat ditulis atas nama lembaga atau perusahaan)

f. Menulis pokok persoalan satu per satu dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

g. Menulis surat menggunakan kelengkapan struktur surat. 


Kelengkapan surat dinas meliputi berikut ini

1) Kepala Surat

2) Nomor

3) Lampiran

4) Hal surat

5) Tanggal surat

6) Alamat tujuan surat

7) Salam pembuka

8) Isi surat

9) Salam penutup

10) Tanda tangan dan nama terang pengirim surat

11) Stempel lembaga

12) Tembusan surat

13) Inisial pengetik surat.


h. Menyunting surat dinas dengan memastikan telah menggunakan bahasa efektif. Bahasa efektif yaitu bahasa yang jelas, lugas, dan komunikatif Bahasa efektif dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.


EVALUASI:

Buatlah surat pribadi berdasarkan unsur-unsur yang terdapat dalam surat pribadi dengan memperhatikan kaidah serta langkah-langkah yang digunakan dalam membuat surat pribadi yang baik dan benar.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas yang baik dan benar.

Baik itulah materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.


Refrensi :

https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2023/01/19/unsur-unsur-surat-dinas-lengkap-dengan-ciri-kebahasaannya


Senin, 21 April 2025

UNSUR, KAIDAH, DAN LANGKAH-LANGKAH MENULIS SURAT PRIBADI DAN SURAT DINAS

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIA DAN VIIB

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 3

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : SENIN, 21 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.


TUJUAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu membandingkan surat pribadi dan surat resmi dengan menemukenali perbedaan bentuk, unsur, tujuan, serta aspek kebahasaan dalam surat pribadi dan surat dinasdengan teliti.


MATERI PEMBELAJARAN :


Assalamualaikum Sholeh Sholeh apa kabar kalian semua? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya Sholeh Sholeha. Aamiin.

Baiklah pada pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari materi pengertian, ciri, dan langkah-langkah dalam menyimpulkan surat pribadi dan surat dinas.

Pada pertemuan hari ini kita akan melanjutkan materi surat pribadi dan surat resmi yaitu unsur-unsur yang terdapat pada surat pribadi dan surat resmi, kaidah kebahasaan surat pribadi dan surat dinas, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas.


Bacalah materi surat pribadi dan surat dinas di bawah ini.

Unsur-Unsur Surat Pribadi dan Surat Dinas

Unsur-unsur surat pribadi dalam surat berikut.

1. Kota, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan surat.

2. Alamat surat berisi nama lengkap, identitas, dan alamat lengkap yang dituju atau penerima pesan.

3. Salam pembuka berupa kata atau kalimat pesan.

4. Pembuka surat, berisi hal-hal yang sifatnya membangkitkan rasa ingin tahu, penasaran, pembukaan percakapan menuju maksud dan tujuan yang akan disampaikan. paragraf pembuka dapat menanyakan dan menyampaikan kabar, serta ucapan syukur.

5. Isi surat berisi maksud dan tujuan, informasi, berita, dan lainnya yang ingin sisampaikan kepada penerima surat.

6. Penutup surat biasanya berisi ungkapan maaf, harapan, salam, dan lainnya.

7. Salam penutup berupa kata atau kalimat untuk memberi penghormatan atau sapaam kepada penerima surat.

8. Tanda tangan pengirim surat.

9. Nama terang pengirim surat.


Unsur-unsur surat dinas sebagai berikut.

1. Kepala surat atau kop. Memuat nama instansi, lambang atau logo instansi, dan alamat. Biasanya disertakan pula nomor telepon, nomor faksimile, atau e-mail. 

2. Tanggal surat memuat tanggal, bulan, dan tahun kepala surat yang memuat alamat maka nama kota tidak perlu dituliskan.

3. Nomor, lampiran, dan hal surat. Nomor berisi urutan nomor surat yang bersangkutan, kode surat, angka, dan tahun pembuatan surat. Lampiran untuk menerangkan bahwa dalam surat itu ada lembar tambahan yang disertakan. Adapun hal surat menyatakan masalah inti yang dikemukakan.

4. Alamat surat berisi nama lengkap dan identitas atau alamat penerima surat Alamat surat harus ditulis lengkap dan jelas.

5. Salam pembuka, berisi kata atau kalimat sapaan.

6. Pembuka surat, merupakan pembuka percakapan dengan penerima surat.

7. Isi surat, berisi maksud, tujuan, dan informasi yang ingin disampaikan.

8. Penutup surat, untuk mengakhiri komunikasi melalui surat

9. Salam penutup, berisi kata atau kalimat penghormatan kepada penerima surat.

10. Jabatan, stempel, tanda tangan, nama pengirim, dan nomor induk atau keterangan lain dari pengirim surat atau pihak yang bertanggung jawab terhadap surat.


Kaidah Kebahasaan Surat Pribadi dan Surat Dinas

Surat pribadi dan surat dinas menggunakan kaidah kebahasaan yang benar dan baik agar mudah dipahami. Kaidah tersebut antara lain penggunaan kata ganti, kata sapaan, singkatan, dan huruf kapital. Cermatilah kaidah kebahasaan berikut

a. Kata Ganti

Kata ganti atau pronomina merupakan kata yang digunakan untuk menggantikan orang, benda, atau yang dibendakan. Berikut macam-macam kata ganti.

1) Kata Ganti Orang

Kata ganti orang pertama tunggal: aku, saya, daku, beta

Kata ganti orang pertama jamak : kami, kita

Kata ganti orang kedua tunggal: anda, kamu, engkau

Kata ganti orang kedua jamak: kalian

Kata ganti orang ketiga tunggal: beliau, dia, ia

Kata ganti orang ketiga jamak: mereka


2) Kata Gantı Penanya

Kata ganti penanya atau pronomina interogatif berfungsi menanyakan benda, waktu, tempat, keadaan, jumlah, dan sebagainya. Kata ganti penanya digunakan untuk menggali informasi atas terjadinya suatu peristiwa atau kejadian. Kata ganti penanya, misalnya penanya orang (siapa atau apa); penanya tempat (di mana atau ke mana); penanya waktu (kapan), dan penanya keadaan (bagaimana atau mengapa)


3) Kata Ganti Penunjuk

Kata ganti penunjuk atau pronomina demonstratif, digunakan sebagai penunjuk lokasi atau benda Kata jenis ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu penunjuk umum (ini atau itu), penunjuk tempat (sana, sini, ke sana, ke sini, di situ, dan sebagainya), dan penunjuk suatu hal (begini atau begitu).


b. Kata Sapaan

Kata sapaan adalah kata yang digunakan untuk menyapa orang. Surat pribadi dapat menggunakan kata sapaan nama diri, hubungan kekerabatan, sapaan diikuti nama, dan kata ganti. Adapun surat dinas dapat menggunakan kata sapaan gelar, sapaan diikuti nama, dan yang menunjukkan rasa hormat. Berikut ini beberapa contoh kata sapaan

1) Nama diri, misalnya Santi, Suastika, dan Susanti.

2) Kata yang menunjukkan hubungan kekerabatan. Misalnya kakek, nenek bapak ini, paman, bibi ananda, kakak mas, abang, dan adik.

3) Gelar kepangkatan, pwolesi, atau jabatan Minalnya hetua, kapten, prodsor, camat kepala desa.

4) Kata sapsan yang dikun nama. Misalnya Tuan Banu, Nyonya Sukesi Saudara Tatang dan Nona Puspita.

5) Kata sapaan berbentuk kata ganti Misalivya Anda, kanni, engkau Saudara, tuan, dan nyonya.

6) Kata yang menunjukkan rasa hormat, misalnya Yang Terhormat.


c. Singkatan

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. 

Berikut ini cara penulisan singkatan

1) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan Sanda titik. 

Contoh: Sukadi. M.Pd dan Des Moh Hatta 


2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama din ditulis dengan hurul kapital tanpa tanda titik. 

Contoh: 5MP (Sekolah Menengah Pertama) 


3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga hiuruf atau lebih dikuti satu tanda titik.

Contoh: jln. (jalan) dan yth. (yang terhormat)


4) Singkatan yang terdiri atas dua hurul masang masing-masing diikuti oleh tanda titik.

Contoh: a.n. (atas nama) dan s.d. (sampai dengan)


d. Huruf Kapital

Perhatikan aturan penggunaan huruf kapital berikut.

1) Harsal kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat .

Contoh: Pramuka Kwarran Pringsewu akan mengadakan pelantikan pengurus pramuka periode 2022/2023.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan 

Contoh: Ardida, Waikambo

3) Hurut kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, katab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. 

Contoh: Semoga kalian selalu dalam lindungan-Nya

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. 

Contoh: Jawa Barat, Bone 

5) haruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan. Misalnya bapak ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain vang dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. 

Contoh: Atas perhatian Bapak dan Ibu kami ucapkan terima kasih.


e. Kata Baku

Surat pribadi biasanya ditulis menggunakan kata tidak baku. Adapun surat dinas atau resmi ditulis menggunakan kata baku. Kata baku merupakan kata yang sesun dengan kaidah bahasa yang telah ditentukan. Kata baku yakni kata yang sudah benar dengan aturan dan ejaan kaidah bahasa Indonesia

Sumber utama bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Sumber lain adalah Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYE)) dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.


Menulis Surat Pribadi dan Surat Dinas

1. Menulis Surat Pribadi

Lingkah-langkah menulis surat pribadi yaitu sebagai berikut. 

a. Mempersiapkan tujuan surat, meliputi penerima surat dan masalah yang akan disampaikan

b. Menulis surat dengan format surat pribadi. Bahasa yang digunakan tidak resmi, tapi tetap harus baik, santun, dan tidak menyinggung perasaan penerima surat.

c. Menuliskan surat dengan urutan sebagai berikut

1) Tempat, tanggal, bulan, dan tahun penulisan surat

2) Nama dan alamat yang dituju

3) Salam pembuka

4) Isi surat ditulis dengan memperhatikan etika atau sopan santun berbahasa.

5) Salam penutup

6) Tanda tangan

7) Nama pengirim

d. Suntinglah isinya hingga menjadi surat yang santun.


2. Menulis Surat Dinas

Berikut ini langkah-langkah menulis surat dinas.

a. Menetapkan masalah yang akan dikemukakan

b. Menentukan pokok-pokok surat

c. Menggunakan bahan atau data untuk mendukung maksud surat

d Menetapkan pihak yang akan dikirimi surat

e. Menentukan pihak yang mengirim surat (apabila surat ditulis atas nama lembaga atau perusahaan)

f. Menulis pokok persoalan satu per satu dengan menggunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti

g. Menulis surat menggunakan kelengkapan struktur surat. 


Kelengkapan surat dinas meliputi berikut ini

1) Kepala Surat

2) Nomor

3) Lampiran

4) Hal surat

5) Tanggal surat

6) Alamat tujuan surat

7) Salam pembuka

8) Isi surat

9) Salam penutup

10) Tanda tangan dan nama terang pengirim surat

11) Stempel lembaga

12) Tembusan surat

13) Inisial pengetik surat.


h. Menyunting surat dinas dengan memastikan telah menggunakan bahasa efektif. Bahasa efektif yaitu bahasa yang jelas, lugas, dan komunikatif Bahasa efektif dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis.


EVALUASI:

Buatlah surat pribadi berdasarkan unsur-unsur yang terdapat dalam surat pribadi dengan memperhatikan kaidah serta langkah-langkah yang digunakan dalam membuat surat pribadi yang baik dan benar.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas yang baik dan benar.

Baik itulah materi unsur-unsur, kaidah kebahasaan, dan langkah-langkah dalam menulis surat pribadi dan surat dinas pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.


Refrensi :

https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/pendidikan/2023/01/19/unsur-unsur-surat-dinas-lengkap-dengan-ciri-kebahasaannya


Kamis, 17 April 2025

SURAT

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIB

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 2

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : KAMIS, 17 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu mengidentifikasi surat dinas dan surat resmi secara tepat.


MATERI PEMBELAJARAN :

Apa kabar nya Sholeh Sholeha ibu? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya Sholeh Sholeha ibu. 

Dipertemuan sebelumnya kita telah membahas soal Sumatif Tengah Semester, Alhamdulillah telah selesai. Maka pada pertemuan hari ini kita akan memulai materi baru yaitu Surat Dinas dan Surat Pribadi, materi yang akan kita bahas yaitu pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat.

Silahkan kalian baca dan pahami materi Surat Dinas dan Surat Pribadi di bawah ini.

Pengertian Surat Dinas dan Surat Pribadi.

Surat Dinas 

Surat dinas merupakan surat yang ditulis untuk keperluan atau kepentingan kedinasan. Surat dinas biasanya ditujukan kepada instansi atau orang yang memiliki hubungan dengan suatu instansi.


Surat Pribadi

Surat pribadi biasanya ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai atau tidak resmi. Meskipun demikian, untuk menulis surat pribadi harus memperhatikan penerimanya. Apabila usianya lebih dewasa harus memperhatikan etika dan sopan santun.


Ciri-Ciri Surat Dinas dan Surat Pribadi

Ciri-Ciri Surat Dinas:

1. Menggunakan kepala surat, lampiran, dan perihal.

2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal.

3. Menyertakan stempel atau cap instansi.

4. Menggunakan kata sapaan, salam pembuka, isi, dan penutup formal.

5. Format, tata tulis, atau susunan penulisannya baju.

6. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua (penerima) yang formal.

7. Menggunakan ragam bahasa resmi atau formal karena dibuat atas nama instansi, baik pemerintah atau swasta. Surat dinas ditulis menggunakan bahasa resmi dan formal, sesuai kaidah, serta ejaan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan juga harus efektif dan jelas.


 Ciri-Ciri Surat Pribadi:

1. Menggunakan bahasa santai, tidak formal, tidak resmi, namun tetap santun.

2. Tidak menggunakan kepala surat (kop) dan tidak mempunyai nomor.

3. Isinya berkaitan dengan masalah pribadi, bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan. Contoh lain adalah menayangkan kabar, keperluan pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.

4. Salam pembuka dan penutup sangat bervariasi.

5. Format, urutan, atau susunan penulisannya bebas.


Langkah-Langkah Menyimpan Isi Surat:

1. Membaca isi surat dengan cermat dan teliti.

2. Jika perlu, mencatat setiap informasi yang terdapat dalam surat.

3. Mengidentifikasi informasi dalam surat tersebut.

4. Menyusun hasil identifikasi menjadi paragraf kesimpulan yang padu.


Fungsi Unsur Surat Dinas



1. Kepala surat

Alasan: Menyajikan identitas lembaga pengirim surat


2. Tempat dan tanggal surat

Alasan: Agar pembaca tahu di mana dan kapan penulis menulis surat


3. Nomor surat

Alasan: Menerangkan nomor atau identitas surat berdasarkan sistem


4. Jumlah lampiran

Alasan: Menyatakan jumlah dokumen atau berkas lain yang disertakan dengan surat yang dikirim

5. Perihal surat

Alasan: Menyatakan topik surat

6. Nama dan alamat penerima

Alasan: Menyajikan identitas pihak yang menerima surat


7. Salam pembuka

Alasan: Menyapa pembaca surat


8. Paragraf pembuka

Alasan: Menyajikan pendahuluan surat


9. Inti surat

Alasan: Menyajikan inti atau bagian utama dari surat


10. Paragraf penutup

Alasan: Menyajikan penutup surat


11. Salam penutup

Alasan: Menyapa pembaca surat


12. Nama dan tanda tangan pengirim

Alasan: Menyajikan identitas pihak yang menyusun dan berwenang terhadap isi surat


EVALUASI:

Bacalah materi surat dinas dan surat pribadi kemudian identifikasi manakah yang termasuk ke dalam surat dinas dan manakah yang termasuk ke dalam surat pribadi.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui ciri-ciri dan dapat membedakan mana yang termasuk surat dinas dan surat pribadi.


Baik itulah materi pengertian, ciri-ciri, langkah-langkah menyimpulkan isi surat, dan perbedaan antara surat dinas dan surat pribadi pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.

Refrensi 

https://www.ruangguru.com/blog/perbedaan-antara-surat-pribadi-dan-surat-dinas#:~:text=Surat%20pribadi%3A%20Ditujukan%20kepada%20individu,konteks%20pekerjaan%20atau%20urusan%20institusi.


Rabu, 16 April 2025

SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

 MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIA DAN VIIC

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 2

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : RABU, 16 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu mengidentifikasi surat dinas dan surat resmi secara tepat.


MATERI PEMBELAJARAN :

Apa kabar nya Sholeh Sholeha ibu? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya Sholeh Sholeha ibu. 

Dipertemuan sebelumnya kita telah membahas soal Sumatif Tengah Semester, Alhamdulillah telah selesai. Maka pada pertemuan hari ini kita akan memulai materi baru yaitu Surat Dinas dan Surat Pribadi, materi yang akan kita bahas yaitu pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat.

Silahkan kalian baca dan pahami materi Surat Dinas dan Surat Pribadi di bawah ini.

Pengertian Surat Dinas dan Surat Pribadi.

Surat Dinas 

Surat dinas merupakan surat yang ditulis untuk keperluan atau kepentingan kedinasan. Surat dinas biasanya ditujukan kepada instansi atau orang yang memiliki hubungan dengan suatu instansi.


Surat Pribadi

Surat pribadi biasanya ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai atau tidak resmi. Meskipun demikian, untuk menulis surat pribadi harus memperhatikan penerimanya. Apabila usianya lebih dewasa harus memperhatikan etika dan sopan santun.


Ciri-Ciri Surat Dinas dan Surat Pribadi

Ciri-Ciri Surat Dinas:

1. Menggunakan kepala surat, lampiran, dan perihal.

2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal.

3. Menyertakan stempel atau cap instansi.

4. Menggunakan kata sapaan, salam pembuka, isi, dan penutup formal.

5. Format, tata tulis, atau susunan penulisannya baju.

6. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua (penerima) yang formal.

7. Menggunakan ragam bahasa resmi atau formal karena dibuat atas nama instansi, baik pemerintah atau swasta. Surat dinas ditulis menggunakan bahasa resmi dan formal, sesuai kaidah, serta ejaan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan juga harus efektif dan jelas.


 Ciri-Ciri Surat Pribadi:

1. Menggunakan bahasa santai, tidak formal, tidak resmi, namun tetap santun.

2. Tidak menggunakan kepala surat (kop) dan tidak mempunyai nomor.

3. Isinya berkaitan dengan masalah pribadi, bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan. Contoh lain adalah menayangkan kabar, keperluan pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.

4. Salam pembuka dan penutup sangat bervariasi.

5. Format, urutan, atau susunan penulisannya bebas.


Langkah-Langkah Menyimpan Isi Surat:

1. Membaca isi surat dengan cermat dan teliti.

2. Jika perlu, mencatat setiap informasi yang terdapat dalam surat.

3. Mengidentifikasi informasi dalam surat tersebut.

4. Menyusun hasil identifikasi menjadi paragraf kesimpulan yang padu.


Fungsi Unsur Surat Dinas



1. Kepala surat

Alasan: Menyajikan identitas lembaga pengirim surat


2. Tempat dan tanggal surat

Alasan: Agar pembaca tahu di mana dan kapan penulis menulis surat


3. Nomor surat

Alasan: Menerangkan nomor atau identitas surat berdasarkan sistem


4. Jumlah lampiran

Alasan: Menyatakan jumlah dokumen atau berkas lain yang disertakan dengan surat yang dikirim

5. Perihal surat

Alasan: Menyatakan topik surat

6. Nama dan alamat penerima

Alasan: Menyajikan identitas pihak yang menerima surat


7. Salam pembuka

Alasan: Menyapa pembaca surat


8. Paragraf pembuka

Alasan: Menyajikan pendahuluan surat


9. Inti surat

Alasan: Menyajikan inti atau bagian utama dari surat


10. Paragraf penutup

Alasan: Menyajikan penutup surat


11. Salam penutup

Alasan: Menyapa pembaca surat


12. Nama dan tanda tangan pengirim

Alasan: Menyajikan identitas pihak yang menyusun dan berwenang terhadap isi surat


EVALUASI:

Bacalah materi surat dinas dan surat pribadi kemudian identifikasi manakah yang termasuk ke dalam surat dinas dan manakah yang termasuk ke dalam surat pribadi.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui ciri-ciri dan dapat membedakan mana yang termasuk surat dinas dan surat pribadi.


Baik itulah materi pengertian, ciri-ciri, langkah-langkah menyimpulkan isi surat, dan perbedaan antara surat dinas dan surat pribadi pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.

Refrensi 

https://www.ruangguru.com/blog/perbedaan-antara-surat-pribadi-dan-surat-dinas#:~:text=Surat%20pribadi%3A%20Ditujukan%20kepada%20individu,konteks%20pekerjaan%20atau%20urusan%20institusi.


Senin, 14 April 2025

Surat Dinas dan Surat Pribadi

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIA DAN VIIB

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 1

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : SENIN, 14 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu mengidentifikasi surat dinas dan surat resmi secara tepat.


MATERI PEMBELAJARAN :

Apa kabar nya Sholeh Sholeha ibu? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya Sholeh Sholeha ibu. 

Dipertemuan sebelumnya kita telah membahas soal Sumatif Tengah Semester, Alhamdulillah telah selesai. Maka pada pertemuan hari ini kita akan memulai materi baru yaitu Surat Dinas dan Surat Pribadi, materi yang akan kita bahas yaitu pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat.

Silahkan kalian baca dan pahami materi Surat Dinas dan Surat Pribadi di bawah ini.

Pengertian Surat Dinas dan Surat Pribadi.

Surat Dinas 

Surat dinas merupakan surat yang ditulis untuk keperluan atau kepentingan kedinasan. Surat dinas biasanya ditujukan kepada instansi atau orang yang memiliki hubungan dengan suatu instansi.


Surat Pribadi

Surat pribadi biasanya ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai atau tidak resmi. Meskipun demikian, untuk menulis surat pribadi harus memperhatikan penerimanya. Apabila usianya lebih dewasa harus memperhatikan etika dan sopan santun.


Ciri-Ciri Surat Dinas dan Surat Pribadi

Ciri-Ciri Surat Dinas:

1. Menggunakan kepala surat, lampiran, dan perihal.

2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal.

3. Menyertakan stempel atau cap instansi.

4. Menggunakan kata sapaan, salam pembuka, isi, dan penutup formal.

5. Format, tata tulis, atau susunan penulisannya baju.

6. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua (penerima) yang formal.

7. Menggunakan ragam bahasa resmi atau formal karena dibuat atas nama instansi, baik pemerintah atau swasta. Surat dinas ditulis menggunakan bahasa resmi dan formal, sesuai kaidah, serta ejaan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan juga harus efektif dan jelas.


 Ciri-Ciri Surat Pribadi:

1. Menggunakan bahasa santai, tidak formal, tidak resmi, namun tetap santun.

2. Tidak menggunakan kepala surat (kop) dan tidak mempunyai nomor.

3. Isinya berkaitan dengan masalah pribadi, bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan. Contoh lain adalah menayangkan kabar, keperluan pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.

4. Salam pembuka dan penutup sangat bervariasi.

5. Format, urutan, atau susunan penulisannya bebas.


Langkah-Langkah Menyimpan Isi Surat:

1. Membaca isi surat dengan cermat dan teliti.

2. Jika perlu, mencatat setiap informasi yang terdapat dalam surat.

3. Mengidentifikasi informasi dalam surat tersebut.

4. Menyusun hasil identifikasi menjadi paragraf kesimpulan yang padu.


EVALUASI:

Bacalah materi surat dinas dan surat pribadi kemudian identifikasi manakah yang termasuk ke dalam surat dinas dan manakah yang termasuk ke dalam surat pribadi.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui ciri-ciri dan dapat membedakan mana yang termasuk surat dinas dan surat pribadi.


Baik itulah materi pengertian, ciri-ciri, langkah-langkah menyimpulkan isi surat, dan perbedaan antara surat dinas dan surat pribadi pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.

Refrensi 

https://www.ruangguru.com/blog/perbedaan-antara-surat-pribadi-dan-surat-dinas#:~:text=Surat%20pribadi%3A%20Ditujukan%20kepada%20individu,konteks%20pekerjaan%20atau%20urusan%20institusi.


Jumat, 11 April 2025

Surat

 MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIC

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 1

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : JUMAT, 11 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu mengidentifikasi surat dinas dan surat resmi secara tepat.


MATERI PEMBELAJARAN :



Pada pertemuan sebelumnya kita sudah melaksanakan Post Test yaitu materi Buku Fiksi dan Nonfiksi. Alhamdulillah kalian sudah mampu dan paham terhadap materi Buku Fiksi dan Nonfiksi mulai dari pengertian, ciri-ciri, unsur-unsur, struktur, dan kaidah kebahasaan Buku Fiksi dan Nonfiksi serta sudah mampu membuat peta konsep atau peta pikiran (mind map)

Pada pertemuan hari ini kita akan memulai materi baru yaitu Surat Dinas dan Surat Pribadi, materi yang akan kita bahas yaitu pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat.

Silahkan kalian baca dan pahami materi Surat Dinas dan Surat Pribadi di bawah ini.

Pengertian Surat Dinas dan Surat Pribadi.

Surat Dinas 

Surat dinas merupakan surat yang ditulis untuk keperluan atau kepentingan kedinasan. Surat dinas biasanya ditujukan kepada instansi atau orang yang memiliki hubungan dengan suatu instansi.


Surat Pribadi

Surat pribadi biasanya ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai atau tidak resmi. Meskipun demikian, untuk menulis surat pribadi harus memperhatikan penerimanya. Apabila usianya lebih dewasa harus memperhatikan etika dan sopan santun.


Ciri-Ciri Surat Dinas dan Surat Pribadi

Ciri-Ciri Surat Dinas:

1. Menggunakan kepala surat, lampiran, dan perihal.

2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal.

3. Menyertakan stempel atau cap instansi.

4. Menggunakan kata sapaan, salam pembuka, isi, dan penutup formal.

5. Format, tata tulis, atau susunan penulisannya baju.

6. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua (penerima) yang formal.

7. Menggunakan ragam bahasa resmi atau formal karena dibuat atas nama instansi, baik pemerintah atau swasta. Surat dinas ditulis menggunakan bahasa resmi dan formal, sesuai kaidah, serta ejaan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan juga harus efektif dan jelas.


 Ciri-Ciri Surat Pribadi:

1. Menggunakan bahasa santai, tidak formal, tidak resmi, namun tetap santun.

2. Tidak menggunakan kepala surat (kop) dan tidak mempunyai nomor.

3. Isinya berkaitan dengan masalah pribadi, bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan. Contoh lain adalah menayangkan kabar, keperluan pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.

4. Salam pembuka dan penutup sangat bervariasi.

5. Format, urutan, atau susunan penulisannya bebas.


Langkah-Langkah Menyimpan Isi Surat:

1. Membaca isi surat dengan cermat dan teliti.

2. Jika perlu, mencatat setiap informasi yang terdapat dalam surat.

3. Mengidentifikasi informasi dalam surat tersebut.

4. Menyusun hasil identifikasi menjadi paragraf kesimpulan yang padu.


EVALUASI:

Bacalah materi surat dinas dan surat pribadi kemudian identifikasi manakah yang termasuk ke dalam surat dinas dan manakah yang termasuk ke dalam surat pribadi.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui ciri-ciri dan dapat membedakan mana yang termasuk surat dinas dan surat pribadi.


Baik itulah materi pengertian, ciri-ciri, langkah-langkah menyimpulkan isi surat, dan perbedaan antara surat dinas dan surat pribadi pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.

Kamis, 10 April 2025

EVALUASI STS GENAP

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIB

MATERI : TEKS BERITA DAN BUKU FIKSI NONFIKSI 

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PELAKSANAAN : KAMIS, 10 2024@

TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Peserta didik dapat mengevaluasi materi Teks Berita dan Buku Fiksi Nonfiksi dari soal-soal STS yang sudah dilaksanakan

2. Peserta didik dapat mengetahui jawaban yang benar atas soal yang sudah dikerjakan pada STS kemarin materi Teks Berita dan Buku Fiksi Nonfiksi.

Assalamualaikum Sholeh Sholeha ibu. Apa kabar kalian semua Sholeh Sholeha ibu. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat walafiat ya nak. Aamiin

Baiklah pada pertemuan sebelumnya kita sudah melaksanakan Sumatif Tengah Semester (STS) yaitu materi Teks Berita dan Buku Fiksi Nonfiksi. Alhamdulillah kalian sudah mampu dan paham terhadap materi tersebut.


Pada pertemuan hari ini kita akan membahas satu persatu dari soal STS yang sudah kalian kerjakan pada minggu kemarin tepatnya pada hari pertama STS yaitu Senin, 1 Maret 2025

SOAL SUMATIF TENGAH SEMESTER (STS) GENAP BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN 2024/2025

JENIS SEKOLAH : SMP

JUMLAH SOAL : 40

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

BENTUK SOAL : PILIHAN GANDA


SLIDE SOAL STS GANJIL:

SOAL STS GENAP BAHASA INDONESIA


EVALUASI : Peserta didik bersama guru membahas bersama-sama soal STS materi Teks Berita dan Buku Fiksi Nonfiksi.

KESIMPULAN :

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu menganalisis soal STS yang berisi materi Teks Berita dan Buku Fiksi Nonfiksi. Dengan kalian memahami setiap soal tersebut kalian mampu mengevaluasi pada soal nomor berapa yang jawaban kalian salah, kemudian kalian dapat mengevaluasi dan memahami kembali bagian tertentu sehingga ke depannya jika terdapat soal yang modelnya sama kalian dapat menjawab soal tersebut dengan benar.


Baik itulah pembahan soal STS pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.

Selasa, 08 April 2025

SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

FASE / KELAS : FASE D/ VIIA DAN VIIC

TEMA : SURAT DINAS DAN SURAT PRIBADI

ELEMEN : MEMBACA DAN MEMIRSA

PERTEMUAN : 1

GURU PENGAMPU : TRI ESTI RIANTI, S.Pd.

WAKTU PEMBELAJARAN : RABU, 09 APRIL 2025

CAPAIAN PEMBELAJARAN:

Peserta didik mampu mengevaluasi informasi melalui penilaian ketepatan gagasan, pikiran, arahan, pandangan, atau pesan dari teks deskripsi, laporan, narasi, rekon, eksplanasi, eksposisi dan diskusi, dari teks tulis, visual, audiovisual dengan membandingkan informasi tersebut dengan pengalaman dan pengetahuannya.

Peserta didik juga mampu menilai pemilihan diksi, kosakata, serta cara penyajian data sesuai dengan tipe teks dan tujuan penulisan pada teks fiksi dan informasional secara sederhana. Peserta didik menilai elemen intrinsik seperti alur dan perubahan sikap tokoh dalam teks fiksi. Peserta didik mulai mampu menggunakan sumber informasi lain untuk menilai akurasi informasi pada teks yang sesuai jenjangnya.

TUJUAN PEMBELAJARAN:

Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu mengidentifikasi surat dinas dan surat resmi secara tepat.


MATERI PEMBELAJARAN :



Pada pertemuan sebelumnya kita sudah melaksanakan Post Test yaitu materi Buku Fiksi dan Nonfiksi. Alhamdulillah kalian sudah mampu dan paham terhadap materi Buku Fiksi dan Nonfiksi mulai dari pengertian, ciri-ciri, unsur-unsur, struktur, dan kaidah kebahasaan Buku Fiksi dan Nonfiksi serta sudah mampu membuat peta konsep atau peta pikiran (mind map)

Pada pertemuan hari ini kita akan memulai materi baru yaitu Surat Dinas dan Surat Pribadi, materi yang akan kita bahas yaitu pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat.

Silahkan kalian baca dan pahami materi Surat Dinas dan Surat Pribadi di bawah ini.

Pengertian Surat Dinas dan Surat Pribadi.

Surat Dinas 

Surat dinas merupakan surat yang ditulis untuk keperluan atau kepentingan kedinasan. Surat dinas biasanya ditujukan kepada instansi atau orang yang memiliki hubungan dengan suatu instansi.


Surat Pribadi

Surat pribadi biasanya ditulis dengan menggunakan bahasa yang santai atau tidak resmi. Meskipun demikian, untuk menulis surat pribadi harus memperhatikan penerimanya. Apabila usianya lebih dewasa harus memperhatikan etika dan sopan santun.


Ciri-Ciri Surat Dinas dan Surat Pribadi

Ciri-Ciri Surat Dinas:

1. Menggunakan kepala surat, lampiran, dan perihal.

2. Ada nomor surat, lampiran, dan perihal.

3. Menyertakan stempel atau cap instansi.

4. Menggunakan kata sapaan, salam pembuka, isi, dan penutup formal.

5. Format, tata tulis, atau susunan penulisannya baju.

6. Menggunakan kata ganti orang pertama (untuk pengirim) dan kata ganti orang kedua (penerima) yang formal.

7. Menggunakan ragam bahasa resmi atau formal karena dibuat atas nama instansi, baik pemerintah atau swasta. Surat dinas ditulis menggunakan bahasa resmi dan formal, sesuai kaidah, serta ejaan tata bahasa baku bahasa Indonesia. Bahasa yang digunakan juga harus efektif dan jelas.


 Ciri-Ciri Surat Pribadi:

1. Menggunakan bahasa santai, tidak formal, tidak resmi, namun tetap santun.

2. Tidak menggunakan kepala surat (kop) dan tidak mempunyai nomor.

3. Isinya berkaitan dengan masalah pribadi, bersifat kekeluargaan, persahabatan, dan perkenalan. Contoh lain adalah menayangkan kabar, keperluan pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain.

4. Salam pembuka dan penutup sangat bervariasi.

5. Format, urutan, atau susunan penulisannya bebas.


Langkah-Langkah Menyimpan Isi Surat:

1. Membaca isi surat dengan cermat dan teliti.

2. Jika perlu, mencatat setiap informasi yang terdapat dalam surat.

3. Mengidentifikasi informasi dalam surat tersebut.

4. Menyusun hasil identifikasi menjadi paragraf kesimpulan yang padu.


EVALUASI:

Bacalah materi surat dinas dan surat pribadi kemudian identifikasi manakah yang termasuk ke dalam surat dinas dan manakah yang termasuk ke dalam surat pribadi.


KESIMPULAN:

Alhamdulillah pertemuan hari ini kalian sudah mampu memahami materi pengertian, ciri-ciri, dan langkah-langkah menyimpulkan isi surat. Dengan kalian memahami materi surat dinas dan surat pribadi kalian dapat mengetahui ciri-ciri dan dapat membedakan mana yang termasuk surat dinas dan surat pribadi.


Baik itulah materi pengertian, ciri-ciri, langkah-langkah menyimpulkan isi surat, dan perbedaan antara surat dinas dan surat pribadi pada pertemuan hari ini, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kalian tanyakan langsung kepada Ibu. Ibu akhiri pembelajaran kita pada hari ini dengan membaca hamdalah, Alhamdulillah.