Pidato persuasif adalah pidato yang bertujuan mengajak, membujuk, dan memengaruhi pendengar. lsi pidato persuasif menghadirkan berbagai macam argumen dari sudut pandang pembicara. Jadi, pembicara menyatakan beberapa argumen untuk mengajak, membujuk, dan memengaruhi pendengar dengan kata-kata yang diucapkannya.
Cara Menyimpulkan Isi Pidato Persuasif yang Tepat dan Contohnya
Cara menyimpulkan isi teks pidato persuasif harus mengikuti langkah-langkah berikut ini dengan saksama.
1. Mendengarkan atau menyimak isi pidato persuasif
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mendengarkan atau menyimak pidato dengan saksama.
Agar mampu menyimak isi pidato dengan baik, biasakanlah untuk selalu berkonsentrasi dengan memusatkan perhatian pada isi pidato yang sedang disimak.
Jangan sampai kehilangan konsentrasi yang akan membuat pikiran terganggu.
Jika menyimak pidato persuasif secara langsung, baiknya juga memperhatikan gerak-gerik, mimik, dan bahasa tubuh pembicara.
Hal ini dimaksudkan agar kita benar-benar dapat menangkap dan memahami isi pidato yang disampaikan.
2. Menentukan topik pidato persuasif
Topik adalah pokok pembahasan dalam pidato persuasif. Ketika kita akan berpidato persuasif, pertimbangkan dulu apa topiknya yang aktual dan menarik.
Untuk masa pandemi ini, topik pidato persuasif yang menarik adalah protokol kesehatan.
Tujuannya adalah mengajak masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan setiap saat untuk memutus mata rantai wabah.
Meskipun topik pidato tidak disampaikan secara eksplisit oleh pembicara, kita tetap dapat menangkap garis besar isi pidato.
Topik pidato persuasif biasanya berkaitan dengan hal yang menarik, aktual, dan menyangkut kepentingan masyarakat banyak.
Dengan mengetahui topik pidato persuasif, kita akan mudah mengetahui pokok-pokok pikiran yang dibahas pembicara.
3. Mencatat butir-butir penting dalam pidato persuasif
Sudah dikemukakan di atas, bahwa saat menyimak isi pidato kita tidak boleh kehilangan konsentrasi. Kita hatus benar-benar fokus perhatian pada isi pidato.
Hal ini agar kita dapat menangkap isi pidato dengan baik. Pada saat menyimak, catatlah butir-butir penting pidato yang disampaikan pembicara.
Catatan tersebut akan bermanfaat ketika akan menyimpulkan isi pidato.
Proses pencatatan butir penting harus menggunakan strategi yang jitu.
Gunakanlah singkatan kata agar bisa menyesuaikan dengan kecepatan berbicara. Kita sudah tahu tentunya, kecepatan menulis dengan berbicara sangat jauh berbeda.
Oleh karena itu, catatlah butir penting isi pidato dengan menggunakan singkatan kata.
Singkatan kata akan lebih jelas jika kita menyingkatnya dengan mengambil huruf matinya saja. Misalnya: kata “wabah” disingkat dengan wbh, kata corona “crn”.
Jika sudah paham sekali dengan singkatan kata wabah corona, kita dapat menyingkatnya dengan wc. Itulah contoh cara menyingkat pada saat menyimak pidato.
4. Menyimpulkan Isi pidato persuasif
Berdasarkan butir-butir penting yang dicatat, kita dapat merumuskan simpulan isi pidato persuasif tersebut disertai dengan pendapat pribadi penyimpul.
Hati-hati, jangan sampai kalimat simpulan hanya berupa ringkasan isi pidato. Simpulan bukanlah isi ringkas, bukan pula butir penting, atau ide pokok teks.
Simpulan itu mengungkap inti teks yang disertai pendapat pribadi penyimpul. Sebab, simpulan itu merupakan pendapat akhir dari suatu teks atau wacana tertentu.
Jadi, simpulan itu harus memuat seluruh butir penting pidato dan birisi pendapat atau penafsiran yang berkaitan dengan isi pidato.
Untuk memperjelas pembahasan ini, baiklah ikuti contoh simpulan isi pidato persuasif pada link berikut ini.
๐ฝ๐๐... ๐ธ๐๐ ๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐ผ๐๐๐ข๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐...
๐น๐๐๐ ๐๐๐ ๐ข๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐, ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐ ๐ข๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐..
๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐....
๐น๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐๐๐...
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐....