Jumat, 28 Februari 2020

28 FEBRUARI 2020 (7)

Unsur intrinsik adlah unsur yang berasal dari dalam karya sastra, Unsur intrinsik mencakup tema, tokoh, penokohan, alur, latar, sudut pandang, gaya bahasa, dan amanat.


Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk mencari unsur intrinsik yang terdapat pada cerita fabel Belalang Sembah. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.


UNSUR INTRINSIK

A. TEMA -> BIJAK MENYIAPKAN MASA DEPAN

Bukti:

Maka setiap orang perlu menyiapkan  masa depannya dengan berusaha


B. TOKOH -> BELALANG SEMBAH DAN SEMUT

Bukti:

Para Semut  melihat Sang Belalang sembah menari, namun mereka tidak menghiraukan  tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.


C. ALUR -> ALUR MAJU

Bukti:

Musim dingin tiba.


D. LATAR -> MUSIM GUGUR HINGGA MUSIM DINGIN (WAKTU) DAN KEBUN ANGGUR (TEMPAT)

Bukti:

- Suatu hari di sebuah kebun anggur,...

- Para Semut melihat  bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim dingin yang cukup panjang.


E. AMANAT -> KITA HARUS BIJAK MENYIAPKAN MASA DEPAN

Bukti:

Maka setiap orang perlu menyiapkan  masa depannya dengan berusaha


F. SUDUT PANDANG -> SUDUT PANDANG ORANG KETIGA

Bukti:

Mereka sering hidup  di pohon-pohon seperti halnya para Semut. ketika musim dingin akan  tiba Belalang sembah hanya berlatih menari.


G. TOKOH -> SEMUT DAN BELALANG SEMBAH


Sebagai rujukan, berikut kakak sertakan kutipan fabel tersebut.

Belalang Sembah

Suatu hari di sebuah kebun anggur, tinggalah sebuah keluarga Semut  dengan anggota jumlahnya yang sangat banyak. Semut ini membuat  sarangnya dari daun-daun lalu mereka tempel menggunakan cairan  seperti lem yang mereka keluarkan dari mulutnya. Para Semut melihat  bahwa musim gugur akan segera berlalu dan akan segera datang musim dingin yang cukup panjang. Ketika musim dingin makanan akan sangat  sulit untuk didapatkan, maka para Semut itu segera mencari berbagai  macam makanan untuk mereka kumpulkan sebagai bahan persediaan  ketika musim dingin telah tiba.

Berbeda halnya dengan seekor Belalang sembah, Belalang sembah  memiliki mata yang besar dan tangan yang panjang. Mereka sering hidup  di pohon-pohon seperti halnya para Semut. ketika musim dingin akan  tiba Belalang sembah hanya berlatih menari. Setiap hari Belalang sembah  itu hanya berlatih menari. Namun sang Belalang lupa bahwa dia harus  mengumpulkan makanan untuk persiapannya menghadapi musim dingin.

Suatu hari Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut. Dia  menari dengan sangat anggun. Gerakan tangan dan badannya yang pelan  dan lembut membuat tariannya terlihat sangat mengagumkan. Para Semut  melihat Sang Belalang sembah menari, namun mereka tidak menghiraukan  tarian indahnya itu karena mereka memiliki tugas yang sangat penting.

Sang Belalang yang sedang menari melihat para Semut berjalan dengan  membawa makanan untuk dibawa kesarangnya. Sang Belalang sembah  heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah  satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja  ,“Kenapa kalian membawa makanan yang sangat banyak itu masuk ke  sarang kalian?” sang Semut menjawab “Kami melakukannya agar kami  tidak kelaparan saat musim dingin tiba.” Lalu sang Belalang kaget “Musim  dingin?” kata sang Belalang sembah dengan kagetnya, “Kan masih lama,  lebih baik kita bersenang-senang saja dulu”, kata sang Belalang. Semut tak  menghiraukan Belalang. Semut tetap tekun mengumpulkan makanan


Kamis, 27 Februari 2020

27 Feb 2020(8)

Bacalah teks di bawah ini dengan baik!

Secara berdiskusi, petakanlah struktur teks tersebut dengan jelas dan tepat!

Teks yang dibahas adalah teks Internet dan HAKI.

Pembahasan
Struktur Teks Persuasi:

1. Pengenalan isu

Paragraf: 1 dan 2

Alasan: berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu, yaitu mengenai hak-hak reproduksi.

2. Rangkaian argumen

Paragraf: 3 hingga 5

Alasan: pada paragarf 3 hingga 5 dikemukakan fakta-fakta yang memperkuat argumen-argumen, yaitu

paragraf 3 : mendapatkan informasi yang tepat mengenai reproduksi remaja agar bertanggung jawab atas pilihannya.
paragraf 4 : ketidakpedulian atas hak untuk mendapatkan informasi yang benar tentang diri, seksualitas, permasalahan reproduksi remaja lain, dan keimanan.
paragraf 5 : orang tua tidak mudah untuk membicarakan soal seks, reproduksi remaja, dan berbagai isu lain.
3. Ajakan-ajakan

Paragraf: 6

Alasan: terdapat ajakan terdapat pembaca untuk melakukan sesuatu, yaitu ajakan untuk berhati-hati dan waspada dengan situs-situs yang akan dikunjungi.

4. Penegasan kembali

Paragraf: 7

Alasan: berisi simpulan, yaitu menjadikan internet sebagai wahana penambah wawasan


Rabu, 26 Februari 2020

26 FEBRUARI 2020(7)

Unsur intrinsik dari cerita sesama saudara harus berbagi adalah:
#Tema : keadilan

#Tokoh : Ibu Pip,Pak Tua Rusa,Pip,Titu,Puti(adik adik Pip).

#Latar :
Latar Tempat : Disebuah desa
Latar waktu : Pagi
Latar suasana : Ribut

#Alur : Ibu Pip mendapatkan kacang kenari dari Pak Tua Rusa,di kediaman keluarga Pip si tupai di sebuah desa.Ibu Pip menyuruh Pip untuk membagi rata kacang kepada adik adiknya.Tapi Pip sangat serakah,dia ingin mengambil 6 dari 10 kacang,lalu sisanya untuk kedua adiknya,karena adik nya menangis,ibu pun langsung menasihati Pip dan membagi kacang dengan adil sesuai pekerjaan dan tugas mereka masing masing.Dan mereka pun kembali akur.

#Watak :
Ibu Pip : Bijaksana,adil
Pak tua Rusa : Baik,tidak pelit
Pip : Serakah
Puti : Mudah iri
Tuti : Suka protes.

#Amanat : Dalam persaudaraan kita harus rukun,akur,saling berbagi,dan janganlah bertengakar hanya karena hal sepeleh..

#Bahasa : kalimat langsung  ---- "Pagi, Ibu Tupai," salam Pak Tua Rusa kepada Ibu Pip.

Selasa, 25 Februari 2020

25 FEBRUARI 2020 (7)

1. Menentukan Tokoh dan Watak Tokoh
Tokoh adalah orang/ hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu). Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
Nama TokohWatak TokohBukti pada teks
UluSombong
  1. “Makanya Semut, kau harus berlatih berenang! Aku sejak berupa berudu sudah bisa berenang, masa kau tidak bisa? Berenang itu sangat mudah, julurkan saja kakimu,” Ulu menjulurkan kakinya, “dan tendang ke belakang seperti ini!
  2. “Hah! Sedih sekali hidupmu Ikan! Seandainya kamu seperti aku, dapat hidup di dalam dua dunia, darat dan air, mungkin kamu akan dapat merasakan kebahagiaan ini.
  3. “Hai Burung, kenapa kau tidak mau keluar dan menikmati hujan? Apakah kamu takut bulumu basah? Atau apakah kamu takut tenggelam ke dalam kolam seperti semut?
IkanRamah dan rendah hati“Aku tidak dapat merasakan hujan Ulu. Lihatlah, aku tinggal bersama air. Bagaimana caranya aku dapat menikmati hujan seperti kamu Ulu?”
SemutBaik dan ramah“Ulu, aku tidak suka dengan hujan. Kamu lihat betapa mungilnya tubuhku? Air hujan akan menyeret dan menenggelamkanku ke kolam! Aku tidak bisa berenang sepertimu, makanya aku berteduh,” sahut Semut.
BurungBijaksana“Ulu, tidakkah kamu tahu bahwa Sang Pencipta membuat kita dengan keunikan yang berbeda-beda? Aku tidak bisa berenang sepertimu dan ikan, tetapi aku bisa terbang mengitari angkasa. Burung kembali berkata dengan bijak, “Itulah yang kumaksud Ulu, kita masing-masing memiliki kelebihan sendiri. Semut tidak bisa berenang sepertimu, tetapi ia bisa menyusup ke tempat-tempat kecil yang tidak dapat kau lewati. Ikan tidak dapat melompat-lompat sepertimu, tetapi ia bernapas di bawah air. Kamu tidak seharusnya menghina mereka!”

2. Menentukan Rangkaian Peristiwa
Uraikan isi fabel di atas menggunakan bahasamu sendiri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut!

a. Urutkan kejadian yang dialami oleh Ulu di atas dalam tabel di bawah
  1. Awalnya langit sangat gelap dan tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa. Ulu pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam.
  2. Tiba-tiba Ulu melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari. semut tersebut sangat sedih karena tidak bisa berenang dikarenakan tubuhnya yang sangat kecil.

  3. Lalu Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ulu berkata bertapa menyedihkannya hidup ikan yang hanya dapat hidup di air. kata-kata Ulu telah menyakitkan hati ikan.
  4. Selanjutnya Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan.
  5. Kemudian Burung menantang Ulu untuk naik ke atas pohon. Tetapi Ulu tidak bisa karena kakinya yang pendek dan tidak bisa terbang.
  6. Akhirnya Ulu menyadari kalau tindakannya salah. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. Dan Ulu meminta maaf kepada Semut dan Ikan, serta Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali.

b) Mengapa Ulu meremehkan teman-temannya?
Karena ulu merasa ia mempunyai kelebihan yang istimewa dari pada teman temanya sehingga ia sombong dan membandingkan apa yang tidak dipunyai temannya dan apa yang dipunyai ulu

c) Ceritakan proses Ulu akhirnya menyadari kesalahannya!


Ulu menyadari kesalahanya sebab ia mengejek burung dengan sangat berlebihan dan burung pun menanyakan apakah ulu dpat naik keatas dahan pohon dan terbang diangkasa. lalu ulu menjawab dengan lemah "Tentu saja aku tidak bisa", lalu burung mengatakan bahwa sang pencipta tlah menciptakan kita dengan berbeda-beda. Dan ulu pun menyesal karna tlah meyombongkan diri dan meminta maaf kepada semut, dan burung.

d) Daftarlah karakter manusia yang diibaratkan pada binatang dan karakter binatang asli pada fabel di atas!
Karakter Manusia Pada HewanKarakter Asli Hewan
Ulu berteriak dengan girang dan bersenandungHewan katak tidak bisa berteriak dan bersenandung.
Ulu berbicara kepada IkanHewan katak tidak bisa berbicara
Ulu tertawa kencang-kencangHewan katak tidak bisa tertawa
Ulu meminta maaf pada Burung, Semut, dan IkanHewan katak tidak bisa meminta maaf 

3. Menceritakan Kembali Isi Fabel
Semua Istimewa
Awalnya langit sangat gelap dan tidak lama kemudian, air mulai menetes perlahan-lahan dari angkasa. Ulu seekor katak hijau pun mulai bersenandung sambil melompat-lompat mengitari kolam.

Tiba-tiba Ulu melihat semut yang kecil sedang berteduh di balik bunga matahari. semut tersebut sangat sedih karena tidak bisa berenang dikarenakan tubuhnya yang sangat kecil. Menurut ulu berenang itu sangat mudah tinggal menjulurkan kaki saja. Semut hanya bisa menatap Ulu dengan kesal. Semut tidak dapat berenang karena ia memiliki kaki yang pendek.

Lalu Ulu berhenti di pinggir kolam dan berbicara kepada Ikan yang sedang berenang di dalam kolam. Ulu berkata bertapa menyedihkannya hidup ikan yang hanya dapat hidup di air. kata-kata Ulu telah menyakitkan hati ikan karena ikan tinggal bersama air sehingga tidak dapat menikmati hujan.

Selanjutnya Ulu tiba di bawah pohon, ia melihat Burung sedang bertengger di dahan pohon dan membersihkan bulunya. Ulu mengira Burung juga sama seperti Semut dan Ikan yang tidak dapat menikmati hujan. Ulu mengatakan bahwa Burung tidak dapat menikmati hujan karena takut bulunya basah.

Kemudian Burung menantang Ulu untuk naik ke atas pohon. Tetapi Ulu tidak bisa karena kakinya yang pendek dan tidak bisa terbang. Burung mengatakan bahwa Sang Pencipta membuat hewan dengan keunikan yang berbeda-beda. Burung menasehati Ulu agar tidak menghina hewan yang lain.

Akhirnya Ulu menyadari kalau tindakannya salah. Ia seharusnya tidak menyombongkan kelebihan dan menghina teman-temannya. Dan Ulu meminta maaf kepada Semut dan Ikan, serta Ulu mulai menghargai teman-temannya dan mereka pun menyukainya kembali.

Selasa, 18 Februari 2020

18 FEBRUARI 2020 (VIII A)

Internet dan HAKI
(1) Teman-teman sekalian, jujur saja, kita memang belum bisa terbuka membicarakan soal seks dan kesehatan reproduksi. Padahal, itu penting sekali buat kita ketahui supaya tidak terjerumus ke jalan yang salah. Nah, lewat situs-situs tertentu di internet, beragam informasi yang kita butuhkan bisa kita dapatkan.
(2) Kalau di bidang hukum, HAKI adalah singkatan dari hak atas kekayaan intelektual. Ini ada kaitannya dengan perlindungan dan penggunaan hak cipta. Akan tetapi, HAKI yang akan kami bahas sekarang merupakan singkatan dari hak-hak reproduksi. Wah, bosan ya, bolak-balik mengupas masalah yang satu ini? Sekadar mengingatkan saja, sebagai remaja kita punya sepuluh hak reproduksi yang sepantasnya kita pertahankan.

(3) Dari sepuluh itu, salah satunya adalah mendapatkan informasi yang tepat mengenai reproduksi remaja. Supaya kita bisa tahu dan bisa menentukan pilihan atas diri dan kesehatan reproduksi kita. Nah, yang paling penting nih, kita bisa bertanggung jawab atas pilihan tadi sehingga tidak akan menyesal di kemudian hari.

(4) Sudah menjadi rahasia umum, kalau ada sepasang kekasih yang terjer
(6) Nah, untungnya kita sudah akrab dengan teknologi internet. Media ini memungkinkan kita untuk mencari informasi semua kebutuhan kita. Banyak situs di internet yang menyediakan berbagai informasi tentang seksualitas dan reproduksi bagi remaja. Hanya saja kemajuan teknologi (termasuk internet) biasanya bagai pisau bermata dua: dia bisa bersifat sebagai teman alias penyedia informasi yang tepat, tapi bisa juga sebagai devil advocate, teman yang malah justru menjerumuskan kita ke perbuatan yang tidak baik. Nah! Sekali lagi kita harus hati-hati dan waspada dengan situs-situs yang akan kita kunjungi.

(7) Selamat berakrab-akraban dengan internet. Jadikanlah wahana yang satu ini sebagai penambah wawasan. Internet dapat dijadikan teman setia dalam menjalani hidup ini. Kita tidak tertipu apalagi terjerumus pada hal-hal yang merugikan diri sendiri dan juga dilarang oleh agama.


PEMBAHASAN
Struktur Teks Persuasi:

1. Pengenalan isu

Paragraf: 1 dan 2

Alasan: berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar tulisan atau pembicaraannya itu, yaitu mengenai hak-hak reproduksi.

2. Rangkaian argumen

Paragraf: 3 hingga 5

Alasan: pada paragraf 3 hingga 5 dikemukakan fakta-fakta yang memperkuat argumen-argumen, yaitu

paragraf 3: mendapatkan informasi yang tepat mengenai reproduksi remaja agar bertanggung jawab atas pilihannya.

paragraf 4: ketidakpedulian atas hak untuk mendapatkan informasi yang benar tentang diri, seksualitas, permasalahan reproduksi remaja lain, dan keimanan.

paragraf 5: orang tua tidak mudah untuk membicarakan soal seks, reproduksi remaja, dan berbagai isu lain.

3. Ajakan-ajakan

Paragraf: 6

Alasan: terdapat ajakan terdapat pembaca untuk melakukan sesuatu, yaitu ajakan untuk berhati-hati dan waspada dengan situs-situs yang akan dikunjungi.

4. Penegasan kembali

Paragraf: 7

Alasan: berisi simpulan, yaitu menjadikan internet sebagai wahana penambah wawasan.

Jumat, 14 Februari 2020

14 FEBRUARI 2020 (VIII)

Teks persuasif adalah teks yang mengandung ajakan kepada masyarakat atau lawan bicara untuk menyetujui sesuatu atau melakukan suatu tindakan secara sukarela alias tanpa mendapat paksaan dari pihak manapun.


Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal meminta kita untuk menjawab beberapa teks persuasif tentang Hari Sumpah Pemuda. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut.

PERTANYAAN

A. 1. Bacalah kembali teks yang bertopik perlunya peringatan Hari Sumpah

Pemuda pada pelajaran sebelumnya.

2. Jawabah soal-soal berikut!

a. Apa fakta penting yang dinyatakan dalam paragraf pertama?

JAWABAN:

Bangsa Indonesia khususnya dari golongan pemuda  pada masa itu, tahun 1928, telah berhasil mewujudkan persatuan bangsa  yang kemudian melahirkan ikrar bersama yang kita kenal dengan "Sumpah  Pemuda".


b. Apa pendapat penting yang dinyatakan dalam paragraf kedua?

JAWABAN:

Bangsa Indonesia yang pada waktu itu  sedang menghadapi penjajah Belanda perlu bersatu untuk menghadapinya  secara bersama-sama.

c. Tunjukkan pula pendapat penting yang ada pada paragraf ketiga!

JAWABAN:

Meskipun memakan waktu yang agak lama, dapat dikatakan bahwa sumpah  Pemuda yang dilandasi semangat persatuan itulah yang merupakan senjata  ampuh yang dapat membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya.

d. Adakah pendapat/fakta penting pada paragraf keempat dan

kelimanya?

JAWABAN:

PARAGRAF 4:

Persatuan bangsa diibaratkan sebuah gedung. Satu per satu bagiannya  saling mengait sehingga menjadikan gedung itu kukuh.


PARAGRAF 5:

Jangan sampai api persatuan itu padam lantaran  kita tenggelam dalam kemelut perselisihan ataupun terlena dalam menekuni  kepentingan pribadi.

e. Dalam paragraf keenam ada pernyataan seperti berikut, "Dengan

demikian, citra pemuda semakin harum di masyarakat". Apakah

pernyataan itu bisa dikatakan sebagai pendapat penting? Jelaskan

alasan-alasannya!

JAWABAN:

PERNYATAAN TERSEBUT DAPAT DIKATAKAN ESBAGAI PENDAPAT PENTING KARENA MENEKANKAN OPINI PENULIS BAHWA PEMUDA PERLU MEMBANGUN KESAN YANG BAIK DI HADAPAN MASYARAKAT, TERUTAMA KARENA STATUS MEREKA SEBAGAI MASA DEPAN BANGSA.


B. 1. Secara berkelompok, rumuskan simpulan untuk teks bertopik tentang

perlunya peringatan Hari Sumpah Pemuda!

2. Rumuskan simpulan itu berdasarkan langkah-langkah yang telah kita

pelajari sebelumnya!

JAWABAN:

PENDAPAT/FAKTA PENTING:

1. Bangsa Indonesia khususnya dari golongan pemuda  pada masa itu, tahun 1928, telah berhasil mewujudkan persatuan bangsa  yang kemudian melahirkan ikrar bersama yang kita kenal dengan "Sumpah  Pemuda".

2. Bangsa Indonesia yang pada waktu itu  sedang menghadapi penjajah Belanda perlu bersatu untuk menghadapinya  secara bersama-sama.

3. Meskipun memakan waktu yang agak lama, dapat dikatakan bahwa sumpah  Pemuda yang dilandasi semangat persatuan itulah yang merupakan senjata  ampuh yang dapat membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya.

4. Persatuan bangsa diibaratkan sebuah gedung. Satu per satu bagiannya  saling mengait sehingga menjadikan gedung itu kukuh.

5. Jangan sampai api persatuan itu padam lantaran  kita tenggelam dalam kemelut perselisihan ataupun terlena dalam menekuni  kepentingan pribadi.

6. Sesungguhnya menghidupkan semangat persatuan dan kekompakan, termasuk upaya kita dalam mensyukuri nikmat Allah.


SIMPULAN:

Bangsa Indonesia khususnya dari golongan pemuda  pada tahun 1928 telah berhasil mewujudkan persatuan bangsa  yang kemudian melahirkan ikrar bersama yang kita kenal dengan "Sumpah  Pemuda"... Lahirnya ikrar ini dilandasi kondisi bangsa Indonesia yang pada waktu itu  sedang menghadapi penjajah Belanda. Kondisi ini mendorong masyarakat dan pemuda kala itu uintuk bersatu menghadapinya . Meskipun memakan waktu yang agak lama, dapat dikatakan bahwa sumpah  Pemuda yang dilandasi semangat persatuan itulah yang merupakan senjata  ampuh yang dapat membawa bangsa Indonesia mencapai kemerdekaannya. Persatuan bangsa diibaratkan sebuah gedung. Satu per satu bagiannya  saling mengait sehingga menjadikan gedung itu kukuh.Jangan sampai api persatuan itu padam lantaran  kita tenggelam dalam kemelut perselisihan ataupun terlena dalam menekuni  kepentingan pribadi.

Sesungguhnya menghidupkan semangat persatuan dan kekompakan, termasuk upaya kita dalam mensyukuri nikmat Allah.


14 FEBRUARI 2020 (VII)

Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.

Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks cerita fabel, kita dapat belajar pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kita memiliki sifat terpuji.

1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Fabel mengambil tokoh para binatang. Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada
yang buruk (seperti watak manusia). Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
Belalang Sembah
Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll). Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/ peristiwa ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).

a) Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada cerita fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1Rincian peristiwa
Peristiwa 1Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan
Peristiwa 2Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut.
Peristiwa 3Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja kenapa para semut membawa makanan yang sangat banyak itu masuk kesarang mereka.
Peristiwa 4Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut.

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2Rincian peristiwa
Peristiwa 1Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memberikan oleh-oleh
Peristiwa 2Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan meminta mereka membaginya sama rata
Peristiwa 3Titu dan Puti menangis karena Pip tidak membagi rata
Peristiwa 4Ibu Pip yang membaginya. empat untuk Pip, karena kau lebih besar. Dan si kembar masing-masing mendapat tiga, karena Pip harus mengurus rumah dan mencari makan.

b) Daftarlah tokoh yang terdapat pada cerita fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1Nama tokoh
Tokoh 1Semut
Tokoh 2Belalang sembah

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2Nama tokoh
Tokoh 1Ibu Pip
Tokoh 2Pak Tua Rusa
Tokoh 3Pip
Tokoh 4Adik Pip (Titu dan Puti)
Unsur Unsur Fabel
  1. Tokoh: orang/ hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
  2. Ciri tokoh utama adalah (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
  3. Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
  4. Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
  5. Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
  6. Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita
  7. Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.

Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.

Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak dapat diubah menjadi latar rumah atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya adalah hewan jinak dan hewan liar. Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini menggunakan tokoh kelinci dan serigala. Tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir sengsara atau mendapatkan akibat dari perbuatannnya.


Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, perilaku buruk yang akhirnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang baik

Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan kejadian yang menarik dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi akibat dari peristiwa sebelumnya)

Dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis menggunakan konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.

a) Tulislah hasil simpulanmu tentang ciri fabel pada tabel di bawah ini! (lengkapi yang belum diisi)
Unsur fabelCiri yang ditemukan
TemaTema cerita fabel didominasi tentang hubungan sosial
LatarFabel dilengkapi dengan penggunaan latar tempat (hutan, sungai, gunung, pepohonan, bebatuan, padang rumput, gua, semak, dsb), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), latar sosial, dan latar emosional
TokohTokoh-tokoh fabel yang diperankan oleh para binatang dapat berpikir, berkomunikasi, dan bertingkah laku layaknya manusia
Watak tokohDigambarkan hitam putih (yang jahat dan yang baik)
KonflikKonflik cerita fabel meliputi permasalahan dunia binatang yang menyerupai kehidupan manusia
AmanatMengandung amanat dan pesan berharga untuk pembaca
Cara penceritanMenggunakan sudut pandang dia-an/ orang ketiga
Tujuan komunikasi fabelMenghibur, menginspirasi, mendidik
Alur/ rentetan peristiwaPeristiwa awal menyebabkan kejadian berikutnya sehingga mencapai puncak dan akhir cerita (alur maju)
PesanAda yang dieksplisitkan di akhir atau tidak disebutkan

2. Mengidentifikasi Jenis Fabel
Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi.
  1. Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar (hutan, sungai, kolam, dsb). 
  2. Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.

Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.
  1. Jenis Fabel dengan Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
  2. Jenis Fabel Tanpa Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
Kegiatan
Bacalah kembali kedua fabel di atas!
1) Daftarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam kehidupan nyata
Fabel 1 (Belalang sembah)
Watak tokoh dalam ceritaKondisi tokoh dalam kehidupan nyata
Keluarga semut = rajin karena mengumpulkan makanan menjelang musim dinginKeluarga semut = rajin mencari makanan
Belalang sembah = pemalas karena hanya menari menjelang musim semiBelalang sembah = rajin mengumpulkan makanan sesuai musim

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Watak tokoh dalam ceritaKondisi tokoh dalam kehidupan nyata
Pak Tua Rusa = baik hati karena mau berbagiTua Rusa = memakan rumput, tidak memakan kenari
Ibu  Tupai = bijaksana karena membagi rata makanan sesuai dengan pekerjaan maisng-masingIbu tupai memberi makanan kepada anak-anaknya tetapi tidak membaginya rata
Pip = Serakah karena merasa lebih tua sehingga berhak memeproleh yang lebih besarAnak-anak tupai berebut makanan tanpa memperhatikan siapa yang lebih tua
Titu dan Puti = mudah iri hati karena merasa pembagian tidak rataTitu dan Puti kalah berebut makanan dari Pip karena tenaga Pip lebih besar dari mereka

Kamis, 13 Februari 2020

13 FEBUARI 2020 (VIII)

Teks persuasi adalah sebuah teks yang menyajikan ajakan atau bujukan kepada khalayak umum untuk menyetujui suatu gagasan atau melakukan suatu tindakan secara sukarela alias tanpa paksaan dari siapapun.


Pembahasan
Pada kesempatan ini, soal menyajikan kita dengan beberapa teks persuasi. Berikut kakak akan mencoba menjawab pertanyaan tersebut satu per satu.


PERTANYAAN

A. Jawablah!

1. Apa yang dimaksud dengan simpulan?

JAWABAN:

SIMPULAN ADALAH SEBUAH INFORMASI YANG KITA PEROLEH TERKAIT ISI SEBUAH TULISAN SETELAH MEMAHAMI ISI TULISAN TERSEBUT SEPENUHNYA.


2. Bagaimana cara merumuskan kesimpulan untuk teks persuasi?

JAWABAN:

CARA MERUMUSKAN SIMPULAN UNTUK TEKS PERSUASI ADALAH DENGAN MENCARI INTI PEMBICARAAN TEKS TERSEBUT DARI KALIMAT UTAMA DAN DATA-DATA PENDUKUNG.

B. Apa simpulanmu tentang isi dari cuplikan-cuplikan teks di bawah ini?

1. Dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda, kita harus bisa mengambil  hikmah yang terkandung di dalamnya. Salah satu hikmahnya adalah  semangat persatuan. Bangsa Indonesia yang pada waktu itu sedang  menghadapi penjajah Belanda perlu bersatu untuk menghadapinya secara  bersama-sama. Karena itulah disepakati bersama untuk mengucapkan  ikrar sebagai kebulatan tekad di dalam mengusir penjajah Belanda yang  selama itu telah memorak-porandakan kehidupan bangsa.

SIMPULAN:

SUMPAH PEMUDA MERUPAKAN WUJUD PERSATUAN BANGSA UNTUK MENGUSIR PENJAJAH BELANDA.


2. Nah, untungnya kita sudah akrab dengan teknologi internet. Media  ini memungkinkan kita untuk mencari informasi semua kebutuhan kita.  Banyak situs di internet yang menyediakan berbagai informasi tentang  seksualitas dan reproduksi bagi remaja. Cuma, kemajuan teknologi  (termasuk internet) biasanya bagai pisau bermata dua: dia bisa bersifat  sebagai teman alias penyedia informasi yang tepat, tapi bisa juga  sebagai devil advocate, teman yang malah justru menjerumuskan kita ke perbuatan yang tidak baik. Nah! Sekali lagi kita harus hati-hati sekali dan  ekstra waspada dengan situs-situs yang akan kita kunjungi.

JAWABAN:

KITA HARUS BIJAK DALAM MENGGUNAKAN INTERNET.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/21475178#readmore

13 FEBRUARI 2020 (VII)

Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.

Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks cerita fabel, kita dapat belajar pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kita memiliki sifat terpuji.

1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Fabel mengambil tokoh para binatang. Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada
yang buruk (seperti watak manusia). Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
Belalang Sembah
Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll). Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/ peristiwa ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).

a) Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada cerita fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1Rincian peristiwa
Peristiwa 1Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan
Peristiwa 2Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut.
Peristiwa 3Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja kenapa para semut membawa makanan yang sangat banyak itu masuk kesarang mereka.
Peristiwa 4Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut.

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2Rincian peristiwa
Peristiwa 1Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memberikan oleh-oleh
Peristiwa 2Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan meminta mereka membaginya sama rata
Peristiwa 3Titu dan Puti menangis karena Pip tidak membagi rata
Peristiwa 4Ibu Pip yang membaginya. empat untuk Pip, karena kau lebih besar. Dan si kembar masing-masing mendapat tiga, karena Pip harus mengurus rumah dan mencari makan.

b) Daftarlah tokoh yang terdapat pada cerita fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1Nama tokoh
Tokoh 1Semut
Tokoh 2Belalang sembah

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2Nama tokoh
Tokoh 1Ibu Pip
Tokoh 2Pak Tua Rusa
Tokoh 3Pip
Tokoh 4Adik Pip (Titu dan Puti)
Unsur Unsur Fabel
  1. Tokoh: orang/ hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
  2. Ciri tokoh utama adalah (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
  3. Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
  4. Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
  5. Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
  6. Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita
  7. Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.

Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.

Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak dapat diubah menjadi latar rumah atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya adalah hewan jinak dan hewan liar. Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini menggunakan tokoh kelinci dan serigala. Tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir sengsara atau mendapatkan akibat dari perbuatannnya.


Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, perilaku buruk yang akhirnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang baik

Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan kejadian yang menarik dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi akibat dari peristiwa sebelumnya)

Dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis menggunakan konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.

a) Tulislah hasil simpulanmu tentang ciri fabel pada tabel di bawah ini! (lengkapi yang belum diisi)
Unsur fabelCiri yang ditemukan
TemaTema cerita fabel didominasi tentang hubungan sosial
LatarFabel dilengkapi dengan penggunaan latar tempat (hutan, sungai, gunung, pepohonan, bebatuan, padang rumput, gua, semak, dsb), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), latar sosial, dan latar emosional
TokohTokoh-tokoh fabel yang diperankan oleh para binatang dapat berpikir, berkomunikasi, dan bertingkah laku layaknya manusia
Watak tokohDigambarkan hitam putih (yang jahat dan yang baik)
KonflikKonflik cerita fabel meliputi permasalahan dunia binatang yang menyerupai kehidupan manusia
AmanatMengandung amanat dan pesan berharga untuk pembaca
Cara penceritanMenggunakan sudut pandang dia-an/ orang ketiga
Tujuan komunikasi fabelMenghibur, menginspirasi, mendidik
Alur/ rentetan peristiwaPeristiwa awal menyebabkan kejadian berikutnya sehingga mencapai puncak dan akhir cerita (alur maju)
PesanAda yang dieksplisitkan di akhir atau tidak disebutkan

2. Mengidentifikasi Jenis Fabel
Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi.
  1. Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar (hutan, sungai, kolam, dsb). 
  2. Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.

Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.
  1. Jenis Fabel dengan Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
  2. Jenis Fabel Tanpa Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
Kegiatan
Bacalah kembali kedua fabel di atas!
1) Daftarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam kehidupan nyata
Fabel 1 (Belalang sembah)
Watak tokoh dalam ceritaKondisi tokoh dalam kehidupan nyata
Keluarga semut = rajin karena mengumpulkan makanan menjelang musim dinginKeluarga semut = rajin mencari makanan
Belalang sembah = pemalas karena hanya menari menjelang musim semiBelalang sembah = rajin mengumpulkan makanan sesuai musim

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Watak tokoh dalam ceritaKondisi tokoh dalam kehidupan nyata
Pak Tua Rusa = baik hati karena mau berbagiTua Rusa = memakan rumput, tidak memakan kenari
Ibu  Tupai = bijaksana karena membagi rata makanan sesuai dengan pekerjaan maisng-masingIbu tupai memberi makanan kepada anak-anaknya tetapi tidak membaginya rata
Pip = Serakah karena merasa lebih tua sehingga berhak memeproleh yang lebih besarAnak-anak tupai berebut makanan tanpa memperhatikan siapa yang lebih tua
Titu dan Puti = mudah iri hati karena merasa pembagian tidak rataTitu dan Puti kalah berebut makanan dari Pip karena tenaga Pip lebih besar dari mereka

Rabu, 12 Februari 2020

12 FEBRUARI 2020 (VIII)



Kelas : VIII
Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kata kunci : teks persuasi, teks 'Perlunya Memperingati Hari Sumpah Pemuda', topik, kalimat ajakan
kategori :
Bab VII : Berbahasa Persuasif

1. Topik: Peringatan hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada setiap tanggal 28 Oktober.
Teks Persuasi : -

2. Topik: Hikmah Sumpah Pemuda adalah semangat persatuan bangsa Indonesia
Teks Persuasi: Dalam menyambut hari sumpah pemuda kamu harus bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya
3) Topik: Persatuan adalah modal untuk mencapai Indonesia merdeka
Teks Persuasi: -

4) Topik: Persatuan bangsa diibaratkan sebuah gedung 1 per 1 bagiannya saling mengait sehingga menjadikan gedung itu Kukuh
Teks Persuasi: -

5)Topik: Bagi para pemuda dan pelajar yang kini sering menyandang predikat sebagai generasi penerus bangsa
Teks persuasi:
-Sudah sewajarnya jika pada masa masa sekarang mempelopori semangat persatuan yang dahulu pernah diwujudkan dalam Sumpah Pemuda.
-Jangan sampai api persatuan itu padam lantaran kita tenggelam dalam kemelut perselisihan atau pencernaan dalam menekuni kepentingan pribadi.

6)Topik: Sesungguhnya menghidupkan semangat persatuan dan kekompakan termasuk upaya kita dalam mensyukuri nikmat Allah.
Teks persuasi: Rasa syukur tersebut kita tingkatkan lagi dengan menjalankan berbagai amal kebijakan, terutama dengan mengajak semua generasi muda Indonesia untuk lebih giat beribadah kepada Allah sesuai dengan bidang masing-masing

7) Topik: semoga semangat persatuan yang tercermin dalam Sumpah Pemuda tetap dapat kita warisi
Teks persuasi: semoga semangat persatuan yang tercermin dalam Sumpah Pemuda tetap dapat kita warisi untuk dijadikan modal perjuangan pembela bangsa dan negara.

12 FEBRUARI 2020 (VII)

Fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.

Cerita fabel tidak hanya ditujukan kepada anak-anak, tetapi juga kepada orang dewasa. Setelah membaca dan memahami teks cerita fabel, kita dapat belajar pada karakter-karakter binatang tersebut. Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilai-nilai moral. Kita dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kita memiliki sifat terpuji.

1. Mengenali Ciri Umum Fabel
Fabel mengambil tokoh para binatang. Watak tokoh para bnatang digambarkan ada yang baik dan ada
yang buruk (seperti watak manusia). Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia. Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat. Rangkaian sebab- akibat diurutkan dari awal sampai akhir.
Belalang Sembah
Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll). Ciri bahasa yang digunakan (a) kalimat naratif/ peristiwa ( Katak mendatangi Ikan yang sedang kehujanan, Semut menyimpan makanan di lubang), (b) kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh, dan (c) menggunakan kata sehari-hari dalam situasi tidak formal (bahasa percakapan).

a) Daftarlah rangkaian perisitiwa yang terdapat pada cerita fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1Rincian peristiwa
Peristiwa 1Semut pergi ke gua-gua untuk mengumpulkan makanan
Peristiwa 2Sang Belalang sembah menari di dekat sarang Semut.
Peristiwa 3Sang Belalang sembah heran dengan apa yang dilakukan Semut lalu dia bertanya kepada salah satu Semut tentara yang sedang berjaga di dekat para Semut pekerja kenapa para semut membawa makanan yang sangat banyak itu masuk kesarang mereka.
Peristiwa 4Belalang kelaparan dan lari ke rumah Semut.

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2Rincian peristiwa
Peristiwa 1Pak Tua Rusa mengunjungi keluarga Pip untuk memberikan oleh-oleh
Peristiwa 2Ibu Pip masuk ke dalam rumah dan memanggil anak-anaknya dan meminta mereka membaginya sama rata
Peristiwa 3Titu dan Puti menangis karena Pip tidak membagi rata
Peristiwa 4Ibu Pip yang membaginya. empat untuk Pip, karena kau lebih besar. Dan si kembar masing-masing mendapat tiga, karena Pip harus mengurus rumah dan mencari makan.

b) Daftarlah tokoh yang terdapat pada cerita fabel!
Fabel 1 (Belalang sembah)
Fabel 1Nama tokoh
Tokoh 1Semut
Tokoh 2Belalang sembah

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Fabel 2Nama tokoh
Tokoh 1Ibu Pip
Tokoh 2Pak Tua Rusa
Tokoh 3Pip
Tokoh 4Adik Pip (Titu dan Puti)
Unsur Unsur Fabel
  1. Tokoh: orang/ hewan yang menjadi pelaku dalam cerita (tokoh protagonis, atau antagonis, tokoh utama atau tokoh pembantu).
  2. Ciri tokoh utama adalah (1) sering dibicarakan; (2) sering muncul; dan (3) menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita). Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan.
  3. Penokohan: pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat protagonis/yang disukai atau tokoh antagonis/yang tidak disukai.
  4. Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/ narasi penulis terhadap tokoh.
  5. Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita. Ada tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial.
  6. Tema adalah gagasan yang mendasari cerita. Tema dapat ditemukan dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau penyimpulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita
  7. Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung. Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat pada cerita.

Fabel adalah cerita fiksi berupa dongeng yang menggambarkan budi pekerti manusia yang diibaratkan pada binantang. Karakter binatang dalam cerita fabel dianggap mewakili karakter manusia dan diceritakan mampu bertindak seperti manusia tetapi tidak menghilangkan karakter binatangnya. Tokoh fabel adalah binatang.

Fabel bertema kehidupan binatang. Biasanya, berlatar di hutan, sungai, atau alam bebas yang tidak dapat diubah menjadi latar rumah atau sekolah. Tokoh dalam fabel biasanya adalah hewan jinak dan hewan liar. Misalnya, fabel Cici dan Serigala pada buku ini menggunakan tokoh kelinci dan serigala. Tokoh baik akan berakhir bahagia dan tokoh jahat berakhir sengsara atau mendapatkan akibat dari perbuatannnya.


Konflik fabel disebabkan oleh pengkhianatan, kelicikan, penghinaan, kesombongan, persahabatan, perilaku buruk yang akhirnya diperbaiki, kecerdikan, keluarga, dan sebagainya. Konflik-konflik tersebut mengemban amanat berupa nilai-nilai moral dan karakter manusia yang baik

Latar fabel berupa alam (hutan, sungai, kolam, lembah, dan sebagainya). Sebagai teks narasi fabel memiliki urutan-urutan kejadian yang menarik dan menginspirasi. Alur pada tabel umumnya alur maju ( dari awal bergerak maju hingga terjadi akibat dari peristiwa sebelumnya)

Dalam urutan beberapa kejadian atau peristiwa secara kronologis menggunakan konjungsi pengurutan : sesudah, sebelum, lalu, mula-mula, kemudian, selanjutnya, setelah itu, atau akhirnya. Penggunaan konjungsi waktu bersamaan (sementara itu, seraya, sambil) Jenis fabel ada yang terdapat pesan eksplisit (ada koda) dan ada fabel yang pesan pengarang tidak dicantumkan secara eksplisit.

a) Tulislah hasil simpulanmu tentang ciri fabel pada tabel di bawah ini! (lengkapi yang belum diisi)
Unsur fabelCiri yang ditemukan
TemaTema cerita fabel didominasi tentang hubungan sosial
LatarFabel dilengkapi dengan penggunaan latar tempat (hutan, sungai, gunung, pepohonan, bebatuan, padang rumput, gua, semak, dsb), latar waktu (pagi, siang, sore, malam), latar sosial, dan latar emosional
TokohTokoh-tokoh fabel yang diperankan oleh para binatang dapat berpikir, berkomunikasi, dan bertingkah laku layaknya manusia
Watak tokohDigambarkan hitam putih (yang jahat dan yang baik)
KonflikKonflik cerita fabel meliputi permasalahan dunia binatang yang menyerupai kehidupan manusia
AmanatMengandung amanat dan pesan berharga untuk pembaca
Cara penceritanMenggunakan sudut pandang dia-an/ orang ketiga
Tujuan komunikasi fabelMenghibur, menginspirasi, mendidik
Alur/ rentetan peristiwaPeristiwa awal menyebabkan kejadian berikutnya sehingga mencapai puncak dan akhir cerita (alur maju)
PesanAda yang dieksplisitkan di akhir atau tidak disebutkan

2. Mengidentifikasi Jenis Fabel
Ditinjau dari pemberian watak dan latarnya, dibedakan fabel alami dan fabel adaptasi.
  1. Fabel alami menggunakan watak tokoh binatang seperti pada kondisi alam nyata. Misalnya, kura-kura diberi watak lamban, singa buas dan ganas. Selain itu, fabel alami menggunakan alam sebagai latar (hutan, sungai, kolam, dsb). 
  2. Fabel adaptasi adalah fabel yang memberikan watak tokoh dengan mengubah watak aslinya pada dunia nyata dan menggunakan tempat-tempat lain sebagai latar (di rumah, di jalan raya). Misalnya, landak yang pemalu berulang tahun di rumah makan.

Ditinjau dari kemunculan pesan dibedakan fabel dengan koda dan tanpa koda. Fabel dengan koda berarti fabel dengan memunculkan secara eksplisit pesan pengarang di akhir cerita. Sebaliknya, fabel tanpa koda tidak memberikan secar eksplisit pesan pengarang di akhir cerita.
  1. Jenis Fabel dengan Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
  2. Jenis Fabel Tanpa Koda. Alur fabel dimulai pengenalan, mulai munculnya masalah, masalah memuncak, dan ditutup dengan pemecahan masalah dengan pesan-pesan eksplisit.
Kegiatan
Bacalah kembali kedua fabel di atas!
1) Daftarlah perbedaan watak tokoh binatang dan kondisi asli dalam kehidupan nyata
Fabel 1 (Belalang sembah)
Watak tokoh dalam ceritaKondisi tokoh dalam kehidupan nyata
Keluarga semut = rajin karena mengumpulkan makanan menjelang musim dinginKeluarga semut = rajin mencari makanan
Belalang sembah = pemalas karena hanya menari menjelang musim semiBelalang sembah = rajin mengumpulkan makanan sesuai musim

Fabel 2 (Sesama Saudara Harus Berbagi)
Watak tokoh dalam ceritaKondisi tokoh dalam kehidupan nyata
Pak Tua Rusa = baik hati karena mau berbagiTua Rusa = memakan rumput, tidak memakan kenari
Ibu  Tupai = bijaksana karena membagi rata makanan sesuai dengan pekerjaan maisng-masingIbu tupai memberi makanan kepada anak-anaknya tetapi tidak membaginya rata
Pip = Serakah karena merasa lebih tua sehingga berhak memeproleh yang lebih besarAnak-anak tupai berebut makanan tanpa memperhatikan siapa yang lebih tua
Titu dan Puti = mudah iri hati karena merasa pembagian tidak rataTitu dan Puti kalah berebut makanan dari Pip karena tenaga Pip lebih besar dari mereka

Selasa, 11 Februari 2020

11 februari 2020 (8a)

Manakah dari kedua teks tersebut yang tergolong ke dalam bagian dari jenis teks persuasif? Jelaskanlah alasan-alasanmu!

Teks a

Jawaban: Ya

Alasan: Pada teks a terdapat ajakan yang ditandai dengan kata harus.

Teks b

Jawaban: Ya

Alasan: Pada teks b terdapat imbauan yang ditandai dengan kata jangan.

Untuk soal nomor 3 dan 4, karena kamu diminta untuk merumuskan pendapat seluruh anggota kelas sebagai simpulan umum tentang jenis dari dua teks tersebut, maka catatlah jawaban dan alasan umum mereka.

B. Tentukanlah topik beserta kalimat-kalimat ajakan yang ada dalam teks tersebut secara berdiskusi!

Untuk mengisi tabel ini, perhatikan teks yang ada di halaman sesudahnya

Topik: Memperingati Hari Sumpah Pemuda

Pernyataan persuasif:

-Dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda, kamu harus bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.
-Begitu juga bangsa kita hendaklah demikian sehingga dalam mengikuti derap langkah pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah sekarang bisa seirama menuju satu sasaran: masyarakat yang adil dan makmur dalam limpahan rahmat Allah Yang Mahakuasa. Hadirin yang berbahagia.
-Jangan sampai api persatuan itu padam lantaran kita tenggelam dalam kemelut perselisihan ataupun terlena dalam menekuni kepentingan pribadi.
 -Dalam menyambut Hari Sumpah Pemuda, kamu harus bisa mengambil hikmah yang terkandung di dalamnya.
- Begitu juga bangsa kita hendaklah demikian sehingga dalam mengikuti derap langkah pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah sekarang bisa seirama menuju satu sasaran: masyarakat yang adil dan makmur dalam limpahan rahmat Allah Yang Mahakuasa.
- Bagi para pemuda dan pelajar yang kini sering menyandang predikat sebagai generasi penerus bangsa, sudah sewajarnya jika pada masa-masa sekarang mempelopori semangat persatuan yang dahulu pernah diwujudkan dalam sumpah pemuda.
- Jangan sampai api persatuan itu padam lantaran kita tenggelam dalam kemelut perselisihan ataupun terlena dalam menekuni kepentingan pribadi.
- Rasa syukur tersebut kita tingkatkan lagi dengan menjalankan berbagai amal kebajikan, terutama dengan mengajak semua generasi muda Indonesia untuk lebih giat beribadah kepada Allah sesuai dengan bidang masing-masing.

11 FEBRUARI 2020 (VII)

TEKS CERITA FABEL (Pengertian, Struktur Teks, Kaidah Kebahasaan, dan Contoh Teks Cerita Fabel)

TEKS CERITA FABEL adalah materi pelajaran bahasa indonesia yang akan kita bahas kali ini. Adapun materi teks cerita fabel yang akan kita bahas kali ini yaitu tentang pengertian, struktur teks, kaidah kebahasaan, dan juga contoh teks cerita fabel singkat beserta strukturnya. Baiklah tanpa banyak basa basi lagi mari langsung saja kita simak materi teks cerita fabel yang telah saya rangkum sebagai berikut.

Pengertian Teks Cerita Fabel

Cerita fabel merupakan cerita tentang kehidupan binatang yang berperilaku menyerupai manusia. Fabel termasuk jenis cerita fiksi, bukan kisah tentang kehidupan nyata. Cerita fabel sering juga disebut cerita moral karena pesan yang ada di dalam cerita fabel berkaitan erat dengan moral.
Tokoh pada cerita fabel biasanya binatang. Teks cerita fabel tidak hanya mengisahkan kehidupan binatang, tetapi juga mengisahkan kehidupan manusia dengan segala karakternya.
Binatang-binatang yang ada pada cerita fabel memiliki karakter seperti manusia. Karakter mereka ada yang baik dan ada juga yang tidak baik. Mereka mempunyai sifat jujur, sopan, pintar, dan senang bersahabat, serta melakukan perbuatan terpuji. Mereka ada juga yang berkarakter licik, culas, sombong, suka menipu, dan ingin menang sendiri.
Cerita fabel menjadi salah satu sarana yang potensial dalam menanamkan nilainilai moral. Kamu dapat belajar dan mencontoh karakter-karakter yang baik dari binatang itu agar kamu memiliki sifat terpuji.

Struktur Teks Cerita Fabel

Kalian pasti sudah tau apa itu struktur, ya struktur adalah sesuatu yang membangun sebuah teks. Struktur teks yang dimiliki teks cerita fabel diantaranya adalah orientasi, komplikasi, resolusi, dan koda. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur teks bisa lihat dibawah ini.
  1. Orientasi, adalah bagian awal dari sebuah cerita fabel. Orientasi berisi pengenalan dari cerita fabel, seperti pengenalan background, pengenalan tokoh, maupun latar tempat dan waktu.
  2. Komplikasi, merupan klimaks dari cerita, berisi puncak permasalahan yang dialami tokoh.
  3. Resolusi, berisi pemecahan masalah yang dialami tokoh.
  4. Koda, merupakan bagian akhir dari cerita. Biasanya berisi pesan dan amanat yang ada pada cerita fabel tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fabel

Kaidah kebahasaan atau yang biasa disebut juga sebagai unsur kebahasaan merupakan ciri dari bahasa yang digunakan dalam suatu teks seperti cerita fabel. Adapun berikut akan saya jelaskan unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan dari teks cerita fabel sebagai berikut.
1. Kata Kerja
Salah satu kaidah atau unsur kebahasaan dalam sebuah teks cerita fabel adalah adanya kata kerja. Kata kerja dalam cerita fabel dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu kata kerja aktif transitif dan kata kerja aktif intransitif. 
  1. Kata Kerja Aktif Transitif, adalah kata kerja aktif yang memerlukan objek dalam kalimat, misalnya memegang, mengangkat.
  2. Kata Kerja Aktif Intransitif, adalah kata kerja aktif yang tidak memerlukan objek dalam kalimat, misalnya diam.
2. Penggunaan Kata Sandang Si dan Sang
Pada teks cerita fabel sering sekali adanya penggunaan kata sandang si dan sang. Berikut merupakan penggunaan kata sandang si dan sang yang ada pada teks cerita fabel.
Contoh:
1) Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
2) Sang semut mengejek kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana.
3) Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. 
4) Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut.
5) “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.
Kaidah penulisan si dan sang terpisah dengan kata yang diikutinya. Kata si dan sang ditulis dengan huruf kecil, bukan huruf kapital. Perhatikan contoh penggunaan dalam kalimat-kalimat tersebut. Bedakan dengan contoh berikut ini.
1) “Bagaimana caranya agar si kecil rajin belajar?” tanya ibu.
2) Kedua orang itu, si Kecil dan si Kancil, adalah pembantu di pasar.
Kata kecil pada kalimat 1) ditulis dengan huruf kecil karena bukan merupakan nama. Pada kalimat 2) Kecil ditulis dengan huruf /K/ kapital karena dimaksudkan sebagai panggilan atau nama julukan.
3. Penggunaan Kata Keterangan Tempat dan Waktu
Dalam teks cerita fabel biasanya digunakan kata keterangan tempat dan kata keterangan waktu untuk menghidupkan suasana. Untuk keterangan tempat biasanya digunakan kata depan di dan keterangan waktu biasanya digunakan kata depan pada atau kata yang menunjukkan informasi waktu.
Contoh:
1) Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalan-jalan di taman.
2) Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur.
3) Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman.
4) Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu.

4. Penggunaan Kata Hubung Lalu, Kemudian, dan Akhirnya
Kata lalu dan kemudian memiliki makna yang sama. Kata itu digunakan sebagai penghubung antarkalimat dan intrakalimat. Kata akhirnya biasanya digunakan untuk menyimpulkan dan mengakhiri informasi dalam paragraf atau dalam teks.
Contoh:
1) Setelah mendengar berita kebakaran itu, Amir pergi ke luar, kemudian berlari, lalu berteriak sambil menangis.
2) Lalu, sang semut memegang erat ranting itu.
3) Kemudian, sang semut berterima-kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya.
4) Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.

Contoh Teks Cerita Fabel (Beserta Struktur)

Kupu-Kupu Berhati Mulia
Orientasi
Dikisahkan pada suatu hari yang cerah ada seekor semut berjalanjalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa berjalan-jalan melihat taman yang indah. Sang semut berkeliling taman sambil menyapa binatang-binatang yang berada di taman itu.
contoh teks cerita fabel (binatang) beserta strukturnya
Komplikasi
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Sang semut mengejek bentuk kepompong yang jelek yang tidak bisa pergi ke mana-mana. 
“Hei, kepompong alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?” 
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa bahwa dirinya adalah binatang yang paling hebat. Si kepompong hanya diam saja mendengar ejekan tersebut. 
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan ke taman itu. Karena hujan, di mana-mana terdapat genangan lumpur. Lumpur yang licin membuat semut tergelincir ke dalam lumpur. Ia terjatuh ke dalam lumpur. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan itu. Semut berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan. “ Tolong, bantu aku! Aku mau tenggelam, tolong…, tolong….!
Resolusi
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut. 
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu.” 
Lalu, sang semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting itu dan menurunkannya di tempat yang aman. Kemudian, sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu karena kupu-kupu telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji. 
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut. “Aku adalah kepompong yang pernah diejek,” kata si kupukupu. Ternyata, kepompong yang dulu ia ejek sudah menyelamatkan dirinya.”
Koda
Akhirnya, sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan yang ada di taman itu.
CATEGORIES